Blog of Geography Studi in SMA Negeri 1 Kota Sukabumi, Indonesia

GEOGRAPHY of SMA NEGERI 1 SUKABUMI

Search This Blog

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

December 10, 2009

GOR SMANSA Menunggu Penyelesaian





November 30, 2009

Dokumentasi Kegiatan Widyawisata IPS SMANSA 2010, Desember 2009






Pembekalan Akademis Terakhir Jurusan IPS. Observasi Lapangan dan Pelaporan Kajian Terintegrasi Geografis, Sosiologis, Ekonomis dan Historis Yogjakarta sebagai Kota Budaya dan Edukasi.


November 09, 2009

Gejala Vulkanik

November 04, 2009

SOAL UAS Semester Gasal Kelas 10 Akselerasi

SOAL ULANGAN UMUM
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER
SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2009 – 2010

Mata Pelajaran : GEOGRAFI
Kelas/ Program : 10 (Sepuluh)/ Akselerasi
Kurikulum Acuan : 2006/ KTSP
Hari / tanggal : Sabtu, 31 Oktober 2009
Waktu : 08.30 – 10.00 WIB.

Pilih jawaban yang paling tepat !

1. Menurut IGI (Ikatan Geografi Indonesia), Geografi adalah Ilmu yang mengkaji persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang …………
a. kebumian d. kemanusiaan
b. kemasyarakatan e. keseimbangan
c. kewilayahan
2. Geografi mengkaji seluruh fenomena geosfer adalah dalam konteks spasial atau ……….
a. kebumian d. tempat
b. keruangan e. ketokohan
c. waktu
3. Penentuan lokasi/ letak suatu wilayah, objek, ataupun gejala di permukaan bumi, secara astronomis (garis lintang dan bujur) merupakan penerapan dari konsep esensial Geografi, yakni :
a. letak absolut d. letak meridian
b. letak relatif e. letak paralel
c. letak nisbi
4. Kecenderungan mengelompoknya pemukiman mendekati sumber-sumber keidupan seperti halnya sungai, danau dan laut merupakan contoh dari gejala….
a. Letak d. anglomerasi
b. Jarak e. pola
c. morfologi
5. Pengelompokan fenomena fisik dan sosial dimuka bumi seperti halnya sungai dan pemukiman merupakan konsep ………….
a. Letak d. anglomerasi
b. Jarak e. pola
c. morfologi
6. Suatu pendekatan Geografi yang menekankan pada hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya adalah pendekatan ………..
a. kelingkungan d. keruangan
b. kemasyarakatan e. kebumian
c. waktu
7. Pengkajian Geografi yang menekankan pada karakteristik khusus suatu tempat yang merupakan bagian dari permukaan bumi merupakan jenis pendekatan ……………………..
a. kewilayahan d. keruangan
b. kemasyarakatan e. kebumian
c. waktu
8. Terjadinya banjir yang diakibatkan adanya penggundulan hutan di hulu sungai merupakan penerapan dari pendekatan
a. kelingkungan d. keruangan
b. kemasyarakatan e. kebumian
c. waktu
9. Penjelasan keberadaan suatu fenomena geosfer di seluruh permukaan bumi melalui media peta, gambar, grafik, tabel serta catatan-cattan merupakan salah satu prinsip……………
a. korologi d. sebaran
b. deskriptif e. keruangan
c. interrelasi
10. Terdapatnya hubungan antara gejala yang satu dengan lainnya di permukaan bumi merupakan prinsip Geografi, yakni …
a. korologi d. sebaran
b. deskriptif e. keruangan
c. interrelasi
11. Pembagian wilayah permukaan bumi menjadi beberapa kawasan yang memiliki karakteristik masing-masing, baik secara fisik, maupun sosial merupakan prinsip geografi, yakni…….
a. korologi d. sebaran
b. deskriptif e. keruangan
c. interrelasi
12. Kenyataan terdapatnya sebuah fenomena yang sama, baik fisik, maupun sosial pada beberapa bagian permukaan bumi diakji dalam Geografi melalui prinsip
a. korologi d. sebaran
b. deskriptif e. keruangan
c. interrelasi
13. Pengkajian fenomena geosfer yang berkenaan dengan aspek fisik adalah …..
a. Tingkat kriminalitas di suatu daerah d. urbanisasi
b. Komposisi penduduk e. air tanah
c. Pola pemukiman
14. Gunung meletus merupakan gambaran fenomena geosfer pada aspek ……….
a. Ruang d. wilayah
b. Fisik e. spasial
c. Sosial-budaya
15. Aspek sosial yang banyak dikaji dalam Geografi, diantaranya berkenaan dengan permasalahan…..
a. nasionalisme d. abrasi
b. bahasa e. seni tradisional
c. penduduk
16. Demografi merupakan suatu bidang ilmu bantu bagi Geografi dalam mengaji masalah ……
a. Kenegaraan d. kelautan
b. Ketata bahasaan e. kesenian
c. Kependudukan
17. Pembahasan masalah teknik budi daya tanaman tertentu disuatu kawasan dalam Geografi termasuk kedalam wilayah bahasan ……..
a. Geografi Teknik d. Geografi Sosial
b. Geografi Fisik e. Geografi Sejarah
c. Geografi umum
18. Fenomena tsunami yang terjadi saat ini didalam Geografi secara langsung berkenaan dengan pembahasan Geografi pada lapisan
a. Litosfer d. atmosfer
b. Hidrosfer e. antroposfer
c. Biosfer
19. Suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki karakteristik yang khas, sehingga dapat dibedakan dengan wilayah lainnya dan menjadi objek formal Geografi dikenal dengan istilah ……
a. zone d. tata ruang
b. kultur e. region
c. litosfer
20. Objek material Geografi adalah …….
a. Region d. permukaan bumi
b. Geosfer e. ruang
c. Wilayah
21. Kartografi/ Ilmu Peta dipergunakan dalam Geografi sebagai Ilmu Cabang Geografi yang termasuk kedalam …….
a. Geografi Teknik d. Geografi Sosial
b. Geografi Fisik e. Geografi Sejarah
c. Geografi umum
22. Pada umumnya ahli-ahli Geografi bersepakat bahwa bumi pada asalnya merupakan satu daratan yang disebut dengan istilah …..
a. Laurasia d. plate tektonik
b. Gondwana e. lempeng atau sesar
c. Pangea
23. Lapisan teratas dari permukaan bumi yang berbentuk padat dan tipis (litosfer) digerakan oleh suatu lapisan dibawahnya yang dikenal dengan istilah…….
a. barisfer d. startosfer
b. astenosfer e. termosfer
c. mesosfer
24. Salah satu bukti kebenaran dari Teori Tektonik lempeng adalah fenomena….
a. pasang surut air laut d. tsunami
b. LAPINDO di Sidoarjo e. Tornado
c. Erosi oleh angin pada lereng-lereng bukit yang gundul
25. Teori terjadinya alam semesta yang dianut sebagian besar Ahli astronomi dunia adalah Teori ….
a. Proto Planet d. Bintang Kembar
b. Nebula-Hyphothetic e. Big Bang
c. Planetesimal
26. Diantara teori-teori di bawah ini yang merupakan teori terjadinya tata surya berdasarkan asumsi/anggapan adanya pengaruh bintang yang pernah melewati matahari adalah Teori ….
a. Proto Planet d. Bintang Kembar
b. Nebula-Hyphothetic e. Big Bang
c. Planetesimal
27. Teori Steady Safe yang pada mulanya dianut oleh ahli geofisika masa lalu yang atheis berpendapat bahwa alam semesta tercipta……
a. dari sebuah ledakan d. secara kebetulan
b. dari kabut yang menggumbal e. dari ledakan bintang
c. dari awan debu
28. Jarak terdekat didalam galaksi kita dari matahari terhadap sebuah bintang adalah 4,5 tahun cahaya, Bintang tersebut bernama…………..
a. Halley d. Aries
b. Katai e. Alpha Centauri
c. Anderomeda
29. Terjadinya musim kemarau dan musim penghujan dinegara kita merupakan bukti terjadinya gerakan bumi terhadap matahari disebut…
a. Rotasi d. librasi lintang
b. Revolusi e. librasi bujur
c. paralaks
30. Salah satu planet yang merupakan anggota tata surya kita yang saat ini ukurannya semakin kecil karena mengalami pengerutan, sehingga ukurannya tidak cukup untuk disebut planet adalah….
a. pluto d. saturnus
b. neptunus e. mars
c. uranus

