Untuk anak2 tim OSN Kembumian SMA se Kota Kabupaten Sukabumi.
Ini bukan bocoran, cuma informasi tentang prediksi soal OSN Kebumian Tingkat Kota 2018, sepertinya ada disini, Digram Diagram Hertzsprung-Russell.
Materi yang sebelumnya sering muncul di Astronomi yang dua tahun kebelakang tak muncul.
Lumayan 2 soal.
Buat konsep dalam pikiran anda tentang Kategorisasi semua bintang yang tergambar di diagram. Jadikan Letak kelompok bintang dengan dengan Kecerlangan, spektrum dan temperaturnya sebagai indikator pembeda.
Fahami hubungan antara magnitudo dan Luminositas. Perhatikan Konstantanya (1 Sun/Solar)
Selanjutnya, hasil copas dari wikipedia, untuk penguatan konsep :
Radiasi
Energi yang dihasilkan oleh bintang
dari fusi nuklir memancar
ke ruang angkasa dalam bentuk radiasi
elektromagnetik dan radiasi
partikel. Radiasi partikel yang dipancarkan bintang terwujud dalam
bentuk angin bintang,[19] yang mengalirkan proton bebas, partikel alfa bermuatan listrik,
dan partikel beta dari
lapisan luar bintang. Terdapat juga aliran tetap neutrino yang berasal dari inti bintang,
walaupun neutrino-neutrino ini hampir tidak bermassa.
Bintang bersinar sangat terang akibat
produksi energi pada intinya, yang menggabungkan dua atau lebih inti atom dan membentuk inti atom tunggal
unsur yang lebih berat serta melepaskan foton sinar gama dalam prosesnya. Begitu energi
ini mencapai lapisan luar bintang, energi ini berubah ke dalam bentuk
lain energi elektromagnetik yang berfrekuensi lebih rendah,
misalnya cahaya tampak.
Warna bintang,
yang ditentukan oleh frekuensi cahaya
tampaknya yang paling kuat, tergantung pada suhu lapisan luar bintang,
termasuk fotosfernya.[20] Selain cahaya tampak, bintang
juga memancarkan bentuk-bentuk lain radiasi elektromagnetik yang tidak kasat mata. Sebenarnya radiasi elektromagnetik
bintang meliputi keseluruhan spektrum
elektromagnetik, dari yang panjang gelombangnya terpanjang
yaitu gelombang radio,
ke inframerah, cahaya tampak, ultraungu, hingga sinar Xdan sinar gama yang panjang gelombangnya
paling pendek. Jika dilihat dari jumlah keseluruhan energi yang dipancarkan
oleh sebuah bintang, tidak semua komponen radiasi elektromagnetik bintang
memiliki jumlah yang signifikan, namun seluruh frekuensi tersebut memberikan
kita wawasan tentang fisik bintang.
Dengan menggunakan spektrum bintang, astronom dapat menentukan suhu
permukaan, gravitasi permukaan,
metalisitas, dan kecepatan
rotasi sebuah bintang. Jika jarak sebuah bintang diketahui,
misalnya dengan mengukur paralaksnya, maka luminositasnya dapat dihitung.
Massa, jari-jari, gravitasi permukaan dan periode rotasi dapat diperkirakan
dengan berdasarkan model bintang. (Massa bintang-bintang dalam sistem biner dapat dihitung dengan
mengukur jarak dan kecepatan orbitnya. Efek lensa-mikro
gravitasi dipergunakan untuk mengukur massa bintang tunggal.[21]) Dengan menggunakan
parameter-parameter ini, astronom juga dapat memperkirakan umur sebuah bintang.[22]
Luminositas
Luminositas bintang adalah jumlah cahaya dan bentuk energi radiasi lainnya yang dipancarkan
oleh bintang per satuan waktu. Luminositas bintang diukur dalam satuan daya (watt).
Luminositas bintang ditentukan oleh ukuran jari-jari dan suhu permukaannya.
