Blog of Geography Studi in SMA Negeri 1 Kota Sukabumi, Indonesia

GEOGRAPHY of SMA NEGERI 1 SUKABUMI

Search This Blog

February 21, 2009

KONDISI DINAMIKA ATMOSFER

A. Kondisi Dinamika Atmosfer dan Laut

Dinamika atmosfer dan laut dipantau dan diprakirakan berdasarkan 6 (enam) fenomena alam, yaitu 3 fenomena global dan 3 fenomena regional. Monitoring dan prakiraan kondisi dinamika atmosfer dan laut yang akan terjadi selama Musim hujan 2008/2009, adalah :

1. Monitoring dan Prakiraan Fenomena Global

a. El Nino dan La Nina

Hingga awal September 2008 suhu muka laut di ekuator Pasifik (wilayah nino 3.4) anomalinya berkisar 0.00 C hingga -0.50 C. Kondisi ini sudah berlangsung sejak Juni 2008, hal ini mengindikasikan kondisi netral di wilayah tersebut.

Kondisi netral di ekuator Pasifik ini diprakirakan akan terus berlangsung hingga awal tahun 2009. Sehingga selama Musim Hujan 2008/2009 fenomena di Pasifik ekuator adalah netral.

Indeks osilasi selatan (SOI) diprakirakan nilainya antara +0.3 hingga +4.5, nilai ini masih dibawah ambang pengaruhnya (<+10 dan >-10) sehingga selama Musim Hujan 2008/2009, nilai SOI mengindikasikan kondisi normal.

b. Dipole Mode

Dipole Mode Indeks (DMI) selama Musim Hujan 2008/2009 diprakirakan akan berosilasi antara +0.4 hingga -0.1, nilai DMI ini secara umum masih berada dibawah nilai ambang pengaruhnya (< 0.5 dan >-0.5). Hal ini akan menyebabkan pergerakan uap air dari samudera Hindia tetap menuju ke wilayah Indonesia dengan intensitas normal.

c. Madden Julian Oscillation (MJO)

Monitoring terhadap aktivitas MJO, terkait kondisi gerakan udara vertikal di wilayah Indonesia, pada awal Agustus 2008 menunjukkan intensitas lemah bernilai +0.8, yang berarti berada pada kondisi nilai normalnya (<1.0), dan diprakirakan berlanjut hingga akhir Agustus 2008. Hal ini memberikan indikasi bahwa pembentukan awan-awan hujan di wilayah Indonesia masih dalam kondisi normal.

B. Monitoring dan Prakiraan Fenomena Regional

a. Sirkulasi Monsun Asia - Australia

Hingga awal September 2008 sirkulasi monsun di Indonesia umumnya masih dalam kisaran normal. Gangguan–gangguan yang terjadi umumnya disebabkan terjadinya pola-pola tekanan rendah di sekitar Filipina dan Laut Cina Selatan, beberapa diantaranya mencapai skala siklon tropis seperti Kammuri dan Nuri yang terjadi pada bulan Agustus 2008. Timbulnya tekanan rendah ini memodifikasi pola sirkulasi monsun yang mengakibatkan terjadinya hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia. Diprakirakan sel-sel tekanan rendah di sekitar Filipina dan Laut Cina Selatan ini masih akan terjadi hingga November 2008, sedangkan mulai Desember 2008 diprakirakan sel-sel tekanan rendah terjadi di wilayah selatan Indonesia. Sel-sel tekanan rendah di selatan Indonesia ini diprakirakan mengakibatkan hujan-hujan lebat khususnya di sekitar Lampung, Jawa, Bali, NTB dan NTT.

b. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone / ITCZ)

Posisi ITCZ pada awal September 2008 masih disekitar Sulawesi Utara memanjang ke timur hingga Papua bagian utara dalam pergerakan tahunannya kearah selatan. Jika dibanding posisi rata-ratanya, posisi ITCZ ini masih dalam kisaran rata-ratanya, sehingga diprakirakan puncak hujan yang terjadi di setiap wilayah diprakirakan juga akan terjadi pada waktu sekitar rata-rata wilayah masing-masing.

c. Suhu Muka Laut di Wilayah Perairan Indonesia

Suhu muka laut di perairan sebelah barat Bengkulu-Lampung, selatan Jawa, Bali–NTB, NTT dan selatan Merauke mempunyai rentang perubahan yang cukup besar yaitu minimum berkisar 26.0° C pada bulan Agustus hingga maksimum berkisar 31.5° C pada bulan Februari Maret. Wilayah perairan lainnya umumnya mempunyai rentang perubahan lebih kecil yaitu berkisar 29.0° C hingga 31.5° C, dengan waktu terjadinya minimum dan maksimum tidak sama di setiap perairan tersebut.

Suhu muka laut di Indonesia selama musim hujan 2008/2009 diprakirakan sebagai berikut :

1) September hingga Oktober 2008 :

Wilayah perairan Indonesia yang diprakirakan lebih dingin dari rata ratanya, meliputi : perairan barat Lampung memanjang ke timur hingga selatan Jawa,Bali, NTB, NTT hingga perairan selatan Merauke, dengan anomali pada kisaran 0,5 0 C hingga - 1,0 0 C.

Wilayah perairan sekitar Sulawesi Utara, Maluku Utara serta Papua bagian utara diprakirakan akan lebih panas dari rata-ratanya dengan nilai anomali +0.50 C.

Wilayah perairan lainnya diprakirakan normal hingga lebih panas 0,5 0 C dari rata ratanya.

2) November 2008 hingga Maret 2009 :

Suhu muka laut di wilayah perairan Indonesia umumnya diprakirakan akan berada pada sekitar rata-ratanya, kecuali perairan sekitar NTT dan selatan Papua diprakirakan akan lebih panas dari rata-ratanya mulai bulan januari 2009 dengan nilai anomali 0,5 0 C.

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah membacanya. Sangat saya hargai, jika anda mengisi kolom komentar disini.

Featured Post/ Posting Unggulan

SOAL SIMULASI OSN-K KEBUMIAN 2024

HASIL PEKERJAAN SISWA  UNTUK DIKOREKSI nomer yang salah 13. C (D) 14. (A) 15. D (C) 16. B (A) 17. A (C) 19. (A) 23. A (B) 25. (D) keterangan...