Penginderaan jauh (atau disingkat inderaja)
adalah pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena
oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek
tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau
fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh, (misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal atau alat lain. Contoh dari penginderaan jauh antara lain satelit pengamatan bumi, satelit cuaca, memonitor janin dengan ultrasonik dan wahana luar angkasa yang memantau planet dari orbit. Inderaja berasal dari bahasa Inggris remote sensing, bahasa Perancistélédétection, bahasa Jerman fernerkundung, bahasa Portugis sensoriamento remota, bahasa Spanyol percepcion remote dan bahasa Rusia distangtionaya.
Pada masa modern, istilah penginderaan jauh mengacu kepada teknik yang
melibatkan instrumen di pesawat atau pesawat luar angkasa dan dibedakan
dengan penginderaan lainnya seperti penginderaan medisatau fotogrametri. Walaupun semua hal yang berhubungan dengan astronomi sebenarnya
adalah penerapan dari penginderaan jauh (faktanya merupakan
penginderaan jauh yang intensif), istilah "penginderaan jauh" umumnya
lebih kepada yang berhubungan dengan teresterial dan pengamatan cuaca.
Komponen-Komponen Penginderaan Jauh
Sumber Tenaga
Sumber tenaga dalam proses inderaja terdiri atas :
- Sistem pasif adalah sistem yang menggunakan sinar matahari
- Sistem aktif adalah sistem yang menggunakan tenaga buatan seperti gelombang mikro
Jumlah tenaga yang diterima oleh objek di setiap tempat berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
- Waktu penyinaran
Jumlah
energi yang diterima oleh objek pada saat matahari tegak lurus (siang
hari) lebih besar daripada saat posisi miring (sore hari). Makin banyak
energi yang diterima objek, makin cerah warna objek tersebut
2. Bentuk permukaan bumi
Permukaan bumi yang bertopografi halus dan memiliki warna cerah pada permukaannya lebih banyak memantulkan sinar matahari dibandingkan permukaan yang bertopografi kasar dan berwarna gelap. Sehingga daerah bertopografi halus dan cerah terlihat lebih terang dan jelas
Permukaan bumi yang bertopografi halus dan memiliki warna cerah pada permukaannya lebih banyak memantulkan sinar matahari dibandingkan permukaan yang bertopografi kasar dan berwarna gelap. Sehingga daerah bertopografi halus dan cerah terlihat lebih terang dan jelas
3. Keadaan cuaca
Kondisi cuaca pada saat pemotretan mempengaruhi kemampuan sumber tenaga dalam memancarkan dan memantulkan. Misalnya kondisi udara yang berkabut menyebabkan hasil inderaja menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat.
Kondisi cuaca pada saat pemotretan mempengaruhi kemampuan sumber tenaga dalam memancarkan dan memantulkan. Misalnya kondisi udara yang berkabut menyebabkan hasil inderaja menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat.
Atmosfer
Lapisan
udara yang terdiri atas berbagai jenis gas, seperti O2, CO2, nitrogen,
hidrogen dan helium. Molekul-molekul gas yang terdapat di dalam atmosfer
tersebut dapat menyerap, memantulkan dan melewatkan radiasi
elektromagnetik.
Di dalam inderaja terdapat istilah Jendela Atmosfer,
yaitu bagian spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi. Keadaan
di atmosfer dapat menjadi penghalang pancaran sumber tenaga yang
mencapai ke permukaan bumi. Kondisi cuaca yang berawan menyebabkan
sumber tenaga tidak dapat mencapai permukaan bumi.
Interaksi antara tenaga dan objek
Interaksi
antara tenaga dan objek dapat dilihat dari rona yang dihasilkan oleh
foto udara. Tiap-tiap objek memiliki karakterisitik yang berbeda dalam
memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor.
- Objek yang mempunyai daya pantul tinggi akan terilhat cerah pada citra, sedangkan objek yang daya pantulnya rendah akan terlihat gelap pada citra. Contoh: Permukaan puncak gunung yang tertutup oleh salju mempunyai daya pantul tinggi yang terlihat lebih cerah, daripada permukaan puncak gunung yang tertutup oleh lahar dingin.
Sensor dan Wahana
- Sensor
Merupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik pesawat maupun satelit. Sensor dapat dibedakan menjadi dua :
- Sensor fotografik, merekam objek melalui proses kimiawi. Sensor ini menghasilkan foto. Sensor yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra foto (foto udara), sensor yang dipasang pada satelit menghasilkan citra satelit (foto satelit)
- Sensor elektronik, bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik ini direkam dalam pada pita magnetik yang kemudian dapat diproses menjadi data visual atau data digital dengan menggunakan komputer. Kemudian lebih dikenal dengan sebutan citra.
- Wahana
Adalah
kendaraan/media yang digunakan untuk membawa sensor guna mendapatkan
inderaja. Berdasarkan ketinggian persedaran dan tempat pemantauannya di
angkasa, wahana dapat dibedakan menjadi tiga kelompok:
- Pesawat terbang rendah sampai menengah yang ketinggian peredarannya antara 1.000 – 9.000 meter di atas permukaan bumi
- Pesawat terbang tinggi, yaitu pesawat yang ketinggian peredarannya lebih dari 18.000 meter di atas permukaan bumi
- Satelit, wahana yang peredarannya antara 400 km – 900 km di luar atmosfer bumi.
Perolehan Data
Data yang diperoleh dari inderaja ada 2 jenis :
- Data manual, didapatkan melalui kegiatan interpretasi citra. Guna melakukan interpretasi citra secara manual diperlukan alat bantu bernama stereoskop. Stereoskop dapat digunakan untuk melihat objek dalam bentuk tiga dimensi.
- Data numerik (digital), diperoleh melalui penggunaan software khusus penginderaan jauh yang diterapkan pada komputer.
Pengguna Data
Pengguna
data merupakan komponen akhir yang penting dalam sistem inderaja, yaitu
orang atau lembaga yang memanfaatkan hasil inderaja. Jika tidak ada
pengguna, maka data inderaja tidak ada manfaatnya. Salah satu lembaga
yang menggunakan data inderaja misalnya adalah:
- Bidang militer
- Bidang kependudukan
- Bidang pemetaan
- Bidang meteorologi dan klimatologi
Teknik pengumpulan data
Data
dapat dikumpulkan dengan berbagai macam peralatan tergantung kepada
objek atau fenomena yang sedang diamati. Umumnya teknik-teknik
penginderaan jauh memanfaatkan radiasi elektromagnetik yang dipancarkan atau dipantulkan oleh objek yang diamati dalam frekuensi tertentu seperti inframerah, cahaya tampak, gelombang mikro,
dsb. Hal ini memungkinkan karena faktanya objek yang diamati (tumbuhan,
rumah, permukaan air, udara dll) memancarkan atau memantulkan radiasi
dalam panjang gelombang dan intensitas yang berbeda-beda. Metode penginderaan jauh lainnya antara lain yaitu melalui gelombang suara, gravitasi atau medan magnet.