Dengan menganggap bahwa sebuah bintang adalah benda hitamsempurna, maka luminositasnya
adalah:
dimana L adalah
luminositas, σ adalah tetapan Stefan-Boltzmann, R adalah jari-jari bintang dan Te adalah temperatur
efektif bintang.
Jika jarak bintang dapat diketahui,
misalnya dengan menggunakan metode paralaks, luminositas sebuah bintang dapat
ditentukan melalui hubungan
dengan E adalah fluks
pancaran, L adalah luminositas dan d adalah
jarak bintang ke pengamat.
Namun banyak bintang yang memancarkan cahaya
dengan fluks (jumlah energi yang dipancarkan per
satuan luas) yang tidak seragam di seluruh permukaannya. Bintang Vega yang
berputar sangat cepat, misalnya, memiliki fluks energi yang lebih tinggi pada
kutub-kutubnya dibandingkan dengan ekuatornya.[23] Noda-noda di permukaan bintang
yang memiliki suhu dan luminositas yang lebih rendah dari rata-rata disebut
dengan bintik
bintang. Bintang katai yang kecil, seperti matahari kita, umumnya
memiliki permukaan yang cukup mulus dengan hanya sedikit bintik bintang.
Bintang-bintang raksasa yang lebih besar memiliki bintik bintang yang lebih
besar dan lebih kelihatan, [24] dan bintang-bintang ini juga
menunjukkan penggelapan
pinggiran yang lebih kuat. Penggelapan pinggiran adalah
penurunan tingkat kecerahan cahaya pada cakram bintang mendekati daerah
pinggirannya.[25] Bintang-bintang suar katai merah
seperti UV Ceti dapat
memiliki bintik bintang yang menonjol di permukaannya.[26]
Magnitudo
Artikel utama untuk
bagian ini adalah: Magnitudo semu dan Magnitudo mutlak
Terangnya cahaya
yang tampak dari sebuah bintang disebut dengan istilah magnitudo semu, yaitu
terangnya sebuah bintang yang merupakan fungsi dari luminositas bintang, jarak
dari bumi dan perubahan cahayanya saat melintasi atmosfer bumi. Magnitudo
mutlak atau magnitudo intrinsik adalah magnitudo semu sebuah bintang jika jarak
antara bumi dengan bintang tersebut adalah 10 parsec (32,6 tahun
cahaya), sehingga berhubungan langsung dengan luminositas bintang dan
menyatakan kecerahan bintang yang sebenarnya.
Jumlah bintang yang
lebih terang dari magnitudo:
|
|
Magnitudo
semu |
|
0
|
4
|
1
|
15
|
2
|
48
|
3
|
171
|
4
|
513
|
5
|
1.602
|
6
|
4.800
|
7
|
14.000
|
Baik skala magnitudo semu maupun
magnitudo mutlak adalah satuan
logaritmis di mana selisih satu magnitudo sama dengan perbedaan
kecerahan sekitar 2,5 kali[28] (akar pangkat 5 dari 100, atau
mendekati 2,512). Hal ini berarti bintang dengan nilai magnitudo +1 kira-kira
2,5 kali lebih terang daripada bintang dengan nilai magnitudo +2, dan kira-kira
100 kali lebih terang daripada bintang dengan nilai magnitudo +6. Bintang
teredup yang dapat dilihat mata telanjang dalam kondisi pengamatan yang baik
adalah bintang dengan nilai magnitudo kira-kira +6.
Dalam skala magnitudo semu maupun
magnitudo tampak, semakin kecil nilai magnitudonya, maka semakin terang pula
bintang tersebut; semakin besar nilai magnitudonya, semakin redup.
