Senada dengan prototipe manusia dari Plato
tersebut, beberapa dari kita, kadang mengklasifikan karakteristik manusia
kedalam dua jenis. Ada yang dominan dalam kemampuan berpikir, ada pula yang
dominan dalam kemampuan bekerja secara fisik.
Kedua jenis potensi manusia itu merupakan anugrah
yang jarang dimiliki oleh seorang manusia secara bersamaan. Bahkan, apabila
merujuk pada Taksonomi-nya Bloom, kedua kemampuan itu pun tak cukup mewakili
semua kemampuan yang dimiliki manusia, karena hanya mewakili domain
kognitif dan psikomotorik saja, minus afektif . Tentu saja kita saat ini
akan lebih cenderung untuk menggunakan Taksonomi Bloom dibanding klasifikasi
dari Plato yang seperinya sangat terpengaruh pada keadaan masa itu di Yunani,
tatkala Yunani terbagi menjadi dua kekuatan yang masing-masing yang
berkiblat ke Athena yang mewakili kemampuan berpikir dan yang berkiblat ke
Sparta yang dikenal dengan kemampuan militernya. Maka serasa tidak lengkap,
apabila mengkaji Perjalanan Sejarah bangsa Yunani tanpa menjelaskan
peristiwa-peristiwa perkembangan dunia filsafat dan Ilmu Pengetahuan lainnya
beserta peperangan besar yang menyertainya.
Rujukan lain yang menjadi penyebab kita di Indonesia,
untuk membagi kompetensi manusia kedalam 3 domain adalah kesejajaran
pengertian tentang “budaya” yang oleh Bapak Prof. Koentjaraningrat
dimaknai sebagai “hasil cipta, karsa dan karya manusia.” Secara
subjektif keIslaman, para Cendekia Muslim pun pada umumnya
membagi kompetensi manusia itu dalam 3 hal pokok yang harus
dilakukan manusia saat mencari Keridlaan Ilahi, Tuhan Yang Maha
Kuasa, yakni berpikir, berdzikir dan beramal.
Dalam mengelola roda organisasi dipemerintahan,
ataupun swasta, mulai dari tingkat terendah, hingga tertinggi,
pencapaian tujuan organisasi hanya akan terwujud, jika semua komonen/ sub
sistem yang ada didalam organisasi berjalan sesuai fungsinya. Secara lebih
spesifik, pada factok sumber dayanya terfokus pada 3 hal yang menjadi satu
kesatuan, yakni gagasan, itikad/ kemauan serta
kinerja. Dengan kata lain, program-program nckerja organisasi bisa
terwujud sesuai dengan yang dicita-citakan, hanya jika seluruh sumber daya
manusia ddalam organisasi itu bergerak dalam satu kesatuan gagasan,
kemauan dan langkah kerja yang sama.
Pada era terakhir ini pembagian kompetensi
manusia pun semakin mengarah pada pembagian yang semakin rinci dengan
karakteristik yang bersifat spesifik. Kita pun diperkenalkan dengan istilah
Multi-Inteligensia, yang diantaranya mecakup IQ,
EQ, SQ, TQ, serta AQ.
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih telah membacanya. Sangat saya hargai, jika anda mengisi kolom komentar disini.