Keunggulan, Keterbatasan dan Kelemahan Penginderaan Jauh
Keunggulan Inderaja
Menurut Sutanto (1994:18-23),
penggunaan penginderaan jauh baik diukur dari jumlah bidang
penggunaannya maupun dari frekuensi penggunaannya pada tiap bidang
mengalami pengingkatan dengan pesat. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain :
- Citra menggambarkan objek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan; wujud dan letak objek yang mirip ujud dan letak di permukaan bumi, relatif lengkap, meliputi daerah yang luas, serta bersifat permanen.
- Dari jenis citra tertentu dapat ditimbulkan gambaran tiga dimensional apabila pengamatannya dilakukan dengan alat yang disebut stereoskop.
- Karaktersitik objek yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentukcitra sehingga dimungkinkan pengenalan objeknya.
- Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara terestrial.
- Merupakan satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.
- Citra sering dibuat dengan periode ulang yang pendek.
Keterbatasan Inderaja
Berupa
ketersediaan citra SLAR yang belum sebanyak ketersediaan citra lainnya.
Dari citra yang ada juga belum banyak diketahui serta dimanfaatkan
(Lillesand dan Kiefer, 1979). Di samping itu jugaharganya yang relative mahal dari pengadaan citra lainnya (Curran, 1985).
Kelemahan Inderaja
Walaupun mempunyai banyak kelebihan, penginderaan jauh juga memiliki kelemahan antara lain sebagai berikut
- Orang yang menggunakan harus memiliki keahlian khusus;
- Peralatan yang digunakan mahal;
- Sulit untuk memperoleh citra foto ataupun citra nonfoto.
Manfaat Penginderaan Jauh
Bidang GEODESI
- Pengolahan dan Analisis Data Citra Satelit
- Pengolahan dan Analisis Foto Udara
- Pengolahan dan Analisis Foto Smaal Format
- Pengolahan Data dan Analisis Komponen Pasut Laut
- Pengolahan Data Integrasi GIS, dan Fotogrammetri
Bidang Kelautan (Seasat, MOS)
- Pengamatan sifat fisis air laut.
- Pengamatan pasang surut air laut dan gelombang laut.
- Pemetaan perubahan pantai, abrasi, sedimentasi, dan lain-lain.
Bidang hidrologi (Landsat, SPOT)
- Pemanfaatan daerah aliran sungai (DAS) dan konservasi sungai.
- Pemetaan sungai dan studi sedimentasi sungai.
- Pemanfaatan luas daerah dan intensitas banjir.
Bidang geologi
- Menentukan struktur geologi dan macamnya.
- Pemantauan daerah bencana (gempa, kebakaran) dan pemantauan debu vulkanik.
- Pemantauan distribusi sumber daya alam.
- Pemantauan pencemaran laut dan lapisan minyak di laut.
- Pemanfaatan di bidang pertahanan dan militer.
- Pemantauan permukaan, di samping pemotretan dengan pesawat terbang dan aplikasisistem informasi geografi (SIG).
Bidang meteorologi dan klimatologi (NOAA)
- Membantu analisis cuaca dengan menentukan daerah tekanan rendah dan daerah bertekanan tinggi, daerah hujan, dan badai siklon.
- Mengetahui sistem atau pola angin permukaan.
- Permodelan meteorologi dan data klimatologi.
- Untuk pengamatan iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat kewarnaan dan kandungan air di udara.
Bidang oseanografi
- Pengamatan sifat fisis air seperti suhu, warna, kadar garam dan arus laut.
- Pengamatan pasang surut dengan gelombang laut (tinggi, frekuensi, arah).
- Mencari distribusi suhu permukaan.
- Studi perubahan pasir pantai akibat erosi dan sedimentasi
- https://id.wikipedia.org/wiki/Penginderaan_jauh






























Setelah saya membaca artikel tersebut saya dapat mengetahui bahwa atmosfer melibatkan instrumen di pesawat dan luar angkasa dan di bedakan dengan pengindraan lainnya.terimakasih atas waktunya bye
ReplyDeleteFOTO PERTAMA
ReplyDelete1. Bentuk: Persegi panjang (stadion, kolam, gedung).
2. Ukuran: Stadion & kolam besar, rumah kecil.
3. Warna: Biru (kolam), merah-coklat (atap), hijau (vegetasi), abu-abu (jalan).
4. Pola: Teratur (jalan & permukiman).
5. Tekstur: Halus (permukiman), agak kasar (pepohonan).
6. Rona: Kontras jelas antara bangunan, vegetasi, dan air.
7. Bayangan: Gedung tinggi terlihat bayangan memanjang.
8. Situs: Di dekat jalan besar/tol.
9. Asosiasi: Stadion ↔ olahraga, kolam ↔ rekreasi, gedung ↔ pusat kota.
10. Konvergensi bukti: → Fasilitas olahraga di kawasan perkotaan.
tugas interpretasi wina 10.10
ReplyDeletegambar yang paling terakhir, itu objek nya seperti sawah, because, kebanyakan sawah itu bentuknya kotak, dan ukurannya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, dan yg saya lihat objek disitu warna nya hijau.
NAMA : MUHAMAD FABIAN AL FARIDZ
ReplyDeleteKELAS : 10.10
INTERPRETASI FOTO KE 2 :
1. Bentuk: Kerucut dengan kawah di tengah.
2. Ukuran: Luas, jauh lebih besar dari pemukiman sekitar.
3. Warna: Putih keabu-abuan (abu/salju), hijau (vegetasi), hitam (lereng).
4. Pola: Radial dari puncak menyebar ke bawah.
5. Tekstur: Kasar, banyak alur.
6. Rona: Kontras tinggi (puncak terang, lereng gelap).
7. Bayangan: Lereng memberi efek gelap-terang menandakan ketinggian.
8. Situs: Daerah tinggi/pegunungan.
9. Asosiasi: Gunung & vegetasi di kaki, pemukiman jarang.
10. Konvergensi bukti: Gunung berapi aktif.
Aura 10.10
ReplyDeleteTugas Interpretasi foto ke-2
Gambar tersebut menunjukkan pemandangan dari atas sebuah gunung yang tertutup salju.
