Blog of Geography Studi in SMA Negeri 1 Kota Sukabumi, Indonesia

GEOGRAPHY of SMA NEGERI 1 SUKABUMI

Search This Blog

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

May 25, 2013

Nilai Tertinggi UN 2013 se-Kota Sukabumi adalah Shinta Ellisya SMANSA

Selamat dan sukses untuk Ananda : Shinta Ellisya Fauzia Kelas 12 IPA7 atas prestasinya meraih nilai tertinggi UN dan 2013 Program IPA se-Kota Sukabumi dengan nilai KIMIA10 (sepuluh).
Ananda Shinta Ellisya Fauzia merupakan peraih Medali EMAS OSN Kimia Tk. Kota Sukabumi yang mewakili Kota Sukabumi di Tk. Propinsi Jawa Barat Tahun 2012.
Peraih ranking Pertama di Kelasnya semenjak Kelas 7 (SMPN 14) hingga Kelas 12 di SMANSA.
Barokallaah. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.

May 20, 2013

DIREKTUR UTAMA BUMN, PT. SURVEYOR INDONSIA, ASEP ISKANDAR (ALUMNI SMANSA 1977)

Mungkin, karena inilah Pak Asep Iskandar (Alumni Smansa 1977), Direktur Utama Surveyor Indonesia mealksanakan kegiatan DIREKSI BUMN Mengajar di GOR SMANSA Siang tadi. (dokumentasi Menyusul)
 Dahlan Iskan Wajibkan Direksi BUMN Mengajar di Pelosok
Menyambut Hari Pendidikan Nasional, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan wajibkan semua direksi perusahaan milik negara untuk mengajar di sekolah.

Sekitar 700 direksi perusahaan BUMN akan dikirim untuk mengajar ke seluruh pelosok nusantara lewat Gerakan Indonesia Mengajar.

Hal itu dia sampaikan saat mengumpulkan semua direksi perusahaan BUMN di Gedung Pertamina Jakarta, Minggu (19/5). Hadir pula Rektor Universitas Paramadina Anis Baswedan yang juga penggagas Gerakan Indonesia Mengajar.

Nantinya, para direksi perusahaan milik negara itu wajib mengajar di sekolah tempat mereka dulu menimba ilmu.

"Ada direksi yang harus mengajar ke sekolah yang harus naik mobil sembilan jam," kata Dahlan.

Sementara itu, Rektor Universitas Paramadina Anis Baswedan mengatakan para direksi ditugaskan memberi inspirasi dengan berbagi kisah hidup kepada siswa-siswa di seluruh Indonesia.

"Bukan untuk mengajar matematika atau IPA, tapi memberikan motivasi agar siswa-siswa bisa mempunyai harapan dan cita-cita tinggi. Yang hilang di kelas sekarang adalah inspirasi. Jadi sampaikanlah motivasi supaya siswa bisa bermimpi dan mengejar impiannya," kata Anis. (OP-ixn/Antara)