Bintang-bintang paling terang pada kedua skala tersebut memiliki nilai
magnitudo yang negatif. Perbedaan terang cahaya (ΔL) antara dua bintang
dihitung dengan mengurangkan nilai magnitudo bintang yang lebih terang (mb)
dari nilai magnitudo bintang yang lebih redup (mf), lalu
menggunakan selisihnya sebagai eksponen untuk bilangan pokok 2,512. Dapat juga
ditulis dengan persamaan berikut:
Walau keduanya bergantung pada
luminositas dan jarak bintang dari bumi, magnitudo mutlak sebuah bintang (M)
tidaklah sama dengan magnitudo semunya (m).[28] Sebagai contoh, bintang Sirius
yang terang memiliki nilai magnitudo semu −1,44, memiliki nilai magnitudo
mutlak +1,41.
Matahari memiliki nilai magnitudo semu
−26,7, namun magnitudo mutlaknya hanyalah +4,83. Sirius, bintang paling
cemerlang di langit malam, kira-kira 23 kali lebih terang dari matahari,
sedang Canopus, bintang paling cemerlang kedua di
langit malam dengan magnitudo mutlak −5,53, kira-kira 14.000 kali lebih terang
daripada matahari. Walaupun Canopus jauh lebih terang daripada Sirius, namun
Sirius tampak lebih cemerlang daripada Canopus. Hal ini disebabkan jarak Sirius
yang hanya 8,6 tahun cahaya dari bumi, sementara Canopus jauh lebih jauh dengan
jarak 310 tahun cahaya.
Berdasarkan data tahun 2006, bintang
dengan magnitudo absolut paling tinggi yang diketahui adalah LBV
1806-20, dengan nilai magnitudo −14,2. Bintang ini paling tidak
5.000.000 kali lebih terang dari matahari.[29] Sedang bintang-bintang dengan
luminositas paling rendah yang diketahui saat ini terdapat di gugus NGC 6397.
Bintang katai merah paling redup dalam gugus tersebut memiliki nilai magnitudo
26, sementara ditemukan juga bintang katai putih dengan nilai magnitudo 28.
Bintang-bintang redup ini sangatlah samar sehingga cahayanya sama dengan cahaya
lilin ulang tahun di bulan jika dilihat dari bumi.[30]
Satuan pengukuran
Kebanyakan parameter-parameter bintang
dinyatakan dalam satuan SI,
tetapi satuan cgs kadang-kadang
digunakan (misalnya luminositas dinyatakan dalam satuan erg per
detik). Penggunaan satuan cgs lebih bersifat tradisi daripada sebuah konvensi.
Namun pada praktiknya seringkali massa, luminositas dan jari-jari bintang
dinyatakan dalam satuan matahari, mengingat matahari adalah bintang yang paling
banyak dipelajari dan diketahui parameter-parameter fisisnya. Untuk matahari,
parameter-parameter berikut diketahui:
Ukuran panjang yang sangat besar,
misalnya panjang sumbu semi-mayor orbit
sistem bintang ganda, seringkali dinyatakan dalam satuan astronomi (AU = astronomical
unit), yaitu jarak rata-rata antara bumi dan matahari.
Sumber :
- Ensiklopedia Encarta © Microsoft Corporation. Semua Hak Microsoft ® Encarta ® 2009. © 1993-2008 Microsoft Corporation.
- https://id.wikipedia.org/wiki/Bintang
assalamuallaikum pa. mau nanya, berapa jarak rata2 antara bumi dgn matahari
ReplyDeletenazelya feby 12ips1
Assalamualaikum pak...
ReplyDelete"Warna bintang, yang ditentukan oleh frekuensi cahaya tampaknya yang paling kuat, tergantung pada suhu lapisan luar bintang, termasuk fotosfernya" .. kata bapa tergantung pda suhu lapisan luar,emng suhu lapisan luar sma inti nya brpa pa?
Rizkiya Sriwahyuni 12IPS1
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAssalamu'alaikum pak,izin bertanya apa yang menyebabkan bintang tampak berkerlap kerlip di bumi ?
ReplyDeleteNur cahyati 12IPS2
assalamuallaikum ... saya mau bertanya bagaimana cara menghitung bintang terang dari magnitudo , mksh pa ? mega fadila 12 ips 1
ReplyDelete