Pemandangan alam yang menyoroti keindahan alam, khususnya lanskap pegunungan yang tertutup salju. Kontras antara putihnya salju dan warna gelap batuan di sekitarnya menciptakan visual yang menarik.
Gambar ini bisa memberikan informasi tentang kondisi geografis suatu wilayah, seperti ketinggian gunung, iklim.
Jika dibandingkan dengan gambar lain dari waktu yang berbeda, gambar ini bisa digunakan untuk mengamati perubahan iklim, seperti perubahan tutupan salju dari waktu ke waktu.
Dari sudut pandang fotografi, gambar ini menunjukkan teknik pengambilan gambar dari ketinggian yang memungkinkan kita melihat lanskap secara luas dan detail.
Octavia 10.10
ReplyDeleteTugas interpretasi Foto ke-2
Gunung tampak berbentuk kerucut dengan ukuran besar. Warna putih terang di puncaknya menunjukkan adanya salju atau abu vulkanik. Pola aliran radial terlihat jelas dari kawah menuju lereng, dengan tekstur kasar menandakan bekas aliran lava. Bayangan pada sisi tertentu memperlihatkan ketinggian gunung. Berdasarkan situs dan asosiasi dengan kawah serta aliran lava, konvergensi bukti menunjukkan bahwa objek tersebut adalah gunung berapi stratovulkan.
NAMA : BUNGA ALVIRA
ReplyDeleteKELAS : 10.10
INTERPRETASI FOTO KE 2 :
1. Rona/warna: putih (salju/abu vulkanik), abu-abu (lereng gunung), hitam (aliran lava lama).
2. Bentuk: kerucut radial jelas.
3. Ukuran: sangat besar, menempati luas citra.
4. Tekstur: kasar di lereng, halus di puncak.
5. Pola: alur radial dari puncak ke lereng → jalur lava/lahar.
6. Bayangan: perbedaan lereng tampak dari sisi gelap.
7. Asosiasi: gunung berapi umumnya di daerah pegunungan.
8.Situs: area tinggi/pegunungan.
9. Konvergensi bukti: bentuk kerucut + alur radial + rona putih + bayangan lereng → gunung berapi aktif/stratovolcano.
👉 Interpretasi: gunung berapi dengan kawah & aliran lava/abu.
kanaya dari kelas 10.10
ReplyDeleteTugas interpretasi foto ke 19
Wilayah ini adalah ekosistem hutan tropis dataran rendah, kemungkinan termasuk:
Hutan hujan tropis
Lahan gambut
Sungai besar (kemungkinan bagian dari Sungai Kapuas atau anak sungainya)
Situs ini tampaknya rentan terhadap kebakaran lahan, yang terlihat dari asap membumbung.
Karena wilayah ini berada di Kalimantan, situs ini juga mungkin dekat dengan lahan sawit, lahan pertanian, atau proyek penggunaan lahan baru.
menurut saya gambar ke 10 menunjukkan material sedimen berupa kerikil yang sudah mengalami transportasi dan abrasi oleh air sehingga bentuknya relatif membulat dengan variasi ukuran dan warna
ReplyDeleteMenurut saya gambar ke dua memiliki pola keteraturan beragam atau ilmiah karena bentuk nya tidak teratur dan selalu berubah ubah,gambar itu juga termasuk suatu buatan alam dan gambar itu memiliki rona gelap juga memiliki tekstur kasar karna terdapat kombinasi warna gelap terang nya ,bentuk nya pun tak beraturan bisa memanjang,lebar atau bahkan luas tak beraturan
ReplyDeleteGambar ke-6 menunjukan suatu kota/pemukiman, dari letaknya pemukiman tersebut sangat padat, memiliki pola yang tidak beraturan karna gambar tersebut menampilkan sebuah pemukiman, warnanya pun sangat beragam.
ReplyDeleteNabila Azka 10.10 interpertasi : gambar 10 →ada
ReplyDeletebentuk→(beragam bentuknya ada yg bulet dll)
ukuran→ (ada yg kecil ada yg besar)
warna→(ada yg kuning,item,putih)
pola→(beragam)
Tekstur →( kasar )
menurut saya foto ke 12, Citra ini Terlihat sungai berkelok-kelok (meander) dengan belokan tajam.
ReplyDeleteAda bekas alur sungai mati (oxbow lake) berbentuk bulan sabit.
Sungai cukup lebar, terlihat jelas meski foto pada ketinggian ±17,5 km.
Luas kawasan didominasi vegetasi hutan lebat.
Sungai berwarna biru tua/gelap → menunjukkan badan air.
Vegetasi berwarna hijau dengan variasi (hijau tua = hutan rapat, hijau muda/coklat = lahan terbuka/kebun).
Awan terlihat putih menutupi sebagian wilayah.
Sungai membentuk pola meander khas daerah dataran rendah/aluvial.
Pola lahan: beberapa terlihat kotak-kotak lurus → indikasi aktivitas manusia (perkebunan/ladang).
Vegetasi hutan tampak kasar/berbintik (rapat, tidak rata).
Area terbuka atau ladang terlihat halus.
Nama : Falisha Aulia Rafifah
ReplyDeleteTugas intepretasi
Gambar ke-4, menurut saya pemukiman rumah, jalan dan beberapa pohon, karena ada yang berbentuk rumah, memiliki panjang, lebar dan luas, serta terlihat atap rumah yang berwarna coklat dan gedung yang berwarna putih. Serta jalan yang polanya memanjang dan ada yang berbelok belok.
tugas, keisya putri AH gambar ke 10 menurut saya bentuk:bulat, oval, dan beberapa ada yang masi aga tajam ukurannya berbeda beda ada yang kecil ada yang besar. warnanya dominan warna putih,krem, kuning, abu abu, dan hitam polanya sebaran acan teksturnya keras kasar.
ReplyDeleteMenurut saya dalam salah satu foto udara ada:
ReplyDelete1.Rona: yaitu sisi cerah dan gelap.
2.Warna:yang cukup menarik seperti warna biru muda, hijau dan putih.
3.Ukuran:yang lebar dan panjang dan luas.
Rayra Safa Santosa 10.10
ReplyDeleteTugas Intepretasi Gambar 21
Topografi Bergunung: Topografi Bergunung: Gambar menampilkan barisan pegunungan di tengah pulau yang memanjang dari utara ke selatan. Ini adalah Pegunungan Koʻolau, sisa dari gunung berapi perisai kuno.
Dataran & Lembah: Terlihat pola lembah yang dalam dan curam, hasil dari erosi air dalam waktu lama.
