Blog of Geography Studi in SMA Negeri 1 Kota Sukabumi, Indonesia

GEOGRAPHY of SMA NEGERI 1 SUKABUMI

Search This Blog

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

May 28, 2011

BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH AKHIR STUDI KELAS 12 IPA dan IPS

Disusun untuk direkomendasikan pada Bidang Kurikulum SMA Negeri 1 Sukabumi sebagai bahan kajian untuk disempurnakan
oleh :
Badan Penelitian dan Pengembangan
SMA NEGERI 1 KOTA SUKABUMI
JULI 2007

Penelitian Deskriptif Kuantitatif
( Menerapkan/ Membuktikan Teori )

I.Struktur
►Cover
► Halaman Judul dalam
Sama dengan Cover
► Lembar Persembahan
Bagian atas dapat diisi oleh kutipan ayat suci, motto maupun slogan
Bagian bawah menulis tujuan persembahan karya tulis untuk orang-orng yang sangat kita cintai .
► ABSTRAK
Merupakan Gambaran umum/ ringkasan dari keseluruhan isi karya tulis
Dibuat dengan format paragraf 1 judul digaris bawahi.
► KATA PENGANTAR
Dibuat sesuai selera dengan mengindahkan peraturan yang sudah baku
► DAFTAR ISI
Dibuat sesuai selera dengan mengindahkan peraturan yang sudah baku
► DAFTAR TABEL
Jika ada, dibuat sesuai selera dengan mengindahkan peraturan yang sudah baku

► DAFTAR GAMBAR
Jika ada, dibuat sesuai selera dengan mengindahkan peraturan yang sudah baku
► BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Harus menggambarkan pentingnya masalah (variable) pada judul untuk diteliti berdasarkan alasan ilmiah. Pemaparan latar belakang masalah padapenelitian deskriptif kualitatif biasanya mempertentangkan antara teori (idealita) dengan temuan dilapangn (realita) yang mengerucut pada pentingnya kesenjangan itu untuk diteliti. Pada penelitian deskriptif kualitatif peneliti berusaha menggali informasi dilapangan tanpa menduga sebelumnya (tidak apriori tapi aposteori), tidak mengarah pada pembuktian teori yang sudah ada, akan tetapi mengarah pada perumusan generalisasi fenomena lapangan yang memberikan kontribusi pada lahirnya teori baru, apabila dipadukan dengan hasil-hasil penelitian lain yang memilih variable penelitian sejenis.
Contoh :
Jelaskan tentang penting pemahaman siswa terhadap masalah lingkungan yang dipelajari pada pembelajaran Geografi dan Biologi
Jelaskan temuan lapangan tentang sikap-sikap bebrapa gelintir siswa yang menyimpang dari keinginan peneliti, sehingga tergambar kesenjangan antara harapan dengan kenyataan lapangan yang kemudian disebut sebagai masalah yang harus diteliti
B. Identifikasi Masalah
Menggali sebanyak-banyaknya permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti
Contoh : - kebiasaan siswa dirumah
- tingkat kedisiplinan siswa
- tingkat partisipasi siswa dalam kegiatan sekolah
- motifasi siswa untuk berubah kearah yang lebih baik
- inovasi siswa dalam kebersihan lingkungan sekolah
- keikut sertaan siswa dalam seminar lingkungan tingkat pelajar
- dll.
C. Pembatasan Masalah
Menjelaskan keterbatasan peneliti, baik waktu maupun sumber pustaka yang membatasi peneliti
D. Perumusan Masalah
Merupakan hasil rumusan pembatasan masalah yang dimunculkan dalam bentuk pertanyaan
E. Kegunaan Penilitian
Manfaat penelitian, apabila ditindaklanjuti dengan penelitian lain (disebutkan) pada waktu yang akan datang
F. Definisi Istilah
Kumpulan-kumpulan istilah yang sering muncul pada karya tulis, sehingga tidak menimbulkan miss-persepsi (persepsi yang berbeda)
► BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis
Menjabarkan teori-teori yang mendukung dalam penyusunan karya tulis ilmiah mulai dari hakikat/konsep dasar dari variable yang diteliti hingga hipotesis dan pengujian atau generalisasi
B. Kerangka Berpikir
Merupakan gambaran general tentang pemilihan masalah serta langkah-langkah untuk mewujudkan karya tulis ilmiah ini layak secara metodologi (metode yang dibakukan)
C. Pengajuan Hipotesis (hanya untuk yang kuantitatif)
Merupakan dugaan ilmiah yang dibangun dari asumsi-asumsi (pendapat-pendapat) yang dapat dipertangung-jawakan secara ilmiah
► BAB III METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Merupakan penjelasan tentang arah penelitian yang dipaparkan dalam beberapa pointer (item)
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Cukup jelas
C. Metode Penelitian
Deskriptif kualitatif atau kuantitatif
D. Disain Penelitian
Contoh untuk pengaruh dan korelasi (hubungan) dalam Deskriptif Kuantitatif