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar !

31. Beri Contoh keterkaitan fenomena fisik dengan sosial yang terjadi disekitar kita !

32. Beri penjelasan tentang pendekatan/ analisis ekologi dalam Geografi, berikan contoh yang sederhana !

33. Jelaskan satuan Astronomic Unit, konversikan kedalam satuan kecepatan cahaya !

34. Sebutkan Tokoh-Tokoh yang melahirkan Teori-Teori terjadinya tata surya beserta nama teorinya !. (8 tokoh)

35. Sebutkan 4 gerakan bulan, beri penjelasan !

October 19, 2009

Hasil Foto Udara


September 07, 2009

Beberapa pertanyaan tentang hubungan antara Kita dengan Indonesia



Apakah Indonesia MASIH KITA ANGGAP PENTING UNTUK DIKETAHUI

1. Masih ingatkah kita tentang peringkat luas Wilayah Indonesia di dunia?
2. Masih ingatkah kita tentang pul au terluar dari Wilayah Indonesia paling utara,
selatan, barat dan timur?
3. Masih ingatkah kita wilayah-wilayah perairan kita di zone teritorial?
4. Masih ingatkah kita wilayah-wilayah perairan kita di zone ekonomi ekslusif?
5. Masih ingatkah kita Propinsi-propinsi di Indonesia beserta Ibu Kotanya?
6. Masih ingatkah kita wilayah-wilayah perbatasan Indonesia di Darat dan Di Laut?

Tanyakan kemudian kedalam hati kita, apakah kita pantas disebut berjiwa nasionalis, apabila kita lupakan semua yang diajarkan Guru-Guru kita di SD dulu.

Wassalam

Ade Fathur

September 04, 2009

Gempa Tektonik di Indonesia

Berdasarkan catatan yang didapat bahwa hal istimewa pada fenomena gempa tektonik Hari Rabu, 2 September 2009 yang lalu adalah pada jumlah kerugian yang diderita manusia, baik jiwa maupun material.

Sesungguhnya fenomena tumbukan lempeng (konvergent) merupakan peristiwa alamiah biasa bagi wilayah-wilayah di tepian area tumbukan (subduction zone)lempeng.

Dibawah ini catatan gempa pada Bulan september di Wilayah Indonesia dari BMG :http://www.bmg.go.id