Garis Pantai: Sisi kanan gambar menunjukkan garis pantai timur pulau yang relatif lurus, dengan beberapa teluk kecil dan pantai berpasir.
Teluk Besar: Di sisi kiri bawah terdapat Pearl Harbor, teluk yang dalam dan bercabang, markas besar Angkatan Laut AS di Pasi menampilkan barisan pegunungan di tengah pulau yang memanjang dari utara ke selatan. Ini adalah Pegunungan Koʻolau, sisa dari gunung berapi perisai kuno.
Dataran & Lembah: Terlihat pola lembah yang dalam dan curam, hasil dari erosi air dalam waktu lama.
Garis Pantai: Sisi kanan gambar menunjukkan garis pantai timur pulau yang relatif lurus, dengan beberapa teluk kecil dan pantai berpasir.
Teluk Besar: Di sisi kiri bawah terdapat Pearl Harbor, teluk yang dalam dan bercabang, markas besar Angkatan Laut AS di Pasifik.
menurut saya foto ke 12 :
ReplyDelete1. Bentuk
Terlihat sungai berkelok-kelok (meander) dengan belokan tajam.
Ada bekas alur sungai mati (oxbow lake) berbentuk bulan sabit.
2. Ukuran
Sungai cukup lebar, terlihat jelas meski foto pada ketinggian ±17,5 km.
Luas kawasan didominasi vegetasi hutan lebat.
3. Warna
Sungai berwarna biru tua/gelap → menunjukkan badan air.
Vegetasi berwarna hijau dengan variasi (hijau tua = hutan rapat, hijau muda/coklat = lahan terbuka/kebun).
Awan terlihat putih menutupi sebagian wilayah.
4. Pola
Sungai membentuk pola meander khas daerah dataran rendah/aluvial.
Pola lahan: beberapa terlihat kotak-kotak lurus → indikasi aktivitas manusia (perkebunan/ladang).
5. Tekstur
Vegetasi hutan tampak kasar/berbintik (rapat, tidak rata).
Area terbuka atau ladang terlihat halus.
6. Rona
Sungai lebih gelap dibanding sekitarnya.
Vegetasi hutan cenderung hijau gelap, sedangkan lahan terbuka hijau muda/coklat terang.
7. Bayangan
Bayangan kecil tampak dari awan putih, menunjukkan relief awan.
Tidak ada bayangan topografi signifikan (menunjukkan wilayah relatif datar).
8. Situs
Berada di dataran rendah tropis, sekitar Kalimantan Barat (koordinat 0° LU, 109° BT).
Dekat dengan hutan hujan tropis dan lahan perkebunan.
9. Asosiasi
Sungai meander → berasosiasi dengan dataran banjir, rawa, dan danau tapal kuda.
Vegetasi lebat → berasosiasi dengan hutan tropis basah.
Pola kotak terbuka → berasosiasi dengan perkebunan/aktivitas manusia.
10. Konvergensi Bukti
Dari bentuk, pola, rona, dan situs → dapat disimpulkan ini adalah sungai bermeander di dataran rendah hutan tropis Kalimantan Barat, dengan campuran hutan alami, rawa, serta lahan perkebunan/bukaan hutan.
poto ke 22
ReplyDelete1. Bentuk (Shape)
Terlihat kotak-kotak teratur pada citra, kemungkinan adalah pola lahan pertanian atau pemukiman dengan sistem blok.
Ada juga bentuk yang lebih bulat/tidak teratur, diduga area hutan, danau, atau permukiman padat.
2. Ukuran (Size)
Kotak-kotak lahan berukuran relatif sama (menunjukkan sistem tata guna lahan yang terencana).
Beberapa bentuk besar berwarna gelap kemungkinan danau atau waduk.
Permukiman terlihat lebih padat, dengan ukuran kecil tetapi menyatu.
3. Warna (Tone/Colour)
Warna hijau → vegetasi/pertanian.
Warna coklat/merah bata → lahan kering atau area terbangun.
Warna hitam → badan air (danau/waduk).
Warna putih → awan atau asap.
4. Pola (Pattern)
Terlihat pola grid (kotak-kotak) yang menunjukkan lahan pertanian dengan pembagian teratur.
Pemukiman membentuk pola mengelompok (cluster).
5. Tekstur (Texture)
Area hijau (vegetasi) memiliki tekstur halus hingga sedang.
Area permukiman terlihat kasar, karena bercampur dengan elemen-elemen kecil padat.
6. Rona (Tone)
Variasi rona terang-gelap terlihat jelas:
Gelap → hutan lebat/air.
Sedang → sawah, kebun.
Terang → lahan kosong atau bangunan.
7. Bayangan (Shadow)
Tidak banyak bayangan yang jelas, kemungkinan karena citra diambil saat matahari cukup tinggi.
Beberapa area putih bisa jadi awan dengan bayangannya di bawah.
8. Situs (Site)
Lokasi ini tampak berada di wilayah dataran dengan tata guna lahan terencana (banyak kotak grid).
Kemungkinan adalah area pertanian dengan perkampungan tersebar.
9. Asosiasi (Association)
Area kotak hijau → pertanian, biasanya berasosiasi dengan pemukiman di sekitarnya.
Badan air berasosiasi dengan vegetasi lebih rapat.
Pemukiman berasosiasi dengan jalan yang tampak lurus-lurus.
10. Konvergensi Bukti (Convergence of Evidence)
Dari bentuk kotak, warna hijau-coklat, pola grid, dan asosiasinya, dapat disimpulkan bahwa citra ini memperlihatkan wilayah pertanian (sawah/kebun) dengan pola tata lahan teratur, disertai pemukiman dan badan air (danau/waduk).
TUGAS 1 FOTO KE 10 (CHILA SHOFA AZHAR)
ReplyDeleteBentuk: bulat, oval, dan beberapa ada yang masih agak tajam
Ukuran: berbeda beda ada yang kecil ada yang besar
Warna:dominan putih, krem, kuning, abu abu, dan hitam
Pola: sebaran acak
Tekstur: keras dan kasar
menurut saya foto ke 4
ReplyDelete---
1. Bentuk (Kerangka subjek)
Bangunan berbentuk persegi, U, dan L → ciri kompleks perumahan/apartemen.
2. Ukuran (Panjang, lebar, luas)
Bangunan relatif besar dan berulang, lapangan olahraga lebih kecil dan memanjang.
3. Warna (Spektrum yang tampak pada mata)
Hijau → vegetasi/lapangan
Abu-abu → bangunan
Merah/oranye → atap genteng
Biru → kolam renang/atap fasilitas
4. Pola (Keteraturan susunan)
Bangunan tersusun teratur dalam blok-blok simetris → ciri permukiman terencana.