Pemahaman Siswa tentang Lingkungan Sehat
Sikap siswa terhadap Kebersihan Sekolah

Varabel Bebas (X) Varabel Terikat (Y)

E. Teknik Pengambilan Sampel
Pada bagian ini diharapkan dapat digambarkan karakteristik populasi dengan memilih sebagian unttuk dijadikan sample. Pemilihann teknik dilaksanakan berdasarkan keperluan penelitian contoh : randomsampling (acak), classified (kelompok yang menunjukkan jenjang), cluster (kelompok yang tidak menunjukan jenjang), purposive sampling (berdasarkan saran ahli) dll.
F. Teknik Pengumpulan Data
Merupakan bagian yang menjelaskan langkah penulis karya ilmiah untuk menggali informasi berupa fakta-fakta, baik melalui observasi, maupun dengan cara memberikan perlakuan atau stimulant/ rangsangan padasasaran penelitian , sehingga data yang dibutuhkan untuk analisis data
G. Instrumen Penelitian
Alat pengukur variable yang diteliti, contoh : thermometer untuk mengukur suhu, barometer untuk mengukur tekanan, kuesioner skala Likert untuk mengukur sikap, Kuesioner untuk mengukur pemahaman dll.
H. Teknik Analisa Data
Menjelaskan tentang rumus-rumus statistic yang dipakai pada berbagai tahapan penelitian, mulai dari uji persyaratan instrument sampai dengan uji hipotesis
► BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Bagian ini memuat distribusi data hasil pengukuran beserta penjelasannya
B. Pengujian Persyaratan
Dilakukan pada instrument yang akan dijadikan alat ukur variabel atau sub variabel
C. Pengujian Hipotesis (untuk kuantitatif)
Dilaksanakan untuk mendapatkan kepastian diterima atau tidaknya sebuah hipotesa, contoh : Product Moment atau Spearmen Brown untuk Korelasi, Uji t untuk pengaruh, chi Kuadrat untuk komparasi dll.

► BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Merupakan Generalisasi gejal yang muncul dari hasil penelitian (kualitatif)
Menegaskan terbukti atau tidaknya penelitian (kuantitatif) yang dilakukan
B. Implikasi
Berisi tentang kegunaan berupa informasi tambahan bagi penelitian lain yang sejenis, sehingga mendapatkan kepastian ilmiah
C. Saran
Disampaikan pada institusi yang berkaitan dengan hasil penelitian, baik langsung, maupun tidak. Dapat juga disampaikan kepada lembaga akdemis tempat peneliti mendapatkan pembelajaran
► DAFTAR PUSTAKA
Penulisan meliputi ;
1. Nama Belakang sumber
2. Nama Depan Sumber
3. Judul Buku
4. Tahun Penerbitan dalam kurung, contoh (1980)
5. Kota Penerbit
6. Nama Penerbit
Setiap bagian dipisahkan koma lalu diberi spasi
Untuk baris pertama penulisan pada ketukan pertama, baris selanjutnya pada ketukan ke-8 (delapan)
► Lampiran
Jika ada,misalnya untuk tabel pada uji statistic yang dialkukan pada saat penelitian
► RIWAYAT HIDUP
Meliputi perjalanan penyusun mulai dari pendidikan terendah sampai dengan saat melakukan penyusunan karya tulis, termasuk pada bidang lain, seperti halnya keorganisasian