May 02, 2013

SEMINAR PELAJAR UNGGULAN WILAYAH SUKABUMI - CIANJUR 2013


GOR SMANSA SUKABUMI : Sabtu, 04 MEI 2013


Pendidikan mempunyai peranan penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan manusia, karena pendidikan pada dasarnya merupakan upaya menyiapkan peserta didik dimasa mendatang. Pendidikan juga merupakan proses pertumbuhan dimana individu diberi bimbingan untuk mengembangkan kemampuan, minat dan bakatnya, seperti tertuang  dalam tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha  Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia selama ini lebih banyak bersifat klasikal-massal, yaitu berorientasi pada kuantitas untuk dapat melayani sebanyak-banyaknya jumlah siswa. Kelemahan yang tampak adalah belum terakomodasikannya kebutuhan individual siswa di luar kelompok siswa normal. Oleh karena potensi siswa tidak dapat disalurkan atau berkembang secara optimal. Atas dasar pemikiran tersebut, SMA Negeri 1 Kota Sukabumi sejak tahun ajaran 2005/2006 merintis pelayanan belajar bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa, yang mendapat arahan dari Dirjen Dikdasmen dan Subdit PLB Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Dalam proses perjalanan selama tiga tahun terakhir dan dari hasil evaluasi, terdapat tuntutan untuk pengrekrutan siswa untuk program Cerdas Istimewa Bakat Istimewa  (CIBI) ini harus dilaksanakan sebelum pelaksanaan Penerimaan Siswa Baru, ini dimaksudkan untuk penjaringan yang lebih optimal terhadap potensi-potensi siswa cerdas dan berbakat. Selanjutnya SMA Negeri 1 Kota Sukabumi menyelenggarakan Program Penelusuran Siswa Berprestasi (PPSB) sebagai program unggulan dalam pelaksanaan penyelenggaraan kelas Cerdas Istimewa dan kelas Bakat Istimewa bidang keagamaan, olah raga, dan seni.
Berkaitan dengan program penelusuran siswa berprestasi sebagai program unggulan dalam pelaksanaan penyelenggaraan kelas Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa serta sebagai implementasi dari visi SMA Negeri 1 Kota Sukabumi yakni “Unggul dan Terpadu Dalam Pengembangan Fikir, Dzikir dan Amal, serta memiliki komitmen yang tinggi dalam mewujudkan sekolah berbudaya lingkungan”, maka dirasa perlu adanya sebuah kegiatan yang dapat menjadi wadah sosialisasi program unggulan SMA Negeri 1 Kota Sukabumi tersebut kepada calon siswa-siswi SMA Negeri 1 Kota Sukabumi. Kegiatan Seminar Pelajar Unggulan ini diharapkan dapat menjadi wadah yang digunakan sebagai sosialisasi program di atas dan juga dapat dijadikan sebagai ajang silaturahmi antara pihak SMA Negeri 1 Kota Sukabumi, SMP dan MTS yang menjadi sumber dan calon siswa siswi SMA Negeri 1 Kota Sukabumi serta para alumni SMA Negeri 1 Kota Sukabumi yang telah berhasil dan berprestasi dalam bidang akademik, keagamaan, olah raga, maupun seni, baik dalam skala nasional, maupun internasional.
Berdasar pada latar belakang tersebut diatas, maka inovasi yang dilakukan oleh SMANSA Kota Sukabumi tahun ini, pada proses PPSB untuk mengisi kuota Kelas CIBI tahun ini adalah tahapan sosialisasi yang berbentuk kegiatan Seminar Pelajar Unggulan yang akan dihadiri sisiwa/i berprestasi tingkat SMP/M.Ts. dari wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi serta Kabupaten Cianjur.
.      Program kerja KESISWAAN tahun 2012 - 2013
2          .      Program kerja RENBANG tahun 2012 – 2013
3          .      Program kerja HUMAS tahun 2012 - 2013
4          .      Program kerja KURIKULUM tahun 2012 - 2013

Bentuk dari kegian ini adalah seminar sehari dengan pembicara berasal dari alumni SMA Negeri 1 Kota Sukabumi yang telah berhasil dalam berbagai bidang dengan Pembicara Utama : Laksamana Muda Taufiqurrahman dan Prof. DR. Ahmad Sulaeman, M.Sc. Alumni SMANSA 1981.
Tema dari kegiatan ini adalah “Dengan Seminar Pelajar Unggulan (SPU) 2013 Kita Cetak Peserta Didik  Berprestasi Mendunia”

Tujuan diadakan kegiatan ini, diantranya untuk :
- osialisasi program kelas program Cerdas Istimewa/Bakat Istimewa di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi.
2          - Silaturahmi antara pihak SMA Negeri 1 Kota Sukabumi, SMP dan MTS yang menjadi 
              sumber dan calon siswa siswi SMA Negeri 1 Kota Sukabumi serta para alumni SMA 
             Negeri 1 Kota Sukabumi yang telah berhasil dan berprestasi dalam bidang akademik, seni
             dan olahraga baik dalam skala nasional maupun internasional.


Peserta kegiatan ini adalah siswa-siswi berbakat dan unggul dari SMP dan MTS kelas IX pada tahun 2012-2013 dari Kota dan Kabupaten Sukabumi.
 Kegiatan Seminar Pelajar Unggulan ini akan dilaksanakan pada :
Hari Pelaksanaan           : Sabtu, 4 Mei 2013
Waktu Pelaksanaan       : 08.00 – 14.15 WIB.
Tempat Pelaksanaan      : Gedung Olahraga SMAN 1 Kota Sukabumi