5. Tekstur
Bangunan → kasar (bentuk jelas dan padat)
Vegetasi/lapangan → halus (permukaan rata)
6. Rona (Cerah/gelap objek)
Bangunan → abu-abu gelap
Jalan → abu-abu terang
Vegetasi → hijau cerah
7. Bayangan (Sudut cahaya)
Bayangan bangunan pendek → citra diambil saat matahari tinggi, bangunan tetap jelas dikenali.
8. Situs (Letak suatu objek)
Objek berada di kawasan perkotaan dengan akses jalan dan fasilitas umum.
9. Asosiasi (Hubungan antar objek)
Permukiman ↔ dekat jalan utama, ruang terbuka ↔ di antara bangunan, fasilitas olahraga ↔ dekat hunian.
10. Konsevarsi bukti
Semua unsur mendukung interpretasi bahwa citra menunjukkan kompleks perumahan/apartemen dengan fasilitas umum dan ruang terbuka hijau.
---
Manggala Kelas 10.10
ReplyDeletefoto ke lima belas
1. Bentuk
Sungai tampak berkelok-kelok (meander).
Lahan pertanian berbentuk petak-petak teratur.
Hutan berbentuk massa tidak beraturan.
2. Ukuran
Sungai utama berukuran besar dan lebar (sungai besar/utama).
Anak sungai relatif lebih kecil dan sempit.
Lahan pertanian berukuran sedang–kecil (blok persegi/persegi panjang).
3. Warna
Hijau tua → hutan lebat/vegetasi rapat.
Hijau muda → sawah/kebun.
Coklat kemerahan → lahan terbuka atau kering.
Hitam kebiruan → badan air (sungai/danau).
Putih → awan atau asap.
4. Pola
Sungai: pola meandering.
Pertanian: pola teratur (grid/petak).
Hutan: pola acak/tidak beraturan.
5. Tekstur
Hutan: kasar (bintik rapat tidak teratur).
Lahan pertanian: halus (petakan jelas).
Sungai: sangat halus (permukaan air rata).
6. Rona
Sungai tampak lebih gelap (rona hitam/gelap).
Vegetasi rapat → rona hijau gelap.
Vegetasi tipis/pertanian → rona hijau muda–cokelat.
7. Bayangan
Awan menimbulkan bayangan ke arah tertentu (memanjang).
Tidak terlihat bayangan bangunan karena skala cukup luas (eye alt 103 km).
8. Situs (Site/Letak)
Sungai berada di dataran rendah.
Daerah sekitar sungai banyak dimanfaatkan untuk permukiman dan pertanian.
9. Asosiasi
Sungai besar ↔ dataran aluvial (subur, cocok untuk pertanian).
Vegetasi rapat ↔ kawasan hutan.
Pola petak ↔ kawasan budidaya manusia.
10. Konfigurasi
Sungai berliku-liku dominan horizontal.
Lahan pertanian menyebar di sekitar sungai.
Hutan terkonsentrasi di bagian selatan–barat.
menurut saya foto ke 16
ReplyDeleteFoto satelit ini memperlihatkan daerah pesisir timur Sumatera yang didominasi oleh tambak perikanan (udang/ikan) dengan pola kotak-kotak khas, di tepi garis pantai. Area daratannya berupa vegetasi dan lahan pertanian, sedangkan lautnya menunjukkan perairan dangkal dengan tingkat sedimentasi tinggi.
Foto ke 5
ReplyDeleteUnsur Interpretasi Citra (Visual Keys):
1. Rona / Warna → kecerahan atau warna yang tampak (hitam, putih, abu-abu, atau berwarna).
2. Bentuk → konfigurasi umum objek (misalnya bangunan persegi, jalan lurus, sungai berkelok).
3. Ukuran → besar-kecil objek relatif terhadap lingkungan sekitarnya.
4. Tekstur → kasar, halus, atau sedang (misalnya hutan lebat lebih kasar, sawah lebih halus).
5. Pola → susunan objek, misalnya pola jalan grid di kota, pola sawah teratur.
6. Bayangan → membantu mengetahui bentuk vertikal, ketinggian gedung, menara, dll.
7. Situs / Lokasi → posisi objek terhadap lingkungan sekitar (misalnya pasar dekat pemukiman).
8. Asosiasi → keterkaitan antar objek, misalnya sekolah berasosiasi dengan lapangan, jalan, dan pemukiman.
Nama : Ricko Nawa Arsiena
ReplyDeleteKelas : X.10
Tugas interpretasi foto ke 5
1. Bentuk (Kerangka subjek)
Terlihat gedung-gedung tinggi dengan bentuk bervariasi (persegi, bundar, dan kompleks), termasuk menara besar dengan bayangan panjang.
Bangunan besar dengan atap khas (lingkaran, persegi besar) menunjukkan pusat perbelanjaan/gedung komersial.
2. Ukuran (Panjang, lebar, luas)
Gedung besar (pusat kota/metropolitan), jauh lebih besar dibanding rumah di sekitarnya.
Bayangan tinggi menara sangat panjang → menunjukkan gedung pencakar langit.
3. Warna (Spektrum yang tampak pada mata)
Abu-abu → gedung beton/atap bangunan.
Merah → atap genteng rumah tradisional/perumahan lama.
Hijau → vegetasi/pepohonan.
Biru → kolam renang.
4. Pola (Keteraturan susunan)
Bagian inti kota → pola bangunan tidak terlalu teratur (campuran komersial, perumahan, jalan).
Area menara dan pusat kota → teratur dengan blok besar (kawasan bisnis modern).
5. Tekstur
Bangunan pencakar langit → tekstur kasar (kontras jelas).
Vegetasi → tekstur halus (rata, menyatu).
Atap genteng perumahan → tekstur agak kasar, padat.
6. Rona (Cerah/gelap objek)
Atap gedung → rona abu-abu terang.
Bayangan gedung tinggi → rona gelap pekat.
Vegetasi → rona hijau keabu-abuan (tergantung jenis tanaman).
7. Bayangan (Sudut cahaya)
Bayangan gedung sangat panjang dan pekat → menandakan gedung sangat tinggi (kemungkinan pencakar langit terkenal).
Arah bayangan menunjukkan posisi matahari miring, bukan di atas kepala.
8. Situs (Letak suatu objek)
Berada di kawasan pusat kota/metropolitan dengan gedung pencakar langit, jalan besar, dan fasilitas umum.
9. Asosiasi (Hubungan antar objek)
Gedung pencakar langit ↔ dekat dengan pusat perbelanjaan besar.
Perumahan atap merah ↔ berada di pinggir area komersial.
