This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
January 29, 2018
January 09, 2018
KARAKTERISTIK ROMBONGAN BELAJAR SMA/SMK DAN YANG SEDERAJAT
Manajemen/ pengelolaan kelas merupakan kompetensi yang harus dimiliki guru, sebagai mediator pendidikan. Manajemen kelas yang baik, tidak hanya berkisar pada penataan fisik kelas, walau penataan fisik ini menjadi kontribusi yang signifikan pada proses pembelajaran yang berimplikasi pada hasil pembelajaran.
Pemahaman karakteristik kelas merupakan kompetensi yang menjadi prasyarat utama pada manajemen kelas di KBM yang akan dilaksanakan.
Ungkapan-ungkapan seorang guru/ (mediator pendidikan) yang bernuansa diskriminatif kelompok belajar adalah hal yang patut dima'lumi, jika disampaikan oleh para guru junior yang tentu saja cenderung memiliki kecemasan lebih tinggi berkenaan dengan jam terbangnya. Tidak aneh, jika guru-guru junior, jika diperbolehkan memilih rombongan belajar (kelas) yg harus digarap, maka mayoritas akan lebih memilih kelas yang memiliki karakteristik kelas yang kondusif. Atau lebih tegasnya memilih zone nyaman.
Tentunya pilihan diatas, tidak bisa dilakukan atau memang tidak dipilih oleh semua guru junior. Beberapa guru junior atas keterpaksaan atau pilihan sadar dan kesukaan akan tantangan lebih memilih kelas-kelas yang dianggap lebih dinamis, beragam dan sering dicap sebagai kelas bermasalah. Tegasnya, ada beberapa guru junior yang membiasakan diri lebih tertarik pada zone menantang , dibanding zone nyaman, sejak ia mengawali karir di profesi keguruannya.
Beberapa dari mereka, bahkan mungkin mayoritas, sepertinya kelompok guru junior ini sudah agak terlatih berkomunikasi dengan audien dalam bentuk kelompok. Biasanya jenis guru junior seperti ini memiliki "self confidence" yang cukup sebagai hasil dari aktifitas keorganisasian yang ia dapatkan di himpunan mahasiswa, senat, ektra kampus, kurang taruna, ikatan remaja keagamaan,dll.
Pembekalan didaktik metodik yang didapatkan, tanpa pengalaman lapangan yang berkenaan dengan relasi dengan kelompok manusia sepertinya menyebabkan banyak junior mengalami permasalahan self confidence-na untuk tampil sebagai manajer dikelas pada saat KBM, apalagi di kelas-kelas yang dianggap/ terkena stigma kelas bermasalah.
Berdasarkan pengamatan atas pengalaman beberapa mengikuti pembagian kelas di satuan pendidikan SMA yang sekarang dan telah dilalui sebelumnya, maka ada beberapa trend yang tersajikan direalitas pendidikan dipendidikan menengah SMA dan yang sederajat, diantaranya :
1. Terdapat trend yang menahun disebagian SMA bahwa pilihan kebanyakan jurusan/ program para siswi (pelajar Puteri) lebih terkonsentrasi ke Program MIPA
2. Keadaan sebaliknya menunjukkan bahwa para siswi putera lebih terkonsentrasi memilih jurusan IPS.
3. Alasan utama pilihan siswa/i atas program IPA didasari harapan mendapatkan proses KBM "kondusif"
4. Dasar pemilihan yang utama yang digunakan para siswa/ i dalam memilih program IPS adalah " "kebebasan" berekspresi.
Sebagai catatan istilah "kondusif" pada point 3 adalah situasi tertib dan teratur.
Sedangkan istilah "kebebasan" pada point ke-4 diartikan mereka sebagai santai dan fleksibel.
Terlepas dari pemahaman mereka atas kedua istilah tersebut, ternyata hal tersebut tidak muncul dipendapat mereka, para siswa/i yang memilih program IBB atau Bahasa/ Budaya
Urgensitas Pembelajaran Geografi bagi Generasi Muda
Setidaknya ada beberapa hal yang urgen
dalam memandang semakin pentingnya Mata Pelajaran Geografi disemua tingkatan
dan semua program studi di pendidikan dasar hingga menegah.
