Refleksi 9 Desember 2015

 Muhasabah.

Untuk kita semua, saya dan saudara-saudariku.

Ini tentang kita, tentang species kita yang namanya manusia.

Semoga Allah SWT. senantiasa mengampuni dan membimbing kita semua dengan Sifat Ke-Maha Mulyaan ( Al KARIIM)  dan Ke-Maha Bijaksanan (AL HAKIIM) serta Ke-Maha Lembutan-NYA (Al Latiif). dari keterpenjaraan kita dalam tipuan kasat mata yang mempesonakan syahwat kita.

Ketika kita kadang,  bersujud pada "Tuhan- Tuhan"  yang kjta  ciptakan sendiri berupa harta, tahta, pasangan dan popularitas, sehingga  MALA PETAKA DEHUMANISASI adalah sebuah fakta kehidupan yang tak terantisipasikan dan semakin menempurukkan karakteristik dasar kemanusiaan kita.

Kami Berlindung pada, Ya Allah.

N'udzubillaahi min dzaalim. 

Tsumma na'udzubillaahimin dzaliik.

Kami lemah tanpa Kemaha Perkasaan-MU, Yaa Jabbaar !

Jangan biarkan kami menghinakan diri-diri kami sendiri ditengah-tengah keberadaan saudar-saudara kami yang yerdalimi dan membutuhkan Pertolongan-MU melalui tangan-tangan dan do'a-doa kami semua.

Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.

Yaa Mujiibus saailiin.

Refres. Komparasi :

J.B. Cassey : "Manusia mengetahui banyak tentang hal diluar dirinya, tetapi mengerti sedikit tentang dirinya sendiri."

"KAMI MUAK DAN BOSAN"

Oleh Taufik Ismail, Desember 2015

====================

Dahulu di abad-abad yang silam

Negeri ini pendulunya begitu ras serasi dalam kedamaian

Alamnya indah,gunung dan sungainya rukun berdampingan,

pemimpinnya jujur dan ikhlas memperjuangkan kemerdekaan

Ciri utama yang tampak adalah kesederhanaan

Hubungan kemanusiaanya adalah kesantunan

Dan kesetiakawanan

Semuanya ini fondasinya adalah

Keimanan

Tapi,

Kini negeri ini berubah jadi negeri copet, maling dan rampok,

Bandit, makelar, pemeras, pencoleng, dan penipu

Negeri penyogok dan koruptor,

Negeri yang banyak omong,

Penuh fitnah kotor

Begitu banyak pembohong

Tanpa malu mengaku berdemokrasi

Padahal dibenak mereka mutlak dominasi uang dan materi

Tukang dusta, jago intrik dan ingkar janji

Kini

Mobil, tanah, deposito, dinasti, relasi dan kepangkatan,

Politik ideologi dan kekuasaan disembah sebagai Tuhan

Ketika dominasi materi menggantikan tuhan

Kini

Negeri kita

penuh dengan wong edan, gendeng, dan sinting

Negeri padat, jelma, gelo, garelo, kurang ilo, manusia gila

kronis, motologis, secara klinis nyaris sempurna, infausta

Jika penjahat-penjahat ini

Dibawa didepan meja pengadilan

Apa betul mereka akan mendapat sebenar-benar hukuman

Atau sandiwara tipu-tipuan terus-terus diulang dimainkan

Divonis juga tapi diringan-ringankan

Bahkan berpuluh-puluh dibebaskan

Lantas yang berhasil mengelak dari pengadilan

Lari keluar negeri dibiarkan

Dan semuanya itu tergantung pada besar kecilnya uang sogokan

Di Republik Rakyat Cina,

Koruptor

Dipotong kepala

Di kerajaan arab saudi,

Koruptor

Dipotong tangan

Di Indonesia,

Koruptor

Dipotong masa tahanan

Kemudian berhanyutanlah nilai-nilai luhur luar biasa tingginya

Nilai Keimanan, kejujuran, rasa malu, kerja keras, tenggang rasa, pengorbanan,

Tanggung jawab, ketertiban, pengendalian diri,

Remuk berkeping-keping

Akhlak bangsa remuk berkeping-keping

Dari barat sampai ke timur

Berjajar dusta-dusta itulah kini Indonesia

Sogok Menyogok menjadi satu,

Itulah tanah air kita Indonesia

Kami muak dan bosan

Muak dan bosan

Kami

Sudah lama

Kehilangan kepercayaan...