Ruang terbuka hijau ↔ di sekitar kawasan pusat kota (fungsi rekreasi).
10. Konsevarsi bukti
Berdasarkan bentuk, bayangan, dan asosiasi objek, citra ini menampilkan kawasan pusat bisnis (CBD) dengan gedung pencakar langit, pusat perbelanjaan, serta perumahan sekitar.
Kemungkinan besar citra ini adalah ikon kota besar (contoh: menara kembar atau pusat kota metropolitan).
Tugas Interpretasi
ReplyDeleteZyfanya Batrisya x-10
Foto 1: Foto ini menunjukkan kawasan yang difungsikan sebagai wilayah perkotaan, karena terlihat adanya pemukiman padat, jalan tol yang berada di sisi kanan, gedung-gedung besar, serta fasilitas olahraga berwarna yang hijau (lapangan) dan kolam renang yang berwarna biru muda. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut sudah maju, sekaligus menjadi contoh pemanfaatan lahan perkotaan untuk berbagai aktivitas manusia.
Nama: Kania Fahma Khairunnisa
ReplyDeleteKelas: 10.10
Tugas interpretasi:
Gambar ke 6⬇️
Bentuk: terdapat banyak rumah dilihat dari bentuknya segiempat dan lapangan/stadion yang bentuknya persegi panjang
Warna: terdapat perkebunan yang luas dilihat dari bagian bawah gambar yang didominasi oleh warna hijau
Rona: Pada bagian kebun terlihat lebih gelap dari objek yang lain
Situs: pada bagian permukiman dekat dengan perkebunan begitupun sebaliknya
Pola: terdapat pola buatan yang dapat dilihat contohnya jalan
Tekstur: tidak halus karena terdapat pepohonan dan bangunan yang tidak sejajar
Nama: Khalisa Oktavia Wikanda
ReplyDeleteKelas: X.10
Saya izin mengirimkan tugas interpretasi gambar ke-7
Bentuk: Persegi panjang dengan dua lensa bulat di bagian atas.
Ukuran: Relatif kecil.
Warna: Hitam pada badan alat, perak pada penyangga.
Pola: Dua lensa sejajar dengan susunan simetris.
Tekstur: Halus pada badan alat, keras pada penyangga logam.
Rona: Gelap karena dominan berwarna hitam.
Bayangan: Bayangan kecil terlihat di sekitar penyangga.
Situs: Digunakan di atas foto udara yang saling tumpang tindih.
Asosiasi: Berkaitan dengan kegiatan interpretasi foto udara.
Konvergensi bukti: Berdasarkan ciri-cirinya, objek ini adalah stereoskop cermin untuk melihat citra tiga dimensi.
Nama : Sayyidatina Latiffah Az-Zahra
ReplyDeleteKelas : 10.10
Interpretasi
Gambar ke-10
Warna = Putih, Abu-abu, Oren, Kuning, Coklat
Tekstur = Kebanyakan Halus
Rona = Cerah
Bayangan = Siang hari
Situs = bisa ditemukan di Pantai
Asosiasi = Hiasan
CAESAR LUCKY MUHAMMAD TAUFIK
ReplyDeletepoto ke 22
1. Bentuk (Shape)
Terlihat kotak-kotak teratur pada citra, kemungkinan adalah pola lahan pertanian atau pemukiman dengan sistem blok.
Ada juga bentuk yang lebih bulat/tidak teratur, diduga area hutan, danau, atau permukiman padat.
2. Ukuran (Size)
Kotak-kotak lahan berukuran relatif sama (menunjukkan sistem tata guna lahan yang terencana).
Beberapa bentuk besar berwarna gelap kemungkinan danau atau waduk.
Permukiman terlihat lebih padat, dengan ukuran kecil tetapi menyatu.
3. Warna (Tone/Colour)
Warna hijau → vegetasi/pertanian.
Warna coklat/merah bata → lahan kering atau area terbangun.
Warna hitam → badan air (danau/waduk).
Warna putih → awan atau asap.
4. Pola (Pattern)
Terlihat pola grid (kotak-kotak) yang menunjukkan lahan pertanian dengan pembagian teratur.
Pemukiman membentuk pola mengelompok (cluster).
5. Tekstur (Texture)
Area hijau (vegetasi) memiliki tekstur halus hingga sedang.
Area permukiman terlihat kasar, karena bercampur dengan elemen-elemen kecil padat.
6. Rona (Tone)
Variasi rona terang-gelap terlihat jelas:
Gelap → hutan lebat/air.
Sedang → sawah, kebun.
Terang → lahan kosong atau bangunan.
7. Bayangan (Shadow)
Tidak banyak bayangan yang jelas, kemungkinan karena citra diambil saat matahari cukup tinggi.
Beberapa area putih bisa jadi awan dengan bayangannya di bawah.
8. Situs (Site)
Lokasi ini tampak berada di wilayah dataran dengan tata guna lahan terencana (banyak kotak grid).
Kemungkinan adalah area pertanian dengan perkampungan tersebar.
9. Asosiasi (Association)
Area kotak hijau → pertanian, biasanya berasosiasi dengan pemukiman di sekitarnya.
Badan air berasosiasi dengan vegetasi lebih rapat.
Pemukiman berasosiasi dengan jalan yang tampak lurus-lurus.
10. Konvergensi Bukti (Convergence of Evidence)
Dari bentuk kotak, warna hijau-coklat, pola grid, dan asosiasinya, dapat disimpulkan bahwa citra ini memperlihatkan wilayah pertanian (sawah/kebun) dengan pola tata lahan teratur, disertai pemukiman dan badan air (danau/waduk).1. Bentuk (Shape)
Terlihat kotak-kotak teratur pada citra, kemungkinan adalah pola lahan pertanian atau pemukiman dengan sistem blok.
Ada juga bentuk yang lebih bulat/tidak teratur, diduga area hutan, danau, atau permukiman padat.
2. Ukuran (Size)
Kotak-kotak lahan berukuran relatif sama (menunjukkan sistem tata guna lahan yang terencana).
Beberapa bentuk besar berwarna gelap kemungkinan danau atau waduk.
Permukiman terlihat lebih padat, dengan ukuran kecil tetapi menyatu.
3. Warna (Tone/Colour)
Warna hijau → vegetasi/pertanian.
Warna coklat/merah bata → lahan kering atau area terbangun.
Warna hitam → badan air (danau/waduk).
Warna putih → awan atau asap.
4. Pola (Pattern)
Terlihat pola grid (kotak-kotak) yang menunjukkan lahan pertanian dengan pembagian teratur.
Pemukiman membentuk pola mengelompok (cluster).