May 01, 2013

Renungan H-1 HARDIKNAS 2013

Kecewa, itulah perasaan yang melanda kami, Dewan Guru SMANSA saat ini, ketika mendapat pesan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi bahwa tidak ada pengumuman nama-nama juara pada OSN, O2SN dan FLS2N seperti yang biasa dilakukan tahun-tahun sebelumnya.
Kecewa, karena tahun inilah TAHUN KEBANGKITAN SMANSA, ketikas semua bidang ; Sains (OSN), Olah Raga (O2SN) dan Seni (FLS2N) SMANSA menjuarainya.
Tadinya saya membayangkan mereka, anak-anak saya akan merasa berbangga, karena prestasinya dihargai, bahkan bukan hanya mereka, tetapi, guru-gurunya, orang tua dan teman-teman mereka.
Sayang, kenapa hal-hal seperti ini selalu ditimpakan pada mereka, siswa/i SMANSA yang notabene anak asuh kami.
Semoga kiata mendapatkan hikmah bahwa, kalian semua, siswa/i SMANSA harus bercita-cita menjadi penentu kebijakan dikota sendiri untuk merubah Paradigma Kepemerintahan , khususnya yang berkenaan dengan Psikologis Peserta Didik, yang harus memahami reinforcement positif sebagai sebuah KENISCAYAAN dalam peningkatan prestasi peserta didik.
Semoga mereka yang lalai mengapresiasi kalian semua, siswa/i yang berprestasi diampuni kesalahan dan dosanya serta diberi bimbingan dan kekuatan untuk kembali kejalan KEBENARAN.
Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.

January 17, 2013

Materi Kelas 11 IPS Semester 2 : LINGKUNGAN



1.                                                                                                Pendahuluan             :
Secara umum di masyarakat sering disebut istilah “lingkungan hidup” cukup dengan “lingkungan saja”. Anda tentu bertanya apa sih yang dimaksud dengan lingkungan hidup?
Lingkungan hidup adalah suatu sistem komplek yang berada di luar individu yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme.
Dalam Undang-Undang No.23 Tahun 1997 Pasal 1 Ayat (1), pengetian lingkungan hidup adalah kesatuan ryang dengan semua benda, daya, keadaan, da makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang memperngaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta maklhuk hidup lainnya.
Lingkungan hidup itu terdiri dari dua komponen yaitu komponen abiotik dan biotik :
a.
Komponen abiotik, yaitu terdiri dari benda-benda mati seperti air, tanah, udara, cahaya, matahari dan sebagainya.
b.
Komponen biotik, yaitu terdiri dari mahkluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia.

Pernahkah Anda memperhatikan lingkungan di sekitar rumah Anda, bagaimana kondisinya? Apakah bagus atau sudah rusak? Untuk lebih memahami kondisi lingkungan hidup dan pembangunan pelajari uraian berikut ini !

A.    Kualitas Lingkungan Hidup
1.     Lingkungan Hidup

   Manusia hidup di bumi tidaklah sendirian, melainkan bersama mahkluk lain yaitu tumbuhan, hewan dan jasad renik. Mahkluk hidup yang lain itu bukanlah sekedar kawan hidup yang hidup bersama secara netral atau pasif terhadap manusia, melainkan hidup manusia itu terkait erat pada mereka. Tanpa mereka manusia tidaklah dapat hidup. Kenyataan ini dapat kita lihat dengan mengandaikan di bumi ini tidak ada hewan dan tumbuhan. Dari manakah kita mendapat oksigen dan makanan? Sebaliknya seandainya tidak ada manusia, tumbuhan, hewan dan jasad renik akan dapat melangsungkan kehidupannya seperti terlihat dari sejarah bumi sebelum ada manusia. Karena itu anggapan bahwa manusia adalah mahkluk yang paling berkuasa sebenarnya tidak benar.
Seharusnya kita menyadari bahwa kitalah yang membutuhkan mahkluk hidup yang lain untuk kelangsungan hidup kita dan bukannya mereka yang membutuhkan kita untuk kelangsungan hidup mereka

