Disini saya tidak akan mempermasalahkan banyaknya pertanyaan tentang kurikulum yang memanng bukan ranah praktisi pendidikan secara langsung, . Disini cuma sedikit mengupas bahwa pada kedua kalinya rekan-rekan Tim Kurikulum SMA Negei 1 Kota Sukabumi yang di nakhodai Bapak Fasal Elahi, S.Pd., M.PFis. melakukan satu langkah berani. Langkah yang merupakan implementasi penafsiran atas sebuah tagihan pembelajaran yg merupakan bagian dari P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).
Bagaimana tidak kaget, ketika saya khususnya dengan beberapa teman yang terbiasa selama bertahun-tahun hanya mengasuh peserta didik Kelas 12, karena terlibat di manajemen, titba-tiba harus mengasuh peserta didik Kelas 10 dengan sebuah tagihan hasil belajar dalam bentuk produk Laporan Hasil Observasi Lapangan.
Hal lain yang cukup menantang adalah fenomena aktual produk lulusan SMP yang notabene terkondisikan pada sistem pembelajaran jarak jauh (daring) mulai merka memasuki semster 2 kelas 7 hingga kelas 9 (selama 5 semester).
Tantangan yang cukup seksi, ketika kita menghadapai peserta didik lulusan SMP yang hanya mengalami Pembelajaran Tatap Muka di selama di SMPnya 1 semester di Kelas 1 saja.
Walau dengan berbagai tantangan akademis dan non akdemis, akhirnya tercipta juga hasil kerja sama mereka dibawah bimbingan kita. Sebuah hasil pembelajaran yang tidak luar biasa, tetapi cukup memberikan bekal yang didapatkan melalui pembelajaran try and error yang lekat dengan nuansa belajar yang bercirikan kolaboratif.
Tahap Perencanaan :
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