04-Sep-09
07:52:08 WIB 6.52 LS - 104.68 BT 5.6 SR 15 Km 95 km BaratLaut UJUNGKULON-JABAR
03-Sep-09
23:58:09 WIB 4.69 LS - 134.10 BT 5.6 SR 49 Km 119 km Tenggara KAIMANA-PAPUABARAT
03-Sep-09
11:55:07 WIB 3.08 LS - 135.44 BT 5.3 SR 37 Km 31 km BaratLaut NABIRE-PAPUA
02-Sep-09
16:28:45 WIB 8.14 LS - 107.28 BT 5.4 SR 15 Km 137 km BaratDaya TASIKMALAYA-JABAR
02-Sep-09
15:15:55 WIB 8.17 LS - 107.30 BT 5.1 SR 38 Km 138 km BaratDaya TASIKMALAYA-JABAR
02-Sep-09
14:55:00 WIB 8.24 LS - 107.32 BT 7.3 SR 30 Km 142 km BaratDaya TASIKMALAYA-JABAR
02-Sep-09
09:08:15 WIB 1.48 LS - 99.37 BT 5.2 SR 10 Km 60 km Tenggara SIBERUTMENTAWAI-SUMBAR
02-Sep-09
06:47:44 WIB 1.41 LS - 99.31 BT 5.3 SR 10 Km 52 km Tenggara SIBERUTMENTAWAI-SUMBAR
31-Aug-09
15:09:05 WIB 0.06 LS - 126.67 BT 5.2 SR 21 Km 108 km BaratLaut LABUHA-MALUKUUTARA
31-Aug-09
05:03:13 WIB 1.73 LU - 128.42 BT 5.7 SR 88 Km 157 km TimurLaut TERNATE-MALUKUUTARA
30-Aug-09
18:24:08 WIB 7.65 LS - 129.86 BT 5.1 SR 108 Km 166 km BaratLaut SAUMLAKI-MALUKU
29-Aug-09
23:39:21 WIB 6.92 LS - 129.07 BT 5.1 SR 194 Km 275 km BaratLaut SAUMLAKI-MALUKU
29-Aug-09
22:41:21 WIB 3.62 LU - 126.86 BT 5.2 SR 20 Km 47 km Tenggara MELONGUANE-SULUT
29-Aug-09
11:13:40 WIB 0.98 LS - 97.90 BT 5.3 SR 10 Km 81 km BaratDaya TANAHBALA-SUMUT
28-Aug-09
23:45:21 WIB 5.45 LU - 94.77 BT 5.2 SR 22 Km 62 km BaratDaya BANDAACEH-NAD
28-Aug-09
16:27:56 WIB 3.64 LS - 99.44 BT 5.6 SR 10 Km 118 km BaratDaya PAGAISELATANMENTAWAI-SUMBAR
28-Aug-09
08:51:17 WIB 7.37 LS - 123.50 BT 6.9 SR 670 Km 234 km Tenggara BAUBAU-SULTENGGARA
28-Aug-09
05:51:29 WIB 1.43 LS - 99.46 BT 5.0 SR 10 Km 69 km Tenggara SIBERUTMENTAWAI-SUMBAR
27-Aug-09
17:48:02 WIB 0.94 LU - 98.41 BT 5.3 SR 30 Km 97 km BaratDaya SIBOLGA-SUMUT
27-Aug-09
06:27:55 WIB 0.02 LS - 123.63 BT 5.7 SR 95 Km 87 km Tenggara GORONTALO-GORONTALO
26-Aug-09
03:26:51 WIB 5.28 LU - 94.77 BT 5.0 SR 24 Km 68 km BaratDaya BANDAACEH-NAD
24-Aug-09
09:21:55 WIB 7.82 LS - 118.63 BT 5.0 SR 26 Km 73 km BaratLaut RABA-NTB
24-Aug-09
00:38:26 WIB 1.66 LS - 99.33 BT 5.5 SR 23 Km 63 km Tenggara SIBERUTMENTAWAI-SUMBAR
23-Aug-09
18:44:35 WIB 2.51 LU - 127.09 BT 5.8 SR 30 Km 172 km Tenggara MELONGUANE-SULUT
23-Aug-09
14:20:15 WIB 0.25 LU - 96.90 BT 5.8 SR 86 Km 139 km BaratDaya GUNUNGSITOLI-SUMUT
22-Aug-09
01:48:50 WIB 1.53 LS - 99.81 BT 5.1 SR 10 Km 77 km TimurLaut SIPURAMENTAWAI-SUMBAR
22-Aug-09
00:52:45 WIB 7.54 LS - 128.78 BT 5.1 SR 182 Km 286 km BaratLaut SAUMLAKI-MALUKU
22-Aug-09
00:06:51 WIB 1.59 LS - 99.81 BT 5.0 SR 10 Km 71 km TimurLaut SIPURAMENTAWAI-SUMBAR
21-Aug-09
04:47:14 WIB 0.59 LS - 122.75 BT 5.1 SR 10 Km 130 km BaratDaya GORONTALO-GORONTALO
20-Aug-09
19:51:49 WIB 1.41 LS - 99.73 BT 5.0 SR 10 Km 85 km BaratDaya PADANG-SUMBAR
20-Aug-09
19:34:02 WIB 1.48 LS - 99.79 BT 5.0 SR 10 Km 82 km TimurLaut SIPURAMENTAWAI-SUMBAR
20-Aug-09
19:12:44 WIB 3.91 LU - 126.74 BT 5.7 SR 10 Km 12 km Tenggara MELONGUANE-SULUT
20-Aug-09
12:56:03 WIB 1.42 LS - 99.96 BT 5.1 SR 39 Km 67 km BaratDaya PADANG-SUMBAR
19-Aug-09
18:35:23 WIB 1.52 LS - 99.55 BT 5.2 SR 10 Km 77 km BaratLaut SIPURAMENTAWAI-SUMBAR
19-Aug-09
15:44:35 WIB 1.27 LS - 99.44 BT 5.2 SR 10 Km 67 km TimurLaut SIBERUTMENTAWAI-SUMBAR
19-Aug-09
12:43:15 WIB 4.60 LU - 127.36 BT 5.0 SR 97 Km 101 km TimurLaut MELONGUANE-SULUT
19-Aug-09
09:55:10 WIB 1.49 LS - 99.33 BT 5.7 SR 15 Km 56 km Tenggara SIBERUTMENTAWAI-SUMBAR
19-Aug-09
08:15:01 WIB 1.36 LS - 98.16 BT 5.3 SR 10 Km 75 km Barat SIBERUTMENTAWAI-SUMBAR
19-Aug-09
00:50:36 WIB 0.99 LS - 97.84 BT 5.6 SR 32 Km 87 km BaratDaya TANAHBALA-SUMUT
18-Aug-09
23:26:48 WIB 1.05 LS - 97.72 BT 5.6 SR 30 Km 101 km BaratDaya TANAHBALA-SUMUT
18-Aug-09
16:29:00 WIB 1.45 LS - 99.84 BT 5.3 SR 10 Km 79 km BaratDaya PADANG-SUMBAR
18-Aug-09
10:28:06 WIB 2.65 LU - 96.34 BT 5.3 SR 10 Km 19 km BaratLaut SINABANG-NAD
18-Aug-09
08:31:09 WIB 1.93 LU - 127.31 BT 5.9 SR 10 Km 127 km BaratLaut TERNATE-MALUKUUTARA
18-Aug-09
01:26:07 WIB 3.11 LS - 135.71 BT 5.2 SR 136 Km 37 km TimurLaut NABIRE-PAPUA
17-Aug-09
21:14:08 WIB 1.44 LS - 99.44 BT 5.5 SR 10 Km 67 km Tenggara SIBERUTMENTAWAI-SUMBAR
17-Aug-09
20:55:40 WIB 1.43 LS - 99.46 BT 5.2 SR 16 Km 69 km Tenggara SIBERUTMENTAWAI-SUMBAR
17-Aug-09
07:33:48 WIB 1.51 LS - 99.43 BT 5.2 SR 10 Km 67 km Tenggara SIBERUTMENTAWAI-SUMBAR
17-Aug-09
07:07:16 WIB 4.33 LS - 101.86 BT 5.0 SR 25 Km 74 km BaratDaya BENGKULU-BENGKULU
17-Aug-09
04:53:12 WIB 1.53 LS - 99.33 BT 5.3 SR 10 Km 57 km Tenggara SIBERUTMENTAWAI-SUMBAR
17-Aug-09
03:23:42 WIB 1.49 LS - 99.20 BT 5.3 SR 10 Km 42 km Tenggara SIBERUTMENTAWAI-SUMBAR
17-Aug-09
02:53:26 WIB 1.46 LS - 99.35 BT 5.3 SR 10 Km 57 km Tenggara SIBERUTMENTAWAI-SUMBAR
16-Aug-09
19:58:00 WIB 1.56 LS - 99.73 BT 5.3 SR 10 Km 72 km TimurLaut SIPURAMENTAWAI-SUMBAR
16-Aug-09
19:49:00 WIB 1.55 LS - 99.36 BT 6.1 SR 21 Km 61 km Tenggara SIBERUTMENTAWAI-SUMBAR
16-Aug-09
18:27:09 WIB 1.46 LS - 99.95 BT 5.0 SR 10 Km 69 km BaratDaya PAINAN-SUMBAR
16-Aug-09
17:45:23 WIB 1.81 LS - 98.84 BT 5.6 SR 10 Km 49 km Selatan SIBERUTMENTAWAI-SUMBAR
16-Aug-09
17:44:00 WIB 1.5 LS - 99.73 BT 5.2 SR 10 Km 79 km TimurLaut SIPURAMENTAWAI-SUMBAR
16-Aug-09
17:21:49 WIB 0.98 LS - 99.29 BT 5.5 SR 10 Km 65 km TimurLaut SIBERUTMENTAWAI-SUMBAR
16-Aug-09
15:23:58 WIB 1.49 LS - 99.85 BT 5.6 SR 10 Km 81 km BaratDaya PADANG-SUMBAR
16-Aug-09
15:13:31 WIB 1.95 LS - 100.02 BT 5.2 SR 10 Km 50 km TimurLaut SIPURAMENTAWAI-SUMBAR
16-Aug-09
14:38:22 WIB 1.64 LS - 99.12 BT 6.9 SR 32 Km 43 km Tenggara SIBERUTMENTAWAI-SUMBAR

September 02, 2009

Kenapa harus dikunjungi ????????????