II. Teknik Penulisan
A. Huruf
1. Time New Roman 14 point bold (tebal) untuk Judul pada cover dan Halaman dalam serta Nama Penyusun dan NIS-nya.
2. Time New Roman 12 point bold (tebal) Huruf Capital untuk INSTITUSI dan TAHUN PEMBUATAN pada cover dan halaman dalam , , ABSTRAK, DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL TABEL, DAFTAR GAMBAR, KATA PENGANTAR, BAB I s.d. V beserta judulnya, DAFTAR PUSTAKA dan LAMPIRAN serta RIWAYAT HIDUP
3. Time New Roman 12 point untuk seluruh isi karya tulis dengan pengecualian Lembar Pengesahan dan Lembar Persembahan serta sub-judul tiap BAB dicetak tebal (Bold), huruf capital pada setiap awal kata yang bukan kata depan atau sambung
B. Kutipan
Menggunakan Sistem Anglo/ Amerika
1. Diawal kalimat
Contoh (untuk kalimat tidak langsung) : Soemarwoto (1991 : 19) menyatakan bahwa suatu konsep sentral dalam suatu ekologi adalah ekosistem.
Contoh (untuk kalimat langsung) : Sudjana (1991 : 80) tentang pengertian sikap berkata : “Sikap pada hakikatnya adalah kecenderungan berperilaku pada seseorang atau dapat pula diartikan reaksi seseorang terhadap stimulus yang datang kepada dirinya.”
2. Diakhir tulisan
Contoh : Benyamin Bloom secara sistematis membagi bidang kognitif menjadi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi (Ornstein and Lewis, 1984 : 450 – 451).
C. Halaman
1. Mulai dari BAB I Pendahuluan sampai dengan RIWAYAT HIDUP nomor halaman menggunakan angka 1, 2, 3 …………dst.
2. Untuk ABSTRAK, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR TABEL dan DAFTAR LAMPIRAN menggunakan angka romawi kecil ; i, ii, iii, iv, v, vi …………….dst.
3. Diawal setiap BAB dan bagian lain nomor halaman diletakan dibagian tengah bawah
4. Ditengah setiap BAB atau bagian lain nomor halaman diletakan bagian atas sebelah kanan
D. Paragraf
1. Awal Alinea/ paragraf dimulai pada ketukan ke 8 (menjorok 7 ketuk kedalam)
2. Penulisan sumber pada DAFTAR PUSTAKA baris pertama tidak menjorok (pada ketukan ke-1). Baris ke-2 dan seterusnya menjorok pada ketukan ke-8. Contoh :
Soemarwoto, Otto, (1991), Indonesia dalam Kancah Isu Lingkungan Global, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

3. Paragraf 1,5 untuk Judul, isi dan jarak antar sumber pustaka pada Daftar Pustaka
3. Paragraf 1 (single) khusus untuk kutipan dan abstrak serta sumber pustaka pada Daftar Pustaka
E. Pemakaian Tanda Baca
1. Tanda Koma dipergunakan untuk memisahkan antar bagian pada sumber buku pada Daftar Pustaka dan setelah nama sumber pada kutipan.
2. Garis Bawah (under line) dipergunakan untuk judul Karya Tulis Pada ABSTRAK, judul sumber pustaka pada Daftar Pustaka
3. Titik Dua dipergunakan pada Abstrak untuk memisahkan Kota lokasi penelitian dilakukan
4. Huruf Miring (Italic) dapat dipergunakan pada kutipan disertai dengan penebalan huruf (bold)
F. Lay Out
1. Margin Kiri 4 cm
2. Margin Kanan 3 cm
3. Margin Atas 3 cm
4. Margin Bawah 3 cm

III. Ukuran Kertas
Menggunakan kertas HVS ukuran A4 70 gram


Penelitian Deskriptif Kualitatif

( Menggali Fenomena, Membuat Generalisasi yang mengarah pada Teori Baru atau Memperkuat Teori Lama)

I. Struktur
Sama dengan Deskriptif Kuanitatif dengan catatan : “Tidak menggunakan Hipotesa Penelitian di BAB III METODE PENELITIAN.”

II. Teknik Penulisan
Memepergunakan aturan yang sama dengan Deskriptif Kuantitatif

III. Ukuran Kertas
Menggunakan kertas HVS ukuran A4 70 gram

May 22, 2011

Jabatan Kepala Sekolah dalam Permendiknas No. 28 Tahun 2010

Informasi tentang Das Sollen jabatan kepala sekolah di indonesia dari mulai tingkatan TK, SD, SMP dan SMA/MA/SMK taman kanak-kanak/raudhotul athfal (TK/RA), taman kanak-kanak luar biasa (TKLB), sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah dasar luar biasa (SDLB), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs), sekolah menengah pertama luar biasa (SMPLB), sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA), sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan (SMK/MAK), atau sekolah menengah atas luar biasa (SMALB) yang bukan sekolah bertaraf internasional (SBI) atau yang tidak dikembangkan menjadi sekolah bertaraf internasional (SBI) nampaknya belum tersosialisasikan secara merata dikalangan guru sebagai subjek hukum dari Permendiknas No. 28 Tahun 2010.