5. Tekstur (Texture)
Area hijau (vegetasi) memiliki tekstur halus hingga sedang.
Area permukiman terlihat kasar, karena bercampur dengan elemen-elemen kecil padat.
6. Rona (Tone)
Variasi rona terang-gelap terlihat jelas:
Gelap → hutan lebat/air.
Sedang → sawah, kebun.
Terang → lahan kosong atau bangunan.
7. Bayangan (Shadow)
Tidak banyak bayangan yang jelas, kemungkinan karena citra diambil saat matahari cukup tinggi.
Beberapa area putih bisa jadi awan dengan bayangannya di bawah.
8. Situs (Site)
Lokasi ini tampak berada di wilayah dataran dengan tata guna lahan terencana (banyak kotak grid).
Kemungkinan adalah area pertanian dengan perkampungan tersebar.
9. Asosiasi (Association)
Area kotak hijau → pertanian, biasanya berasosiasi dengan pemukiman di sekitarnya.
Badan air berasosiasi dengan vegetasi lebih rapat.
Pemukiman berasosiasi dengan jalan yang tampak lurus-lurus.
10. Konvergensi Bukti (Convergence of Evidence)
Dari bentuk kotak, warna hijau-coklat, pola grid, dan asosiasinya, dapat disimpulkan bahwa citra ini memperlihatkan wilayah pertanian (sawah/kebun) dengan pola tata lahan teratur, disertai pemukiman dan badan air (danau/waduk).
Rona/Warna → perbedaan terang-gelap atau warna (misalnya hijau = vegetasi, biru = kolam/atap biru, abu-abu = bangunan/beton).
ReplyDelete2. Bentuk → wujud khas suatu objek (atap persegi = gedung, memanjang = jalan, bulat = tangki/kolam).
3. Ukuran → besar-kecil objek relatif dengan sekitarnya (lapangan olahraga lebih luas dibanding rumah).
4. Tekstur → halus atau kasar (atap rumah rapat = tekstur kasar, lapangan = halus).
5. Pola → susunan teratur atau tidak (perumahan teratur grid, jalan melengkung mengikuti topografi).
6. Bayangan → menunjukkan ketinggian/tingkat vertikal (gedung tinggi menimbulkan bayangan panjang).
7. Situs/Lokasi → letak objek terhadap lingkungan sekitarnya (misal stadion dekat parkir luas).
8. Asosiasi → hubungan antar objek (terminal bus berasosiasi dengan area parkir bus, gedung dengan lapangan).
menurut saya gambar ke 16
ReplyDeleteRona/warna: biru kehijauan (laut), hitam kebiruan (tambak/kolam), hijau (vegetasi).
Bentuk: kotak-kotak (tambak), garis panjang (pantai, jalan).
Ukuran: tambak kecil-kecil tetapi seragam.
Tekstur: halus (air tambak, laut), agak kasar (vegetasi).
Pola: teratur kotak-kotak (tambak ikan/udang).
Bayangan: tidak signifikan.
Situs: pesisir pantai.
Asosiasi: dekat laut → tambak ikan/udang, kemungkinan pemukiman nelayan di sekitarnya.
Interpretasi: wilayah pesisir dengan dominasi tambak perikanan.
Tugas interpretasi Azira 10.10
ReplyDeleteGambar ke 1 interpretasi foto itu meliputi unsur unsur seperti kolam terlihat spektrum yang tampak berwarna biru cerah (rona) , tak hanya itu ada juga lapangan yang termasuk kedalam (ukuran) yang lebar berbentuk persegi panjang, dan terlihat disitu ada pola keteraturan non alamiah/buatan yang seragam dibuat oleh manusia yaitu jalan.
tugas interpretasi gambar ke 2. 1. Bentuk (Kerangka subjek)
ReplyDeleteBentuk kerucut radial dengan garis-garis aliran → ciri khas gunung berapi tipe strato.
2. Ukuran (Panjang, lebar, luas)
Objek sangat luas, menempati area pegunungan.
Diameter kawah terlihat cukup besar, menandakan aktivitas vulkanik.
3. Warna (Spektrum yang tampak pada mata)
Putih keabu-abuan → salju/abu vulkanik.
Hitam/gelap → batuan gunung atau hutan di sekitar.
4. Pola (Keteraturan susunan)
Pola aliran radial dari puncak ke bawah, mengikuti arah lava/erupsi.
Pola vegetasi lebih rapat di lereng bawah, jarang di puncak.
5. Tekstur
Puncak → kasar (bercak-bercak, aliran lava/abu).
Lereng bawah → agak halus karena tertutup vegetasi.
6. Rona (Cerah/gelap objek)
Puncak → rona cerah (salju/abu putih).
Lereng → rona lebih gelap (vegetasi dan batuan).
7. Bayangan (Sudut cahaya)
Ada bayangan di sisi kiri bawah, menegaskan bentuk kerucut gunung.
Memberikan kesan ketinggian yang signifikan.
8. Situs (Letak suatu objek)
Objek berada di kawasan pegunungan, jauh dari pusat kota.
Tampak dikelilingi daerah hijau dan lahan terbuka.
9. Asosiasi (Hubungan antar objek)
Gunung berapi ↔ dikelilingi lereng dengan vegetasi.
Pola radial ↔ khas jalur aliran lava/lahar.
Daerah putih ↔ terkait dengan aktivitas vulkanik atau salju di puncak.
10. Konsevarsi bukti
Berdasarkan bentuk kerucut, warna putih, pola radial, dan bayangan → ini adalah citra gunung berapi aktif/stratovolcano (contoh: Gunung Fuji di Jepang).
FADIL 10.10
ReplyDeleteFOTO KE 12
1. Bentuk
Terlihat sungai berkelok-kelok (meander) di tengah gambar.
Lahan di kiri bawah tampak berbentuk petak-petak teratur → kemungkinan lahan pertanian.
Area hijau tua di sekitar sungai berbentuk massa tidak beraturan → kemungkinan hutan atau vegetasi rapat.
2. Ukuran
Sungai utama besar dan lebar → ini kemungkinan sungai utama.
Tidak terlihat jelas anak sungai kecil, fokus utama hanya pada satu aliran sungai besar.
Lahan pertanian berukuran sedang hingga kecil, terlihat terpetak-petak.
3. Warna
Sungai tampak hitam kebiruan → air.
Area hijau tua → hutan lebat/vegetasi rapat.
Area hijau muda → sawah atau kebun.
Ada bagian coklat kekuningan → lahan terbuka atau kering.
Ada bercak putih → awan.
4. Pola
Sungai memiliki pola meandering (kelok-kelok).