Sejak tahun 2007 sekolah kita sudah launching website-nya dengan alamat http:\\www.sman1sukabumi.com.
Pada perkembangan selanjutnya hanya dengan mengetik sman1sukabumi di Google Engine kita langsung dapat mengunjungi situs tersebut. Namun di beberapa bulan terakhir situs itu tidak mengalami proses up date dengan alasan dana operasionalnya tidak ada.

Seiring dengan dimulai tahun ajaran 2009 - 2010, maka dilahirkanlah situs baru smansa dengan alamat http://sman1sukabumi.sch.id

Permasalahan yang muncul kemudian adalah kedudukan http://sman1sukabumi.sch.id tersebut dalam Google Engine untuk pencarian sman1sukabumi adalah di page 2 baris tengah, sedangkan (http:\\www.sman1sukabumi.com) yang sudah tidak pernah di up-date dan sudah expired menduduki posisi pertama di page 1.
Dampaknya adalah hasil pencarian yang berkenaan dengan inisial sman1sukabumi di Google Engine akan mengarah ke situs terdahulu (http:\\www.sman1sukabumi.com)yang sudah almarhum alias expired.

Solusinya adalah kita harus sering mengunjungi http://sman1sukabumi.sch.id agar grade-nya melebihi yang.com tadi pada hasil pencarian web

Terima Kasih

A.F.


Keadaan diatas

August 26, 2009

Kunjungan Ke Perkebunan Teh Goalpara

Murah and meriah..................
Studi wisata Pasca Ujian Kenaikan Kelas 2009

Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka pendalaman pengetahuan lapangan tentang alat ukur cuaca dan iklim yang merupakan baghasan pada Materi Atmosfer.


Foto 1. Ngagugulung Ombrometer


Foto. 2 Alat ukur intensitas sinar matahari



Foto 3.Harus ada ngagayanya, gituloh. WALLINI kan produk Asli sukabumi.

August 19, 2009

SMA NEGERI 1 KOTA SUKABUMI MEWAKILI BPSNT JAWA BARAT
JUARA UMUM LASENAS KE-VII 2009 DI MANADO





Selamat dan sukses untuk kita semua. SMA Negeri 1 Kota Sukabumi mewakili BPNST Jabar LASENAS (Lawatan Sejarah Nasional) ke - VII di Manado 2009 yang diadakan

DIREKTORAT NILAI SEJARAH - DIRJEN SEJARAH DAN PURBAKALA -
DEPARTEMEN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
mendapat 2 gelar kategori :

Sdr. Dudung Koswara, S.Pd. sebagai :
1. Peserta terbaik II (Guru)
2. Juara II Karya Tulis Kategori Guru


Terima Kasih kepada Bapak Drs. Toto Sucipto dari BPNST Jabar yang telah memberikan kepercayaannya kepada SMAN 1 Kota Sukabumi
Viva Smansa, jaya Slalu

August 05, 2009

Selamat dan Sukses

Assalaaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Selamat dan suskses

Kami sampaikan kepada
siswa/i Smansa yang telah diterima di berbagai perguruan tinggi negeri lewat SNM PTN 2009.

Untuk Wilayah Kota/ Kabupaten Sukabumi, yang melaksanakan SNM PTN di Cianjur, SMANSA SUKABUMI menduduki peringkat terbanyak masuk Perguruan Tinggi.

Tetap Semangat.
Viva Smansa, Tetap tekadkan untuk menjadi yang terdepan dalam prestasi.

Wasslaamu'alaikum warahmatullaaahi Wabarakaatuh


Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kurikulum

TTD.

Drs. U. Kosasih

July 02, 2009

Dukung

Ass. Wr. Wb.

Dalam rangka menindak-lanjuti Program KIR IPA-IPS SMAN 1 Sukabumi serta merespon
Kepanitiaan Lomba Penulisan Ilmiah Remaja (LPIR) tingkat Nasional dari DITJEN
DISDAKMEN DEPDIKNAS kita telah mengirimkan 4 peserta.

1. Siti Sarah Sofyaningrat 10.2 Bidang Ekologi : Pengelolaan Limbah
Rumah Sakit, Studi Kasus RSUD Samsudin, S.H.
2. Nada Mutia Zahrah 11 IPA 2 Bidang Psikologi : Psikologi Anak, Studi
Kepustakaan
3. Fitri Nurul Fadlilah 10.1 Bidang Elektronika : Pembangkit Listrik
Tenaga Surya, studi Pustaka
4. Muhammad Reza Ramadlan 10.1 Bidang Manajemen : Automatic School
Ring Bell (ARSB), Aplikasi System Manajemen Modern

Mohon dorongan do'anya agar hasil karya adik2 kita dapat terpilih menjadi salah
satu dari beberapa hasil karya yang dipresentasikan di tingkat Finalis.

Atas do'a-nya semoga menjadi pendorong bagi mereka untuk senantiasa menjadi yang
terdepan dalam prestasi dan menjadi kebanggaan almamater dan kelurganya, Amin.

Terima kasih,
Wasslam

a.n. Pembina KIR Sosial

ttd.
A. Fathurahman, S.Pd.

June 28, 2009

Sukses

Hasil Akreditasi
Halaman Depan » Provinsi » Jawa Barat » Hasil Akreditasi
Anda juga dapat menyaring data akreditasi, silakan menuju Penyaringan Data
Cetak hasil akreditasi Provinsi Jawa Barat
No. Sekolah/Madrasah NSS Nilai Akreditasi Peringkat Akreditasi Tanggal Penetapan Detail
1 SMA Negeri 1 Jalan Cagak 310021903011 90.50 A 13/Dec/2007 detail