Bahkan mungkin, sebagian besar guru belum merasa perlu terlalu concern mencermatinya mengingat periode-periode sebelumnya kewenangannya menjadi preogratif pemangku jabatan di Departemen yang memiliki strata kewenangan jauh diatas guru (asumsi ini minimal mewakili sebagian guru pada masa itu/ pra reformasi)



Arus Reformasi yang terjadi di negara kita dewasa ini merupakan salah satu produk dari riak-riak globalisasi yang terjadi hingga saat ini hingga beberapa dekade kedepan. Salah satu jargon yang mengemuka pada saat gelombang reformasi adalah mengenai Supremasi Hukum, mengacu pada amanat Undang-Undang Dasar 1945 bahwa negara kita adalah negara hukum yang artinya semua permasalah kebangsaan kita harus tunduk pada hukum yang berlaku di negara ini, berjenjang dari hukum yang tertinggi sampai hukum terendah mulai dari UUD sampai dengan peraturan-peraturan daerah dan yang setingkat dibawahnya, perwal misalnya. Pro-kontra yang terjadi di masyarakat saat ini tidak akan terjadi, apabila semua pihak turut mengawal supremasi hukum melalui kesadaran kolektif dan ketaatan absolut terhadap keputusan-keputusan hukum yang telah ditetapkan secara legal-formal, sehingga das sollen tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah sebagi salah satu keputusan di tingkat lokal yang akan dituangkan pada landasan operasional berupa perwal harus merujuk pada landasan hukum yang berlaku pada strata yang lebih tinggi, sehingga pelaksanaannya bersinergi dengan semangat yang diamanatkan oleh produk yang lebih tinggi tersebut.



Penetapan keputusan-keputusan/ produk hukum apapun, pada tingkat manapun, akan menanggung resiko resistensi dari elemen-elemen masyarakat yang merasa tidak terpuaskan dengan produk hukum tersebut. Namun demikian, kekhawatiran ini tidak lantasharus menyurutkan langkah pemangku kebijakan untuk merancang rumusan serta memutuskan dan menetapkan produk-produk hukum atau peraturan-peraturan yang secara filosofis telah memenuhi pesan-pesan luhur/suci yang diamanatkan oleh produk hukum diatasnya.



Das Sollen, secara khusus pada peraturan tugas tambahan guru dan kepala sekolah, pemerintah kota diharapkan dapat merumuskan rancangannya dengan senantiasa mencermati pesan substansial Permendiknas No.. 28 tahun 2010 sebagai acuan atau rujukan konstitusional dari perwal yang akan dikeluarkannya.Hal tersebut menjadi sebuah keniscayaan, mengingat pentingnya sinergisitas peraturan-peraturan pada stiap tingkatan guna pencapaian tujuan pembangunan yang diharapkan bersama yang telah dirumuskan di tingkatan yang lebih tinggi/ nasional sebelumnya. Sinerginya setiap peraturan juga memperlihatkan azas taat hukum pada setiap jenjang pemangku kebijakan yang akhirnya memberikan proses pembelajaran dan pencerahan pada masyarakat sebagai user dari layanan-layanan yang, mau tidak mau harus turut pada ketauladanan dari para pemangku kebijakan. Situasi ini diharapkan mengeliminir terjadinya pro-kontra yang mengarah pada dis-integrasi masyarakat.



Sikap patriotik terukur sangat diperlukan pemangku kebijakan dalam penentuan lahirnya sebuah kebijakan yang pasti meiliki resiko resistensi dari kalangan masyarakat yang tidak terpuaskan, akan tetapi memberikan kepeloporan terbentuknya sistem yang kondusif pada ma sa yang akan datang.