Beragam teknik penyajian pembelajaran pun
harus diupayakan untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang optimal.
Karakteristik Geografi sebagai sebuah
studi yang senantiasa memerlukan "intake" siswa dari mata pelajaran
lainnya serta kemampuan menggunakannya dalam mempelajari objek kajian geografi
yang meliputi segala sesuatu yang terjadi dipermukaan bumi dan yang
mempengaruhinya.
Tidak aneh, jika pada beberapa kajiannya,
Geografi tiba-tiba menjadi kajian yang sangat bernuansa eksak, bahkan teknik,
dari kebiasaannya yang lebih berkarakteristik sosial.
Dari beberapa kompetensi dasar yang
diamanatkan kurikulum pembelajaran geografi di SMA saja, setidaknya terdapat
beberapa kajian materil fisik bumi dan yang mempengaruhinya yang harus
dituntaskan siswa/i dalam pembelajarannya.
Maka kemudian, tak aneh, jika guru geografi
dalam mensiasati hajat tahunan seperti halnya Olimpiade Sain Nasional (OSN)
dari mulai tingkat kota (OSK) hingga lolos ke tingkat dunia (Sain olympiade)
harus memberikan kontribusi yg cukup, khusunya pada 2 mata lomba sains, Bidang
Geografi dan Bidang Kebumian.
Lahirnya kedua mata lomba ini pun, semakin
menegaskan bahwa Geografi memiliki kajian yang holistik, sehingga harus
melibatkan kemampuan-kemmpuan dasar pengetahuan lainnya.
Kita ambil contoh sederhana, misalnya
Bidang Kebumian yang pada awal kelahirannya memiliki formasi 40 % geologi
dasar, ternyata sangat relevan dengan pembelajaran Geografi SAMA pada KD
tentang "Dinamika Litosfer dan pengaruhnya terhadap kehidupan." Belum
lagi bidang Hidrologi, Meteorologi, Klimatologi serta Kartografi pada mata
lomba kebumian beririsan dengan materi pembelajaran Geografi SMA pada materi
pembelajaran yang dikaji di KD tentang "Dinamika hodrosfer dan dinamika
atmosfer serta pengaruhnya pada kehidupan.'
Pada silabus bidang Geografi apalagi, ap
yang tidak ada, walau hanya dasar-dasarnya saja. Sehingga terpampang jelas
IRISAN MATERI diantara bidang lomba tersebut semakin kentara, tatkala memeriksa
lembar-lembar arsip naskah soal kedua mata lomba sains siswa/i SMA tersebut
dari tahun ke tahun.
Pemilihan bidang lomba diantara kedua
lomba oleh siswa/i pun menggambarkan trend dan karakteristik berpikir mereka.
Trend sementara ini menunjukkan bahwa mata lomba KEBUMIAN lebih menarik siswa
IPA dibanding IPS, sedangkan mata lomba GEOGRAFI lebih digandrungi siswa/i IPS
dari pada siswa/IPA.
Kelanjutan kedua mata lomba inipun ke
tingkat yang lebih tinggi Internasional pun berbeda nama pelaksanaan
kegiatannya. Mata lomba KEBUMIAN Internasional dikemas dalam kegiatan IESO
(Internasional Earth Science Olympiade), sedangkan GEOGRAFI dikemas dalam
kegiatan Sub Internasional Olympiad, yang dikenal dengan istilah IGO
(Internasional Geography Olympiad).
Bersambung.
Featured Post/ Posting Unggulan
SOAL SIMULASI OSN-K KEBUMIAN 2024
HASIL PEKERJAAN SISWA UNTUK DIKOREKSI nomer yang salah 13. C (D) 14. (A) 15. D (C) 16. B (A) 17. A (C) 19. (A) 23. A (B) 25. (D) keterangan...