Secara umum di masyarakat sering disebut istilah “lingkungan hidup” cukup dengan “lingkungan saja”. Anda tentu bertanya apa sih yang dimaksud dengan lingkungan hidup?
Lingkungan hidup adalah suatu sistem komplek yang berada di luar individu yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme.
Dalam Undang-Undang No.23 Tahun 1997 Pasal 1 Ayat (1), pengetian lingkungan hidup adalah kesatuan ryang dengan semua benda, daya, keadaan, da makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang memperngaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta maklhuk hidup lainnya.
Lingkungan hidup itu terdiri dari dua komponen yaitu komponen abiotik dan biotik :
  1. Komponen abiotik, yaitu terdiri dari benda-benda mati seperti air, tanah, udara, cahaya, matahari dan sebagainya
  2. Komponen biotik, yaitu terdiri dari mahkluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia.
Pengertian Ekologi
Orang yang pertama kali memperkenalkan istilah ekologi adalah Earns Haeckel (1834 – 1919) pada tahun 1860. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu “oikos” yang berarti rumah dan “logos” yang berarti ilmu. Secara harfiah ekologi adalah ilmu tentang mahkluk hidup dalam rumahnya, atau dapat diartikan juga sebagai ilmu tentang rumah tangga mahkluk hidup.
Menurut Miller (1975), ekologi adalah ilmu mengenai hubungan timbal balik antara organisme dan sesamanya serta dengan lingkungan tempat tinggalnya. Menurut Odum (1971) ekologi adalah suatu studi yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem. Struktur di sini menunjukan suatu keadaan atau susunan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu. Keadaan itu termasuk kepadatan/kerapatan, biomas, penyebaran potensi unsur-unsur hara (materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang mencirikan keadaan sistem tersebut yang kadang-kadang mengalami perubahan. Sedangkan fungsinya menggambarkan peran setiap komponen yang ada dalam sistem ekologi atau ekosistem. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana fungsi organisme di alam.
Ekologi berkaitan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan kehidupan (peradaban) manusia, seorang yang belajar ekologi sebenarnya bertanya tentang berbagai hal berikut :
a.
Bagaimana alam bekerja?
b.
Bagaimana suatu spesies beradaptasi dalam habitatnya?
c.
Apa yang mereka perlukan dari habitatnya itu untuk dapat dimanfaatkan guna melangsungkan kehidupan?
d.
Bagaimana mereka mencukupi kebutuhannya akan unsur hara (materi) dan energi ?
e.
Bagaimana mereka berinteraksi dengan spesies lainnya?
f.
Bagaimana individu-individu dalam spesies itu diatur dan berfungsi sebagai populasi, bagaimana keindahan ekosistem tercipta?
Komponen-komponen yang ada di dalam lingkungan hidup merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan membentuk suatu sistem kehidupan yang disebut ekosistem. Suatu ekosistem akan menjamin keberlangsungan kehidupan apabila lingkungan itu dapat mencukupi kebutuhan minimum dari kebutuhan organisme.
C. Keterbatasan ekologi
Planet bumi yang menjadi tempat tinggal makhluk hidup untuk tumbuh dan berkembang biak memiliki keterbatasan-keterbatasan dalam mencukupi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Dalam perkembanganya pada organisme mengalami seleksi alam, misalnya telur ikan yang beribu-ribu itu dari induknya, yang dapat hidup terus hingga dewasa hanya beberapa ekor saja.
Begitu juga tiram, binatang laut ini dapat menghasilkan 500 milion telur sekali bertelur. Jika semua telur-telur itu berkembang menjadi tiram-tiram dewasa dan semua keturunannya hidup, maka sesudah generasi keempat kita dapat menemukan tumpukan tiram-tiram seluas bumi selama 8 tahun. Demikian pula tumbuhan mempunyai kemampuan berkembang biak secara cepat jika spora-spora atau biji-biji yang disebarkan tumbuh semua menjadi dewasa, maka populasi tumbuhan akan naik luar biasa. Demikianlah seleksi alam selalu terjadi.
Semua hewan dan tumbuhan cenderung untuk tumbuh bereproduksi dan mati, sampai dikurangi oleh pengaruh lingkungan, faktor yang mula-mula menghentikan pertumbuhan dan penyebaran dari organisme disebut faktor pembatas. Hal ini terjadi pada makhluk hidup, sedangkan pada lingkungan hidup secara luas mempunyai keterbatasan. Lahan pertanian yang tadinya subur karena diolah terus menerus, maka kesuburannya menjadi berkurang. Apabila pada lahan tersebut penduduknya bertambah, maka “beban”nya menjadi bertambah pula karena dipacu untuk memproduksi melebihi kapasitasnya dengan cara diberi pupuk dan sebagainya. Sebagai akibat dari hal tersebut maka lahan itu mengalami penurunan kemampuan produksi ataupun yang disebut dengan deteriorasi lingkungan. Kondisi lingkungan yang dalam keadaan produktifitasnya optimal dan seimbang secara ekologi dikatakan dalam kodisi homeostatis. Deteriorasi lingkungan salah satunya ditandai oleh pemulihan produktifitas yang berjalan lambat.