Pada tingkatan satuan pendidikan pun harus pula memulai keseriusan unutk merumuskan juklas/ juknis tugas tambahan para pembantu kepala sekolah agar memberikan jalan bagi terbangunnya budaya organisasi yang memiliki suasana kompetisi yang sehat degan pembatasan-pembatasan periode jabatan yang memperlancar arus regenerasi yang terjadi. Tentu saja hal ini, dalam penilainnya tidak menapikkan tahapan-tahapan fit and proper test yang dilakukan kepala sekolah yang mengedepankan aspek-aspek kompetensi, kinerja, loyalitas dan kepangkatan.



Semangat, keseriusan dang kebersamaan langkah dari semua pihak untuk mulai membenahi komponen-komponen dari sistem pendidikan kedepan tersebut diatas, secara filososfis diharapkan bisa mengakselerasi tercapainya tujuan-tujuan, visi, misi dan renstra-renstra serta program-program yang digariskan semua institusi didunia pendididkan.



Pada sisi lain, hal tersebut diatas, secara kontekstual diharapakan bisa menjadi entry point menuju pelayanan prima yang substansinya pemuasan kebutuhan masyarakat sebagai user dari layanan bidang pendidikan.



Pada akhirnya, upaya-upaya diatas diharapkan dapat menjawab salah satu tantangan GLOBALISASI Abad 21 yang oleh '"Tucker" disebut dengan istilah Gelombang Generasi.



Wallaahu'Alam

Klik Link :
https://www.facebook.com/notes/ade-fathurahman/jabatan-kepala-sekolah-dalam-permendiknas-no-28-tahun-2010/10150610350515634

May 18, 2011

Catatan Perlajanan Panjang OSK/ OSP/ OSN Bidang Lomba Astronomi dan Kebumian dari tahun ketahun

