Telunjuknya Tajam Pada Negara/ Bangsa Lain yang menjaga jarak atas jargon-jargon buatanya, baik yg dibungkus dalam kemasan kemanusiaan, ataupun tawaran tatanan dunia baru, telah dibalas jari-jari lain yg membidik kearahnya. Menelanjangi perlahan-lahan KEBOHONGAN BESARnya secara perlahan dan pasti.
Telunjuk ANTI DEMOKRASI ke negara lain mulai dibalas dengan kondisi real lapangan dengan kebobrokan menahun, kontra-egalitarian antar sesama manusia yang berbeda warna kulit. Telunjuk yang garang pada negara-negara berhutan tropis yg berkenaaan pembakaran hutan telah berbalas jari lain yang memberitakan kebakaran tahunan Hutan di California. Telunjuk yang tajam mengarah pada negara lain yang dianggap bandel, tak mudah tunduk patuh pada keinginan mereka, dengan penafsuran terorisme International, minus ZIONIS ISRAEL, kini telah terbalas oleh tudingan jari lain yang menunjuk ke arah mereka sebagai salah satu aktor pengambil keuntungan dari program PBB tentang isu tsb. Mereka yg tak tahu malu mengklaim diri sebagai panglima HAM dunia ini, walau mukanya telah bopeng berat dikasus konflik berkepanjangan, baik di Vietnam, Irak, Afghanistan maupun dikasus Apartheid Afsel dulu.
Kini, mereka sedang memudar ketajamam telunjuknya. Memudar, karena zaman telah menempatkan anasir-anasir Ya'juj dan Ma'juj sedang diatas angin dengan kevulgarannya saat ini. OBOR bin BRI telah memikat negara-negara jarahan mereka. Sepertinya Periode kepemimpinan Dunia yang Ekspansif (Imperialis dan Hegemonis) sedang beralih mata angin.
Anasir-anasir DAJJAL sebagai salah satu fitnah yang dinukilkan dikonsep-konsep Ilahiyah yg hadir dihadapan kita difenomena alam (ayat-ayat Allaah kontekstual) kini ekspansinya terjegal Sunnatullah pergiliran fitnah yang lain, yakni ekspansi anasir-anasir Ya'juj dan Ma'juj.
Sekarang kita berada dipenyiaman dan panen lokalan anasir-anasir Ya'juj-Ma'juj yang lebih vulgar, kasar, tapi semoga lebih mudah membuka kesadaran manusia.
Bukan sebuah kebaikan bagi kita menjadi bagian dari anasir-anasir DAJJAL, bahkan kedepannya tak baik pula, apabila kita melabuhkan diri digelombang kebangkitan anasir-anasir Ya'juj-Ma-juj saat ini setelah pernah terkungkung dalam bukit-bukit aneka pembatasan dan embargo yang mereka alami beberapa dekade sebelumnya. Tak baik menghadapkan Wajah ke Barat, maupun ke Tinmur. Bukan sebuah keberuntungan bagi rusa untuk berteman Singa, mauoun buaya. Jemgkol dan Pete sama baunya. maka keduanya tak baik, jika dijadikan teman makan keseharian kita. Cukuplah Jengkol dan Petai kita jadikan detoksifikasi sebulan sekali.
Sukabumi, Akhir Mei 2020
@thurGeo, Sukabumi.
Sae
ReplyDeletebabaledogan, Ang!
DeleteSatiasa2. wee.