Telah terbit di Harian Radar Sukabumi Pada Hari Senin, 14 Nopember 2022
Ade Fathurahman - SMANSA KOTA SUKABUMI |
“Akang sekarangmah jarang baca buku lagi, ya?’’ tanya Bung
Ihsan Fitriadi, SH. seorang Anggota KAHMI yang giat memyususn opini dalam
bentuk artikel menulis diberbagai media, jum’at sore kemarin (11 Nopember
2022). Saya terperangah, karena memang tidak pernah membaca lagi sebuah buku
sampai tuntas seperti yang saya lakukan semasa kuliah dulu.
Ya,
saya dan beberapa rekan seprofesi ASN Guru sekarang lebih seing hanya
menyempatkan diri membaca sebuah buku dari Judul, resensi dan Kata Pengantar
orang terkenal atas buku itu serta membaca Daftar isi untuk memilih satu atau
dua bab saja yang ingin dibaca. Sepertinya sebuah kebiasaan yang saya anggap efisien
yang juga saya lakukan pada berbagai regulasi/ perundang-undangan dari mulai
Level UU, Kepres, Permen, Pergub sampai tingkat Perwal atau Perbup saja.
Dikesempatan-kesempatan waktu
menyimak masalah kontemporer pun, saya dan beberapa rekan lebih sering menyimak
drama-drama dehumanisasi dalam bentuk berita samapai menyita waktu yang cukup
lama sebagi bagian dari istirahat harian melaksanakan tugas aktualisasi sebagai
mediator pendidikan di satuan pendidikan dan penyelesaian reportasenya melalui
aplikasi elektronik yang semakin hari semakin bertambah.
Banyak alasan untuk meninggalkan
kebiasaan membaca buku secara utuh, dikarenakan berbagai “Uniform Resource Locator” dari e-book atau “library” yang
menjamur, baik yang berbasis search engine,maupun aplikasi sosmed semacam
telegram yang saya jagokan sebagai penyimpan dokumen tekstual.
Pertanyaan dari Bung Ihsan Fitriadi
: “ Akang pernah membaca Bukunya YuvalNoah Harari belum, khsunsya yang luar
biasa dahsyat, Sapiens, Riwayat Singkat Umat Manusia?” Langsung saja saya jawab
; ”belum.” “Dahsyat lho, kang,” tambahnya. Saya yang sedang didepan laptop pun
pun langsung searching.
Saya pun mendapatkan url ini : Sapiens:
Riwayat Singkat Umat Manusia - Wikipedia yang didalamnya terdapat tautan
menuju situs resminya. Luar biasa, ternyata situsnya “Sapiens - Yuval Noah Harari
(ynharari.com) memuat karya-karya penulis ini, diantaranya Buku dengan
judul diatas, dimana judul aslinya adalah
“Sapiens: A Brief History of Humankind”.
Selanjutnya saya pun membuka tab baru untuk Google translate sebagai
pembantu keterbatasan vocabulary yang saya miliki. 3 Alinea pertama pun
meembuat saya tergoda untuk membaca selanjutnya. 3 Alinea yang menjelaskan
tentang prubahan perilaku manusia terhadap alam yang dihubungkan dengan
kesejajarannya atas kebahagiaan yang didapatkan mereka sebagai akibat perilaku
yang dilakukannya terhadap alam. Selain itu dipaparkan pula mengenai keragaman
segmen pembaca buku yang digelari sebagai buku yang provokatif tersebut oleh
pengulasnya.
Akhirnya pikiran saya pun
melayang pada beberapa paparan Bung Ihsan tentang eskatologi yang secara
kontekstual difahami sebagai bagian dari hasrat penguasaan pikiran, sikap
bahkan perilaku keseluruhan manusia, oleh seseorang atau kelompok kecil manusia
melalui sebuah sistem yang menjadi
tatanan dimasa depan. Masa depan yang diprediksikan akan mengalami dehumanisasi
yang ektrim melalui perubahan melalui
bantuan progress manusia dalam mengelola penggunaan micro-chip dalam
berbagai bidang.
Sepertinya saya pun mulai
tergoda dengan buku yang disebutkan Bung Ihsan Fitriadi diatas, sehingga
kebutuhan menulis saya selanjutnya akan didominasi oleh ulasan buku tersebut,
walau saya tidak membaca buku aslinya sekalipun. Setidaknya saya berharap bisa
mencari benang merah penjelajahan berpikir penulis buku, seorang yahudi, yang
saya duga sementara sebagai Saintis yang religius. Satu kelompok kecil manusia
yang memiliki kemampuan menselaraskan sain dengan Firman Tuhan yang mereka
anut.
BERSAMBUNG
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih telah membacanya. Sangat saya hargai, jika anda mengisi kolom komentar disini.