Bahagia, itulah kira-kra kata yang tepat untuk mengambarkan suasana hati pada saat itu (2005), ketika Astronomi menjadi salah satu bidang lomba OSN. Hanya dengan menggunakan bekal sumber berupa buku seadanya (Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa, Ma'mur Tanudidjaya, PN. Balai Pustaka Jakarta) beserta buku suplemen-nya sajalah kebanyakan dari kita Guru-Guru Geografi memulai pembinaan siswa/i mereka dalam menghadapi OSN Tingkat Kota (yang kemudian disebut OSK).
Keterbatasan sumber inilah yang kemudian menyebabkan beberapa sekolah belum memiliki arah yang akurat dalam pembinaan siswa/i mereka pada Bidang Lomba Astronomi ini. Pada awal kemunculannya ini Bidang Astronomi untuk Tingkat Kota tidak memberikan sumbangan medali apapun untuk SMANSA.Tahun pertama ini Siswa baru diperkenalkan pada materi-materi yang berkenaan dengan pergerakan benda-benda langit dan pengaruhnya terhadap bumi, baik fenomena langit siang-malam, maupun musim/ iklim.
Pada Tahun berikutnya (2006) berkat bertambahnya sumber belajar pada Bidang Lomba Astronomi berupa Buku Fisika Bintang menjadikan siswa/i yang tergabung dalam Tim Astronomi SMANSA mulai mengembangkan strategi. Persiapan untuk lomba dilakukan melalui pembinaan bersama Pembina Tim Astronomi yang meliputi Bidang Geografi, Matematika (Bu Rita Nursari) dan Fisika (Bu Erma Rahayu Permana dan Pak Edi Mulyana) serta B. Inggris (Pak Rachmat Mulyana, mengingat pada saat itu Bidang Astronomi melingkupi keempat bidang tersebut. Hasilnya terpilihlah Juara untuk Tk. SMA : 1. Hayatan Thayyibah 2. SMANSA (a.n. Teten Karlina 11 IPA3) dan seorang lagi dari SMA lainnya (lupa)mewakili Kota Sukabumi e Jawa Barat dan belum bisa melaju ke tingkat nasional. Pada Tahun ini siswa/i mulai diarahkan untuk memehami materi-materi, diantaranya Hk. Keppler I, II, dan III dan menerapkannya pada perhitungan massa, grafitasi, radius serta jarak-jarak bintang dan benda langit lainnya ditambah pengenalan tentang magnitudo, flux dan luminositas.
Tahun 2007 dengan mulai dipakainya Aplikasi Ensiklopedi Student Encarta, maka pembinaan Tim OSK Bidang Astronomi SMANSA berkembang mulai merajah pada pendalaman tabel, animasi dan digram, diantaranya Tabel Solar System, Animasi Evolusi Bintang dan Diagram Russel ang Hertzsprung. Hasilnya SMANSA mendapat peringkat ke-3 a.n. Dede Riska (10 Aksel)dan berhak untuk menuju Jawa Barat mewakili Kota Sukabumi.Pada tahun ini pun belum mampu melajuke tingkat nasional.
Pada Tahun 2008 adalah awal diaksanakannya OSK Bidang Kebumian, sehingga para guru geografi di setiap satuan pendidikan setingkat SMA mendapatkan dua tugas sekaligus membina Bidang kebumian dan Astronomi(bersanma guru fisika dam matematika). Pada tahun ini pembinaan Bidang Astronomi di SMANSA mengalami peningkatan kualitas disatu pihak, penurunan intensitas pertemuan. Sementara itu, Bidang Kebumian mengalami uforia dikalangan siswa/i, sehingga mendapatkan jumlah binaan yang cukup signifikan. Untuk Bidang Kebumian, berbarangan dengan mulai berkembangnya jaringan internet, maka penelusuran materi-materi, terutama Geologi yang berhubungan dengan Kristalografi dan Stratigrafi mengalami peningkatan guna melengkapi kurikulum tingkat satuan pendidikan yang hanya mengulas permukaan-permukaan nya saja dari maslah kebumian di contoh soal IESO (International Earth Science Olympiad dari Daeju Korea Selatan.Pada Tahun inilah puncak keberhasilan yang didapatkan SMANSA, setelah menjuarai Tk. Kota Sukabumi (peringkat ke-1) a.n. Sisca Fitriyani 11 IPA 4, ia kemudian mendapat peringkat ke-2 Tk. Propinsi jawa Barat dan berhak mewakili jawa Barat ke OSN di Makasar Sulawesi Selatan. Perjuangan Neng Sisca yang melampaui beberapa langkah tes tulis dan praktek laboratorium, maupun lapangan berakhir di Makasar tanpa menghasilkan medali. Walaupun demikian, pada tahun inilah kebanggaan SMANSA terasa melekat pada setiap pengajar mengingat Sisca-lah satu-satunya siswa/i yang ada di Sukabumi yang berhasil melangkah ke tingkat nasional.Keberhasilan in menginspirasi Sisca untuk melanjutkan pendidikan ke Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Geografi UPI Bandung.
Pada Tahun 2009 (Kelas 10 BI Akademik) dan 2010 ( 11 IPA 5) berturut-turut SMANSA Sukabumi melalui Muhammad Reza Ramadhan (yang kebetulan puteranya Bapak Solih Al Mahya, S.Pd./ Wakasek Kesiswaan)menduduki peringkat satu Kota dan melangkah ke Jawa Barat dan mengalami kegagalan di Tk. Propinsi. Analisis yang didapat dari kekalahan ini adalah pada materi uji yang begitu luas, sehingga persiapan pada Bidang Geologi (40 % soal)menyita waktu untuk Bidang lainnya. Kematangan Reza pada Bidang Geologi yang memuaskan tidak serta merta menjadikannya sebagai orang yang menempati posisi di Tingkat Propinsi, maupun Nasional. Walaupun demikian pada Tahun 2010 inilah M. Reza Ramadhan menuai prestasi di Olimpiadi Geografi UPI tingkat Kota/ Kab. Sukabumi bersama-sama dengan 4 siswa/i SMAN Cibadak Sukabumi melenggang ke Tk. Regional Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta dan mendapatkan peringkat ke-18 dari 230 siswa yang lolos di Tk. Kota/ Kabupaten. Prestasi lainnya yang mengikuti adalah menjadi peringakat ke-2 siswa berprestasi Tk. Kota dibawah siswa dari SMA Islam Terpadu Hayatan Thayyibah.
Perjalanan OSN 2011 belum berakhir, wlaupun demikian hasil di Tk. Kota yang hanya menghasilkan peringkat kedua di Bidang Kebumian, terpaut satu setengah point dari peringkat satu, semoga tidak mengecilkan asa dari Puput Sa'adilah Kelas 10 BI Akademik untuk membuatk kejutan di Tk. propinsi dan mencoba melaju ke TK. Nasional di Manado bersama 3 rekannya di bidang Biologi dan Kimia.
Sementara Bidang Astronomi yang dikoordinatori Ibu Rochmiati, S.Pd. belum menghasilkan juara, karena menurut bocoran sekolah-sekolah lainnya yang mendapatkan peringkat mengimpor pembina dari ITB dan dari Jakarta.
Analisis dari pelaksanaan OSK Kebumian 2011 memberikan sinyal kepada Tim bahwa pembahasan materi-materi dasar Geografi Bidang Hidrologi dan Astronomi dan Meteorologi-Klimatologi harus mendapatkan perhatian sebanyak Bidang geologi. Jangan sampai pernyataan siswa/i Tim Kebumian SMANSA yang berseloroh bahwa OSK Kebumian tidak otomatis menjadikan mereka "manusia batu" tidak menjadi peringatan bagi Tim Pembina (penulis, Ibu Rohayati, S.Pd. dan M. Reza Ramadhan)di strategi menghadapi soal Tk. Propinsi dan Nasional nanti. Upaya istimewa yang dilakukan pada Tahun 2011 ini adalah dengan membuka fasilitas Face Book Group On Line dengan Title : TIM OLIMPIADE KEBUMIAN SMAN 1 Sukabumi. Keterlibatan mantan juara seperti M. Reza Ramadhan diharapkan bisa mendongkrak kinerja Tim dimasa mendatang, terutama berkenaan dengan persiapan Olimpiade geografi Tingkat Regional Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta di UPI Agustus mendatang. Keberhasilan saudara M. Reza Ramadhan menjadi Siswa Undangan SNMPTN di Jurusan GEOLOGI Fakultas Ilmu Tambang dan Kebumian ITB BANDUNG tahun ini menambah point penting/ penguatan tekad/ inspirasi bagi adik-adik yang sekarang dibinanya.
Semoga. Amin Yaa Rabbal 'Aalamiin.
Wallaahu 'Alam.