2 SMA Negeri 1 Purwadadi 301021911018 93.28 A 13/Dec/2007 detail

3 SMA Negeri 3 Subang 310022901029 92.55 A 13/Dec/2007 detail

4 SMA Negeri 2 Subang 310021901002 93.20 A 13/Dec/2007 detail

5 SMA Negeri 1 Subang 301021901001 95.75 A 13/Dec/2007 detail

6 SMA Pasundan Purwakarta 204022001008 92.25 A 13/Dec/2007 detail

7 SMA PGRI 2 Purwakarta 304022001007 73.35 B 13/Dec/2007 detail

8 SMA Negeri 1 Jatiluhur 301022002004 85.95 A 13/Dec/2007 detail

9 SMA Negeri 1 Bungursari 301022013003 94.95 A 13/Dec/2007 detail

10 SMA Negeri 2 Purwakarta 301022001002 95.15 A 13/Dec/2007 detail

11 SMA Negeri 1 Purwakarta 301022001001 97.70 A 13/Dec/2007 detail

12 SMA Cokroaminoto Cianjur 304020701006 70.42 B 13/Dec/2007 detail

13 SMA Ma'arif Pacet 3040207083 70.77 B 13/Dec/2007 detail

14 SMA PGRI 89 Cipanas -- 80.72 B 13/Dec/2007 detail

15 SMA PGRI Takokak 304020714009 76.83 B 13/Dec/2007 detail

16 SMA Negeri 1 Sukaresmi 301020722013 85.88 A 13/Dec/2007 detail

17 SMA Negeri 1 Sukanagara 301020711010 87.00 A 13/Dec/2007 detail

18 SMA Negeri 1 Cibeber 301020702022 85.35 A 13/Dec/2007 detail

19 SMA Negeri 4 Cianjur 301020701001 87.12 A 13/Dec/2007 detail

20 SMA Taman Siswa 303026201002 90.68 A 13/Dec/2007 detail

21 SMA Negeri 4 Sukabumi 301026204001 96.55 A 13/Dec/2007 detail

22 SMA Negeri 3 Sukabumi 301020301001 97.55 A 13/Dec/2007 detail

23 SMA Negeri 2 Sukabumi 301026201010 94.60 A 13/Dec/2007 detail

24 SMA Negeri 1 Sukabumi 301026202007 97.60 A 13/Dec/2007 detail

25 SMA Azziniyyah 302020601033 72.47 B 13/Dec/2007 detail

26 SMA Mutiara Terpadu 301020631044 77.15 B 13/Dec/2007 detail

27 SMA PGRI 1 Cibadak -- 86.40 A 13/Dec/2007 detail

28 SMA Negeri 1 Ciracap 301020638023 90.00 A 13/Dec/2007 detail

29 SMA Negeri 1 Jampang Tengah 301020629025 88.38 A 13/Dec/2007 detail

30 SMA Negeri 1 Cibadak 301020610001 93.68 A 13/Dec/2007 detail

31 SMA Negeri 1 Cisaat 301020608002 88.15 A 13/Dec/2007 detail

32 SMA Negeri 1 Parungkuda -- 85

June 25, 2009

PSB

Assalaamu"alaikum Wr. Wb.

Panitia PSB SMANSA Sukabumi 2009 akan mulai menerima pendaftaran siswa baru untuk kelas reguler.
Jadual pendaftaran mulai 23 s.d 29 Juli
Test Akademik Tgl. 1 dan 2 Juli 2009
Metode penilaian dilakukan dengan mixing antara Nilai UAN (40 %)dan tes tertulis (60 %).

Soal berasal dari LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan) Propinsi Jabar di Bandung

Materi Uji Matematika, IPA, B.Inggris dan B. Indonesia

Nilai akhir Seleksi menggunakan Formula N = 6A + 4B
N = Nilai Akhir Seleksi
A = Nilai Tes Akademik (4P + 3Q + 2R + S)
B = Nilai UN (4P + 3Q + 2R + S)
P = Nilai Matematika
Q = Nilai IPA
R = Nilai Bahasa Inggris
S = Nilai Bahasa Indonesia

Biaya Pendaftaran dan seleksi Rp. 55.000,-
Perincian : Rp. 40.000 untuk soal (ditanggung APBD Kota Sukabumi)
Rp. 15.000 untuk pembobotan

Pengumuman Hasil seleksi Tanggal 6 Juli 2009
Pendaftaran Ulang siswa yang diterima 9 s.d 11 Juli 2009

Prasyarat :
Memiliki Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional

Terima Kasih
humas@sman1sukabumi .com

May 27, 2009

Bewara

Ass. Wr. WB.

Tim Olimpiade Smansa pada hari selasa 12 Mei 2009 elah melakukan kunjungan ke ITB.Kunjungan tersebut dilakukan dalam upaya pencapaian target untuk meloloskan minial 3 orang mewakili jawa barat ke tingkat nasional di tahun 2009 ini. Prodi yang dikunjungi, diantaranya :
Prodi Matematika, Kimia, Geologi, Informatika dan Biologi.
Mohon do'a restu dari seluruh Keluarga Besar SMANSA.

Pencapain prestasi terakhir :
Bapak DUDUNG KOSWARA, S.PD. guru sejarah smansa menjadi yang terbaik dalam kegitan Lawatan Sejarah tingkat DKI Jakarta, Jabar dan Banten di Cirebon. Selanjutnya beliau menuju tingkat Nasional di Manado.
Petha Kelas 10. 1 Juara 3 smart games di Sman 4 Sukabumi

Klas Akselerasi telah melakukan test placement test bagi 60 siswa/i caln aksel pada tanggal 19 dan 20 mei 2009 (Akademik dan Psikotes dari UPI)

Dokumentasi menyusul akan kami upload di galeri foto, secepatnya.

Demikian, semoga bermanfaat

Tetap semangat untuk menjadi yang terdepan (The Leading).
Salam Smansa

W.W.W

February 21, 2009

INDONESIA NEGERI SERIBU BENCANA

Indonsia adalah negeri kaya nan indah. Terbentang mulai dari Sabang di Sumatra sampai Merauke di Papua. Hasil alam yang melimpah, tanah subur dan dikaruniai banyak tempat tempat indah membuat bangsa barat tertarik untuk menguasai Negeri Indonesia (pada jaman kolonial ). Negeri yang diibaratkan sebagai untaian ratna mutu manikam, negeri yang gemah ripah loh jinawi bahkan tongkat, kayu dan batupun jadi tanaman ( kata Koes Plus ) serta banyak lagi pengibaratan yang lainya yang menggambarkan betapa Indonesia adalah negeri yang subur dan indah. Tapi tidak tahu mengapa negeri indah tercinta ini selalu didera bencana bertubi tubi .baik itu bencana yang disebabkan oleh alam maupun yang disebabkan oleh manusia. Baik dikala kemarau ataupun disaat musim penghujan.

Musim hujan telah tiba. Dan seperti biasa negeri kita tercinta selalu didera berbagai bencana panjang yang seperti tak berkesudahan. Jika dimusim kemarau bencana datang dengan model kebakaran hutan, kemarau panjang , maka musim hujan selalu diiringi oleh banjir. Entah itu banjir bandang. Tanah longsor,banjir pasang air laut atau bamjir luapan sungai dan banjir karena tata kota yang kurang tepat dan buruk.