 Upaya pelesterian lingkungan hidup
Pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya. Dalam proses pembangunan itu tentu akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan hidup.
Pembangunan tidak saja mendatangkan manfaat, tatapi juga membawa resiko kerusakan lingkungan. Kita melihat di sekitar kita misalnya hutan diubah menjadi lahan sawah untuk memproduksi bahan makanan, dengan perubahan lahan hutan menjadi lahan sawah ini akan menggangu keseimbangan ekologi. Sungai kita bendung untuk mendapatkan manfaat listrik, bertambahnya saluran irigasi, dan terkendalinya banjir. Resikonya ialah tergusurnya kampung dan sawah penduduk setempat, dan punahnya jenis hewan dan tumbuhan tertentu. Kayu di hutan kita tebang, devisa dari ekspor kayu kita dapatkan, sebaliknya kita menghadapi resiko kepunahan hewan dan tumbuhan, bertambahnya erosi tanah, rusaknya tata air, dan terjadinya hutan alang-alang. Sarana transportasi kita tambah, hubungan satu tempat ke tempat lain menjadi mudah, tetapi resikonya pencemaran udara dan kebisingan, serta kecelakaan lalu lintas. Silahkan Anda boleh mencari contoh lain lagi dan laporkan pada guru bina Anda.
Faktor lingkungan yang diperlukan untuk mendukung pembangunan yang berkesinambungan adalah
a.
Terpeliharanya proses ekologi yang esensial. Di alam terdapat proses ekologi yang menjadi penopang kehidupan kita. Rusaknya proses ekologi itu akan membahayakan kehidupan kita dibumi.
b.
Tersedianya sumber daya cukup. Pembangunan adalah usaha untuk dapat menaikan manfaat yang kita dapatkan dari sumber daya. Kenaikan manfaat itu dapat kita capai dengan menggunakan lebih banyak sumber daya, menaikkan efisiensi penggunaan sumber daya (tanpa menaikan jumlah sumber daya yang kita pakai), dan mencari sumber daya alternatif (BBM, sumber daya genetis, sumber daya manusia).
c.
Lingkungan sosial budaya yang sesuai. Lingkungan sosial budaya sangat penting bagi kesinambungan pembangunan, sebab pembangunan dilakukan oleh dan untuk manusia yang hidup di dalam kondisi sosial budaya tertentu. Beberapa hal perlu diperhatikan seperti: pemerataan pembangunan, persaingan dalam mendapat sumber daya yang dibutuhkan, pembangunan masyarakat terasing, serta penguasaan ilmu dan teknologi.
Dalam melaksanakan berbagai proyek pembangunan agar tidak menimbulkan dampak besar yang merugikan lingkungan, maka dilakukan usaha-usaha antara lain:
1)
Sebelum pelaksanaan pembangunan terlebih dahulu dilakukan suatu analisis yang biasa disebut Analisis Dampak Lingkungan (ADL), tahap ini merupakan sarana untuk memeriksa kelayakan rencana suatu proyek yang akan dilaksanakan, seperti yang diatur oleh UU No. 4 tahun 1982 pasal 16, yang berbunyi “setiap rencana yang diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan, wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan yang pelaksanaannya diatur dengan peraturan pemerintah.
2)
Bagi kasus-kasus proyek yang telah jadi, digunakan metode Analisa Manfaat dan Resiko Lingkungan (AMRIL).
  (a)


(b)



Gambar. Waduk menggusur petani yang hidup di lembah sungai yang dibendung. Sementara itu manfaat listrik masih banyak melampaui mereka dan belum menciptakan lapangan pekerjaan bagi mereka (A). Akibatnya tekanan penduduk terhadap lahan meningkat. Hutan rusak, erosi dan pedangkalan waduk dipercepat (B)

January 08, 2013

Kegiatan Seminar Kebumian dan Debat Pelajar yang diadakan dalam SMANSA EXPO 2013/ BP ke-24

Kegiatan yang seyogyanya dilaksanakan pada Tanggal 14 Januari diundur menjadi Tanggal 22 Januari 2013.
Menghadirkan Direktur Museum Geologi Bandung yang juga Alumni SMANSA 1978, Bapak Yunus Kusumahbrata, Dipl. Eng. 

Featured Post/ Posting Unggulan

SOAL SIMULASI OSN-K KEBUMIAN 2024

HASIL PEKERJAAN SISWA  UNTUK DIKOREKSI nomer yang salah 13. C (D) 14. (A) 15. D (C) 16. B (A) 17. A (C) 19. (A) 23. A (B) 25. (D) keterangan...