Lahan pertanian pola teratur/grid.
Hutan pola acak/tidak beraturan.
5. Tekstur
Hutan tampak kasar (bintik-bintik rapat).
Lahan pertanian halus (petakan terlihat jelas).
Sungai sangat halus (permukaan rata).
6. Rona
Sungai tampak gelap (rona hitam/kebiruan).
Vegetasi rapat → rona hijau tua/gelap.
Pertanian → rona hijau muda.
7. Bayangan
Terlihat awan yang menimbulkan bayangan di beberapa bagian gambar (membuat area terlihat lebih gelap).
Jadi secara umum, citra ini memperlihatkan:
Sungai utama berkelok-kelok (meander) di tengah hutan.
Lahan pertanian berada di sisi kiri bawah (terlihat petak-petak).
Hutan/vegetasi rapat mendominasi area sekitar sungai.
Ada awan yang sebagian menutupi area dan menimbulkan bayangan
gambar 2
ReplyDeletebentuk:Kerucut simetris dengan puncak bulat dan kawah di tengah
ukuran:Luas, mendominasi citra, mencakup radius besar
warna:Putih (salju menutupi lereng), abu-abu gelap (batuan vulkanik), coklat/gelap (hutan/vegetasi di kaki gunung)
pola:Aliran bercabang radial dari puncak ke kaki
tekstur:Kasar di gunung
rona:Terang di bagian bersalju, gelap di hutan dan batuan
bayangan:Terlihat sisi gelap di lereng (menunjukkan kemiringan)
situs:Terletak di tengah, dikelilingi dataran dan pola lahan pertanian di kaki gunung
asosiasi:Gunung → asosiasi dengan alur lava, hutan di kaki, dan lahan pertanian di sekitarnya
konvergensi bukti:Bentuk kerucut + kawah + alur radial + puncak bersalju
Tugas 1, intepretasi foto ke 12
ReplyDeletedari gambar tersebut saya mengetahui bahwa:
-bentuk: bentuk sungai nya terlihat berkelompok kelok (meandering)
-ukuran: ukuran sungai memanjang & area hutan sekitarnya tampak luas
-warna:
>Dominasi warna hijau tua dan hijau muda, menandakan tutupan vegetasi (kemungkinan hutan lebat dan semak).
>Warna biru gelap pada sungai menunjukkan kedalaman atau kerapatan air.
>Warna putih adalah awan atau kabut.
-pola: aliran sungai melengkung secara berulang, tutupan vegetasi terlihat acak, tidak berpola grid seperti permukiman, mengindikasikan alam liar.
-tekstur: kasar di area hutan lebat dan halus pada area yg mungkin padang rumput atau rawa
-rona: gelap menunjukkan hutan lebat atau area lembab, terang bisa disebabkan oleh awan atau lahan terbuka yang memantulkan cahaya lebih banyak.
-bayagan: Bayangan dari awan terlihat jelas, menutupi sebagian permukaan, membuat area tidak bisa diamati sepenuhnya.
-situs:
Sungai terletak di tengah-tengah area vegetasi yang luas, Situs seperti ini sering berada di pedalaman, jauh dari permukiman.
-asosiasi: Sungai besar > kemungkinan dekat dengan hutan hujan tropis atau lahan gambut, Tidak tampak jalan raya atau struktur buatan manusia > kemungkinan area ini merupakan kawasan konservasi atau pedalaman.
-konferensi bukti: daerah hutan alami dengan sistem sungai alami yang berkelok.
Nama: Shafira Ratu
ReplyDeleteKelas: 10.10
Foto ke-22 ini menunjukkan daerah pertanian. Bisa dilihat dari petak-petak salah atau lapang yang bentuknya teratur kotak-kotak. terlihat juga ronanya yang berbeda beda ada bagian yang berwarna hijau gelap yang menunjukkan vegetasi rapat, sedangkan rona coklat terang menunjukkan lahan kosong atau sawah yang tidak ditanami, dan ada sedikit bayangan pohon yang tampak di beberapa titik. Situsnya jelas berada di dataran rendah yang cocok untuk lahan pertanian.
Nama : Ajrin Karomah Wilah
ReplyDeleteKelas : X.10
Tugas 1
Saya akan menginterpretasikan hasil foto udara yang tertera diatas pada foto nomor 16.
Baik, berikut interpretasi saya meliputi unsur unsur :
1. Bentuk
Terlihat kotak-kotak persegi panjang yang beraturan → menunjukkan tambak.
Garis pantai jelas memisahkan darat dan laut.
2. Ukuran
Kotak-kotak (tambak) berukuran cukup besar dan seragam, jauh lebih besar dari permukiman rumah biasa → menandakan itu bukan bangunan melainkan kolam buatan.
3. Warna
Daratan: hijau (vegetasi/pertanian)
Kotak-kotak: gelap kecokelatan hingga kehijauan (air tambak).
Laut: biru kehijauan.
Putih: awan.
4. Pola
Tambak tersusun berderet sejajar garis pantai dengan pola teratur → buatan manusia.
5. Tekstur
Vegetasi di darat → teksturnya kasar (berbintik, tidak rata).
Tambak → tekstur halus (permukaan air rata).
Laut → teksturnya lebih halus lagi.
6. Rona (tingkat kecerahan)
Laut: rona biru terang ke gelap.
Tambak: rona lebih gelap (air keruh).
Vegetasi: rona hijau agak gelap.
Awan: rona putih terang.
7. Bayangan
Tidak terlihat bayangan objek besar, artinya permukaan relatif datar (kecuali gumpalan awan yang menimbulkan efek bayangan tipis).
8. Situs (lokasi/posisi)
Tambak berada tepat di tepi pantai, sesuai dengan karakteristik umum tambak perikanan.
Vegetasi di bagian daratan.
9. Asosiasi
Tambak biasanya berasosiasi dengan wilayah pesisir, dekat laut untuk memudahkan suplai air.
Vegetasi → berasosiasi dengan lahan pertanian di sekitar tambak.
10. Konvergensi bukti
Bentuk kotak, ukuran besar, warna gelap, pola teratur, lokasi di pesisir → semua mengarah pada identifikasi bahwa objek tersebut adalah tambak perikanan.
Interpretasi:
Foto udara ini menunjukkan wilayah pesisir yang telah dimanfaatkan untuk aktivitas manusia berupa tambak perikanan. Kondisi daratan hijau menandakan masih ada area vegetasi alami, sedangkan laut biru di kanan merupakan ekosistem pesisir. Dengan demikian, citra ini menggambarkan adanya interaksi antara aktivitas ekonomi (tambak) dengan lingkungan pesisir.