Begitu juga dengan Jawa Timur propinsi paling ujung di pulau Jawa. Akhir tahun 2007 ini banyak bencana yang terjadi di Jawa Timur. Pertama Gunung Kelud dengan peningkatan aktivitas vulkanisnya. Namun akhirnya tidak terjadi letusan besar yang membahayakan penduduk sekitar. Kedua banjir yang hanya ada di Jawa Timur yaitu banjir lumpur di Porong Sidoarjo yang belum jelas dan belum pasti bisa diatasi. Ketiga banjir – banjir yang disebabkan hujan deras dan drainase kota yang buruk. Setiap hujan deras banjir tidak pernah absen di Surabaya dan kota kota lainnya. Terakhir adalah banjir besar karena luapan sungai. Tercatat daerah Madura, daerah aliran sungai Brantas seperti Malang Kediri Trenggalek serta daerah aliran Bengawan Solo. Tercatat banjir melanda Madiun, Ngawi, Nganjuk, Bojonegoro dan Kabupaten Tuban. Banjir tahun ini merupakan yang terbesar bahkan lebih besar dari banjir hebat yang terjadi tahun 1992 dan 1996. Tidak terhitung lagi berapa luas wilayah yang tergenangi, tak terhitung lagi penderitaan para pengungsi yang diharuskan meninggalkan rumah mereka karena tergenang luberan bengawan Solo serta tak tehitung lagi berapa kerugian yang ditimbulkan akibat banjir baik secara langsung maupun tidak langsung.

Banyak alasan dan teori yang dikemukakan para pakar, banyak pula statement saling menyalahkan. Saling tuding siapa yang salah, siapa yang harus bertanggung jawab. Satu pihak mengklaim dibukanya pintu air di bendungan Gajah Mungkur Wonogiri sebagai penyebab terjadinya banjir. Pihak lain beralasan jika pintu air tidak dibuka, bendungan tidak mampu menampung air dan jika jebol akan terjadi bencana yang lebih dahsyat. Sebuah alasan yang sangat ironi dan kurang bisa diterima terutama oleh korban banjir. Terlepas dari siapa yang salah, siapa yang bertanggung jawab. Begitu banyak masyarakat yang dirugikan oleh adanya banjir yang melanda. Jika ditinjau lagi, kerusakan alam menjadi penyebab utama banjir. Penggundulan hutan di hulu sungai menyebabkan erosi tanah. Erosi membawa berjuta juta meter kubik tanah ke bendungan Gajah mungkur dan bagian Bengawan Solo lainya mulai hulu sampai ke hilir sungai. Berjuta-juta kubik tanah menyebabkan sedimentasi dan pendangkalan bendungan dan bengawan sehingga daya tampung bendungan dan Bengawan menjadi jauh berkurang. Karena daya tampungnya berkurang maka tiap musim hujan dikala air berlimpah, maka bendungan dan Bengawan tidak lagi mampu menampung, airpun meluap dan menggenangi semua area yang dilewati Bengawan Solo. Untuk itu solusi kongkrit pencegahan banjir adalah Reboisasi atau penanaman hutan kembali. Cara ini tidak bisa instant memberikan hasil. Tidak bisa sekarang menanam besok langsung tidak banjir. Namun lima, sepuluh atau dua puluh tahun lagi hasilnya akan sangat dirasakan. Bahkan jauh lebih baih dari pada cara cara yang lain. Jauh lebih baik dari sekedar pembuatan tanggul yang tinggi atau cara lainnya. Semua element masyarakat dan pemerintah harus berperan karena tanggung jawab akan penanggulangan bencana ada dipundak kita semua.

KONDISI DINAMIKA ATMOSFER

A. Kondisi Dinamika Atmosfer dan Laut

Dinamika atmosfer dan laut dipantau dan diprakirakan berdasarkan 6 (enam) fenomena alam, yaitu 3 fenomena global dan 3 fenomena regional. Monitoring dan prakiraan kondisi dinamika atmosfer dan laut yang akan terjadi selama Musim hujan 2008/2009, adalah :

1. Monitoring dan Prakiraan Fenomena Global

a. El Nino dan La Nina

Hingga awal September 2008 suhu muka laut di ekuator Pasifik (wilayah nino 3.4) anomalinya berkisar 0.00 C hingga -0.50 C. Kondisi ini sudah berlangsung sejak Juni 2008, hal ini mengindikasikan kondisi netral di wilayah tersebut.

Kondisi netral di ekuator Pasifik ini diprakirakan akan terus berlangsung hingga awal tahun 2009. Sehingga selama Musim Hujan 2008/2009 fenomena di Pasifik ekuator adalah netral.

Indeks osilasi selatan (SOI) diprakirakan nilainya antara +0.3 hingga +4.5, nilai ini masih dibawah ambang pengaruhnya (<+10 dan >-10) sehingga selama Musim Hujan 2008/2009, nilai SOI mengindikasikan kondisi normal.

b. Dipole Mode

Dipole Mode Indeks (DMI) selama Musim Hujan 2008/2009 diprakirakan akan berosilasi antara +0.4 hingga -0.1, nilai DMI ini secara umum masih berada dibawah nilai ambang pengaruhnya (< 0.5 dan >-0.5). Hal ini akan menyebabkan pergerakan uap air dari samudera Hindia tetap menuju ke wilayah Indonesia dengan intensitas normal.

c. Madden Julian Oscillation (MJO)

Monitoring terhadap aktivitas MJO, terkait kondisi gerakan udara vertikal di wilayah Indonesia, pada awal Agustus 2008 menunjukkan intensitas lemah bernilai +0.8, yang berarti berada pada kondisi nilai normalnya (<1.0), dan diprakirakan berlanjut hingga akhir Agustus 2008. Hal ini memberikan indikasi bahwa pembentukan awan-awan hujan di wilayah Indonesia masih dalam kondisi normal.

B. Monitoring dan Prakiraan Fenomena Regional

a. Sirkulasi Monsun Asia - Australia

Hingga awal September 2008 sirkulasi monsun di Indonesia umumnya masih dalam kisaran normal. Gangguan–gangguan yang terjadi umumnya disebabkan terjadinya pola-pola tekanan rendah di sekitar Filipina dan Laut Cina Selatan, beberapa diantaranya mencapai skala siklon tropis seperti Kammuri dan Nuri yang terjadi pada bulan Agustus 2008. Timbulnya tekanan rendah ini memodifikasi pola sirkulasi monsun yang mengakibatkan terjadinya hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia. Diprakirakan sel-sel tekanan rendah di sekitar Filipina dan Laut Cina Selatan ini masih akan terjadi hingga November 2008, sedangkan mulai Desember 2008 diprakirakan sel-sel tekanan rendah terjadi di wilayah selatan Indonesia. Sel-sel tekanan rendah di selatan Indonesia ini diprakirakan mengakibatkan hujan-hujan lebat khususnya di sekitar Lampung, Jawa, Bali, NTB dan NTT.

b. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone / ITCZ)

Posisi ITCZ pada awal September 2008 masih disekitar Sulawesi Utara memanjang ke timur hingga Papua bagian utara dalam pergerakan tahunannya kearah selatan. Jika dibanding posisi rata-ratanya, posisi ITCZ ini masih dalam kisaran rata-ratanya, sehingga diprakirakan puncak hujan yang terjadi di setiap wilayah diprakirakan juga akan terjadi pada waktu sekitar rata-rata wilayah masing-masing.

c. Suhu Muka Laut di Wilayah Perairan Indonesia

Suhu muka laut di perairan sebelah barat Bengkulu-Lampung, selatan Jawa, Bali–NTB, NTT dan selatan Merauke mempunyai rentang perubahan yang cukup besar yaitu minimum berkisar 26.0° C pada bulan Agustus hingga maksimum berkisar 31.5° C pada bulan Februari Maret. Wilayah perairan lainnya umumnya mempunyai rentang perubahan lebih kecil yaitu berkisar 29.0° C hingga 31.5° C, dengan waktu terjadinya minimum dan maksimum tidak sama di setiap perairan tersebut.