May 08, 2011

Belajar Sejarah FUN.blogspot.com

Ternyata masih banyak teman dalam kesungguhan berbuat baik untuk sesama. Salah satunya adalah Seorang mahasiswa yang mengelola blog ini ("http//belajarsejarahfun.blogspot.com"). Sebuah blog sederhana yang memberikan pencerahan-pencerahan pemahaman tentang berbagai hal tentang bumi kita, exspecially lithosphere-nya.
Terbukti, walau banyak kritikan dari juniornya, pengelola blog ini telah melalui semua hambatan dalam pembahasan soal-soal dengan baik. Blog yang sangat komunikatif, simple dan secara khusus memberikan basic pengetahuan yang sangat berarti bagi siswa/i tingkat SMP dan SMA yang berniat mendalami Ilmu Kebumian.
Ilmu yang sangat beranfaat, itulah kiranya sebutan bagi kesediaan berbagi dengan juniornya yang memang membutuhkan informasi ini.
Semoga dengan maraknya kemunculan blog-blog seperti ini bisa memberikan setetes, bahkan setegukan harapan masa depan keilmuan ditengah gurun ketidak pedulian saat ini.
Amin Yaa Rabbal 'Aalamiin.

May 07, 2011

Koran Anak Indonesia.Com


Sebuah upaya yang cukup maksimal untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui website.

Walau belum mendapatkan tempat yang layak dalam memori kebanyakan Anak Indonesia, namun secara nyata memberikan konstribusi yang signifikan bagi sekelompok kecil Anak- Anak Indonesia yang berkeyakinan bahwa informasi ilmu pengetahuan dan teknologi itu penting bagi kehidupan mereka sekarang, bahkan yang akan datang.

Saya yang belum bisa memberikan konstribusi seperti mereka yang menciptakan website ini cukup merasa tentram dan masih memiliki harapan besar bagi perbaikan cara berpikir, bersikap, bahkan berperilaku Anak- Anak Indonesia dimasa yang akan datang denga kehadiran website-website semacam ini.

Semoga website ini mendapatkan tempat dan menjadi bagian tak terlupakan dalam aktifitas kita semua.

Amin.

Featured Post/ Posting Unggulan

SOAL SIMULASI OSN-K KEBUMIAN 2024

HASIL PEKERJAAN SISWA  UNTUK DIKOREKSI nomer yang salah 13. C (D) 14. (A) 15. D (C) 16. B (A) 17. A (C) 19. (A) 23. A (B) 25. (D) keterangan...