Suhu muka laut di Indonesia selama musim hujan 2008/2009 diprakirakan sebagai berikut :

1) September hingga Oktober 2008 :

Wilayah perairan Indonesia yang diprakirakan lebih dingin dari rata ratanya, meliputi : perairan barat Lampung memanjang ke timur hingga selatan Jawa,Bali, NTB, NTT hingga perairan selatan Merauke, dengan anomali pada kisaran 0,5 0 C hingga - 1,0 0 C.

Wilayah perairan sekitar Sulawesi Utara, Maluku Utara serta Papua bagian utara diprakirakan akan lebih panas dari rata-ratanya dengan nilai anomali +0.50 C.

Wilayah perairan lainnya diprakirakan normal hingga lebih panas 0,5 0 C dari rata ratanya.

2) November 2008 hingga Maret 2009 :

Suhu muka laut di wilayah perairan Indonesia umumnya diprakirakan akan berada pada sekitar rata-ratanya, kecuali perairan sekitar NTT dan selatan Papua diprakirakan akan lebih panas dari rata-ratanya mulai bulan januari 2009 dengan nilai anomali 0,5 0 C.

Sistem Informasi Geografis (SIG)/ Geographic Information System (GIS)


Gambar GIS
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem komputer yang mensintesis, menganalisis, dan menampilkan berbagai jenis data geografis dalam bentuk yang dapat dimengerti. Gambar yang dihasilkan GIS terlihat di sini menunjukkan lokasi, yang ditunjukkan oleh titik hitam, industri yang melepaskan bahan kimia beracun di Los Angeles County. Gambar ini telah dilapiskan pada saluran sensus-kode warna sesuai dengan distribusi dan ukuran kelompok ras atau etnis yang berbeda di wilayah tersebut - dari Biro Sensus Amerika Serikat. Daerah hijau dihuni kebanyakan oleh orang Asia, daerah biru oleh orang kulit hitam, daerah ungu oleh Hispanik, dan daerah kuning oleh orang kulit putih non-Hispanik. Citra tersebut diproduksi sebagai bagian dari studi yang dilakukan di University of California di Santa Barbara untuk menguji hubungan antara polusi, ras, dan pola hunian. Gambar tersebut menggambarkan bagaimana GIS dapat menggabungkan dan menampilkan dengan jelas berbagai jenis informasi untuk area geografis tertentu.Encarta EncyclopediaL. Burke / Pusat Nasional untuk Informasi dan Analisis Geografis
Microsoft® Encarta® 2009. © 1993-2008 Microsoft Corporation. Seluruh hak cipta.

Sistem Informasi Geografis (SIG), sistem komputer yang mencatat, menyimpan, dan menganalisa informasi tentang fitur yang membentuk permukaan bumi. GIS dapat menghasilkan gambar dua dimensi atau tiga dimensi di suatu wilayah, yang menunjukkan ciri alami seperti bukit dan sungai dengan fitur buatan seperti jalan dan jalur listrik. Ilmuwan menggunakan gambar GIS sebagai model, membuat pengukuran yang tepat, mengumpulkan data, dan menguji gagasan dengan bantuan komputer.
Banyak database GIS terdiri dari kumpulan informasi yang disebut lapisan. Setiap lapisan mewakili tipe data geografis tertentu. Misalnya, satu lapisan bisa mencakup informasi di jalanan di suatu daerah. Lapisan lain mungkin berisi informasi tentang tanah di daerah itu, sementara elevasi catatan lainnya. GIS dapat menggabungkan lapisan ini menjadi satu gambar, menunjukkan bagaimana jalanan, tanah, dan ketinggian saling terkait satu sama lain. Insinyur mungkin menggunakan gambar ini untuk menentukan apakah bagian tertentu dari sebuah jalan cenderung runtuh. Database GIS dapat mencakup sebanyak 100 lapisan.
GIS dirancang untuk menerima data geografis dari berbagai sumber, termasuk peta, foto satelit, dan teks cetak dan statistik. Sensor GIS dapat memindai beberapa data ini secara langsung-misalnya, operator komputer mungkin memberi umpan peta atau foto ke pemindai, dan komputer "membaca" informasi yang dikandungnya. GIS mengubah semua data geografis menjadi kode digital, yang diatur dalam database-nya. Operator memprogram GIS untuk memproses informasi dan menghasilkan gambar atau informasi yang mereka butuhkan.
Aplikasi GIS sangat luas dan terus berkembang. Dengan menggunakan GIS, para ilmuwan dapat meneliti perubahan lingkungan; insinyur dapat merancang sistem jalan; perusahaan listrik dapat mengelola jaringan kabel listrik mereka yang kompleks; pemerintah dapat melacak penggunaan lahan; dan departemen pemadam kebakaran dan polisi dapat merencanakan rute darurat. Banyak perusahaan swasta mulai menggunakan GIS untuk merencanakan dan memperbaiki layanan mereka.
Pemerintah Kanada membangun GIS pertama, Canada Geographic Information System, selama tahun 1960an untuk menganalisis data yang dikumpulkan oleh Inventaris Tanah Kanada. Pemerintah lain dan laboratorium universitas segera membangun sistem serupa. Namun, sistem GIS tidak banyak digunakan sampai akhir 1970-an, ketika perbaikan teknologi dan biaya yang lebih rendah membuat komputer tersedia secara luas. Penjualan GIS meningkat pesat selama tahun 1980an, karena pemerintah dan bisnis menemukan lebih banyak kegunaan untuk sistem tersebut. Sejumlah perusahaan mulai memproduksi perangkat lunak GIS baru untuk memprogram sistem komputer guna meningkatkan fungsinya. Pada awal 1990an, sekitar 100.000 sistem GIS sedang beroperasi.

English Edition :

Geographic Information System (GIS), computer system that records, stores, and analyzes information about the features that make up the earth's surface. A GIS can generate two- or three-dimensional images of an area, showing such natural features as hills and rivers with artificial features such as roads and power lines. Scientists use GIS images as models, making precise measurements, gathering data, and testing ideas with the help of the computer.
Many GIS databases consist of sets of information called layers. Each layer represents a particular type of geographic data. For example, one layer may include information on the streets in an area. Another layer may contain information on the soil in that area, while another records elevation. The GIS can combine these layers into one image, showing how the streets, soil, and elevation relate to one another. Engineers might use this image to determine whether a particular part of a street is more likely to crumble. A GIS database can include as many as 100 layers.
A GIS is designed to accept geographic data from a variety of sources, including maps, satellite photographs, and printed text and statistics. GIS sensors can scan some of this data directly—for example, a computer operator may feed a map or photograph into the scanner, and the computer “reads” the information it contains. The GIS converts all geographical data into a digital code, which it arranges in its database. Operators program the GIS to process the information and produce the images or information they need.
The applications of a GIS are vast and continue to grow. By using a GIS, scientists can research changes in the environment; engineers can design road systems; electrical companies can manage their complex networks of power lines; governments can track the uses of land; and fire and police departments can plan emergency routes. Many private businesses have begun to use a GIS to plan and improve their services.
The Canadian government built the first GIS, the Canada Geographic Information System, during the 1960s to analyze data collected by the Canada Land Inventory. Other governments and university laboratories soon built similar systems. However, GIS systems were not widely used until the late 1970s, when technological improvements and lower costs made computers widely available. GIS sales boomed during the 1980s, as governments and businesses found more uses for the systems. A number of companies began producing new GIS software to program computer systems to increase their functions. By the early 1990s, about 100,000 GIS systems were in operation.
Microsoft ® Encarta ® 2008. © 1993-2007 Microsoft Corporation. All rights reserved.

February 19, 2009

Astronom-Astronom Amatir (AMATEURS ASTRONOMY)

Kitt Peak National Observatory sedang siluet di langit malam. Terletak di dekat Tucson, Arizona, Kitt Peak memiliki berbagai instrumen, termasuk teleskop besar McMath. Cermin utama teleskop memiliki diameter 150 cm (59 inci) dan panjang fokus 91,5 m (300 kaki). Kitt Peak juga memiliki teleskop refleksi berukuran 400 cm (157 inci) dan teleskop radio 11 m (36 kaki). Microsoft® Encarta® 2009. © 1993-2008 Microsoft Corporation.

Para astronom menggunakan alat seperti teleskop, kamera, spektrograf, dan komputer untuk menganalisa cahaya yang benda-benda astronomi memancarkannya. Astronom amatir sering melakukan proyek yang memerlukan banyak pengamatan selama beberapa hari, minggu, bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Dengan mencari langit dalam jangka waktu yang lama, astronom amatir bisa mengamati benda-benda di langit yang mewakili perubahan mendadak, seperti komet baru atau novas (bintang yang mencerahkan tiba-tiba). Jenis pengamatan konsisten ini juga berguna untuk mempelajari benda-benda yang berubah perlahan dari waktu ke waktu, seperti bintang variabel dan bintang ganda. Astronom amatir mengamati hujan meteor, bintik matahari, dan pengelompokan planet dan bulan di langit. Mereka juga berpartisipasi dalam ekspedisi ke tempat di mana acara astronomi khusus - seperti gerhana matahari dan hujan meteor - paling terlihat. Beberapa organisasi, seperti Liga Astronomi dan American Association of Variable Star Observers, memberikan pertemuan dan publikasi melalui mana para astronom amatir dapat berkomunikasi dan berbagi pengamatan mereka.
Dikutip dari: Microsoft ® Encarta ® 2008. © 1993-2007 Microsoft Corporation. Seluruh hak cipta.


Astronomers use tools such as telescopes, cameras, spectrographs, and computers to analyze the light that astronomical objects emit. Amateur astronomers observe the sky as a hobby, while professional astronomers are paid for their research and usually work for large institutions such as colleges, universities, observatories, and government research institutes. Amateur astronomers make valuable observations, but are often limited by lack of access to the powerful and expensive equipment of professional astronomers.
A wide range of astronomical objects is accessible to amateur astronomers. Many solar system objects—such asplanets, moons, and comets—are bright enough to be visible through binoculars and small telescopes. Small telescopes are also sufficient to reveal some of the beautiful detail in nebulas—clouds of gas and dust in our Milky Way Galaxy. Many amateur astronomers observe and photograph these objects. The increasing availability of sophisticated electronic instruments and computers over the past few decades has made powerful equipment more affordable and allowed amateur astronomers to expand their observations to much fainter objects. Amateur astronomers sometimes share their observations by posting their photographs on the World Wide Web, a network of information based on connections between computers.
Amateurs often undertake projects that require numerous observations over days, weeks, months, or even years. By searching the sky over a long period of time, amateur astronomers may observe things in the sky that represent sudden change, such as new comets or novas (stars that brighten suddenly). This type of consistent observation is also useful for studying objects that change slowly over time, such as variable stars and double stars. Amateur astronomers observe  meteor showers, sunspots, and groupings of planets and the Moon in the sky. They also participate in expeditions to places in which special astronomical events—such as solar eclipses and meteor showers—are most visible. Several organizations, such as the Astronomical League and the American Association of Variable Star Observers, provide meetings and publications through which amateur astronomers can communicate and share their observations.
Dikutip dari : Microsoft ® Encarta ® 2008. © 1993-2007 Microsoft Corporation. All rights reserved.



                                                                                    
                                                                                        Astronom amatir mengamati langit sebagai hobi, sementara astronom profesional dibayar untuk penelitian mereka dan biasanya bekerja untuk institusi besar seperti perguruan tinggi, universitas, observatorium, dan lembaga penelitian pemerintah. Astronom amatir melakukan pengamatan yang berharga, namun seringkali dibatasi oleh kurangnya akses terhadap peralatan astronom profesional yang hebat dan mahalBerbagai macam benda astronomi dapat diakses oleh para astronom amatir. Banyak objek tata surya - seperti planet, bulan, dan komet - cukup terang untuk bisa dilihat melalui teropong dan teleskop kecil. Teleskop kecil juga cukup untuk mengungkapkan beberapa detail indah di awan-awan gas dan debu di Galaksi Bima Sakti kita. Banyak astronom amatir mengamati dan memotret benda-benda ini. Meningkatnya ketersediaan instrumen elektronik dan komputer yang canggih selama beberapa dekade terakhir telah membuat peralatan canggih lebih terjangkau dan memungkinkan para astronom amatir untuk memperluas pengamatan mereka ke objek yang jauh lebih redup. Astronom amatir terkadang membagikan pengamatan mereka dengan memasang foto mereka di World Wide Web, jaringan informasi berdasarkan koneksi antar komputer.

Featured Post/ Posting Unggulan

SOAL SIMULASI OSN-K KEBUMIAN 2024

HASIL PEKERJAAN SISWA  UNTUK DIKOREKSI nomer yang salah 13. C (D) 14. (A) 15. D (C) 16. B (A) 17. A (C) 19. (A) 23. A (B) 25. (D) keterangan...