@thurGeo
Hidup ini simpel, apalagi bagi yang sudah berumur diatas 40 tahun (40+). Simple, jika kita tidak terkooptasi pada ruang lingkup berpikir tentang cara bertahan didalam kehidupan dunia saja.
Simpel, jika kita juga memikirkan kehidupan lain saat kita harus persiapkan sebelum kita menemuinya.
Usia 40+ adalah usia dewasa akhir yang telah melatih manusia dalam berbagai keadaan. Usia yang seharusnya manusia sudah menjadi profesional dalam menghadapi hidup. Parameter Profesionalitas yg akurat adalah kebermanfaatan buat diri dan lingkungan sekitar, baik dalam lingkup terkecil (keluarga) hingga lingkup yg luas (masyarakat).
Menjadi hal yang menyedihkan, apabila pada usia 40th+, seseorang masih sibuk menemukan konsep diri. Konsep diri tentang bagaimana menempatkan diri melalui ucap, sikap dan perilakunya dalam menjalani kehidupan dunia, khususnya dala berinteraksi sosial.
Betapa tak menyedihkan, tatkala secara umum, manusia 40th+ (fase dewasa) itu seharusnya disibukkan dengan permasalahan yang berkenaan dengan nasib manusia lain (anak, istri, orang tua, tetangga, masyarakat), masih ada segelintir manusia usia 40th+, sebagian besar kesibukannya didominasi dengan kesibukan memikirkan nasib dan kebutuhannya sendiri. Yang lebih menyedihkan, jika karena keterbatasan pikirnya menganggap kehidupannya merupakan kehidupan yg paling tidak beruntung dunia ini, sehingga menjadi pengeluh atas nasib diri. Mungkin kejadian seperti itu menjadi hal yang lebih dima'lumi, jika terjadi pada masyarakat yang sekuler yang tidak hanya menganggap kehidupan beragama merupakan bagian kehidupan yang hanya sebatas didunia saja, bahkan mungkin tak percaya dengan agama atau keberadaan Tuhan.
Sebetulnya, jika ditelaah lebih lanjut, ternyata persepsi seseorang tehadap kehidupan dunia bisa menjadi pemicu terjadinya berbagai penyimpangan perilaku sosial (tindakan yang merugikan anggota masyarakat lain). Sebagai contoh, saat seseorang yang dihadapkan pada kegagalan pada bidang kehidupan yang dianggap hanya bisa didapatkan kesempatan untuk meraihnya terbatas hanya satu atau dua kali saja dalam kehidupan meyebabkan frustasi yang berkepanjangan.
Berbeda dengan pemikiran manusia yang memahami agamanya dengan benar. Selain mereka meyakini janji Tuhan tentang hari kemudian dan pertemuan dengan-NYA, kelak. Kehidupan dunia adalah jalan menuju kehidupan yang lain yang lebih panjang. Maka bisa dipastikan, manusia-manusia yang meyakini adanya kehidupan lain yang lebih panjang pasca kematiannya dikehidupan dunia ini akan memiliki persepsi bahwa badai dan rintangan yang terjadi di dalam kehidupan ini merupakan hal yang lumrah, biasa, bahkan simpel sejalan dengan pelatihan yg ia dapatkan selama hidupnya.
Mungkin saja narasai diatas, lebih mudah dicerna oleh manusia-manusia seperti kita yang berada di zone-zone damai yang memberikan pilihan-pilihan lebih banyak dalam menentukan kehidupan dunianya.
Jika salah satu karakteristik berpikir ilmiah "spekulatif", maka secara sadar dan siap menerima keuntungan dan resiko atas semua pilihan hidupnya didunia, maka tak pantas seorang manusia dewasa mencari kambing hitam atas segala kegagalan yang ia dapatkan selama menempuh kehidupan ini.
Akhirnya kesadaran bahwa hidup ini pilihan berpadu dengan kekayaa. spiritual kita yang menegaskan bahwa kehadiran fenomena alam dan sosial yang disajikan atas manusia manapun adalah buah dari kerja da. do'anya. Lalu, bagaimana manusia yang Mengakui Eksistensi Tuhan melihat keberagaman nasib awal kehidupan manusia saat lahir yang beragam akan terjawabkan dengan sistem alam, yaitu kampuan adaptasi manusia terhadap fenomena yang hadir dihadapannya.
Wallaahu 'alam.
Nyambung
Sukabumi, AhadYgSantai 13062021
Betul pak, hidup itu simple kalo kita gk overthinking.
ReplyDeletebetul pak , kadang manusia terlalu berlebihan menanggapi sesuatu
ReplyDeletebetul pak , jangan terlalu berlebihan menanggapi sesuatu
ReplyDeletebetul pak, kadang manusia memikirkan hal yg terlalu berlebihan dan menanggapi nya terlalu lebih
ReplyDeleteBetul pa, hidup itu simpel bila kita ga berlebihan dalam melakukan sesuatu
ReplyDeletebetul pak , kadang menanggapi sesuatu terlalu berlebihan itu membuat keseimbangan otak terganggu
ReplyDeleteBetul sekali pak!!
ReplyDeleteBetul sekali bapak
ReplyDeleteBetul pak, hidup itu simple kadang menanggapi sesuatu terlalu berlebihan dalam melakukan sesuatu
ReplyDeletebetul pak, terkadang manusia menanggapi sesuatu dengan cara berlebihan dan menjadikannya berpikir negatif.
ReplyDeleteBetul pak, karna hidup itu jalanin aja jangan di bawa ribet hhe
ReplyDeleteBetul pak seharusnya di usia 40+ itu sudah harus lebih mendekatkan diri dengan tuhan dan memikirkan kehidupan yang sebenrnya bukannya di bebani dengan alih" masalah pemikiran yang tak kunjung usai.
ReplyDeletebetul pa, hidup itu sangat mudah bila kita tidak menelan omongan orang lain secara mentah-mentah, yaaa harus d cerna dulu baik" sebelum menjadi korban kambing hitam
ReplyDeletebetul pak ,hidup mah simple asal kita nya selalu bersyukur aja.
ReplyDeleteYa harus nya begitu. Seharusnya di masa muda kita hrus bisa bekerja lebih keras, tidak hrus melihat orang lain dimana masa muda mereka leha leha dengan urusan duniawi. Seharusnya dimasa muda hrus bekerja lebih keras supaya pda masa 40+ kita dapat menikmati apa yang sudah kita perbuat di masa muda.
ReplyDeleteBetul pa,hidup itu sederhana jangan terlalu berlebihan karna yang berlebihan itu tidak baik
ReplyDeletebetul sekali pak,kita harus bisa menempatkan diri berperilaku baik dan harus bijak dalam memilah milih
ReplyDeleteBetul pa,karna hidup adalah perjalanan bukan pelarian
ReplyDeletekeren pa itu betul,karna hidup adalah perjalan bukan pelarian
ReplyDeletebetul pak, hidup itu simple dan sederhana jika kita tidak berlebihan dan hidup seadanya saja dan harus bersyukur
ReplyDeletebetul sekali pak,hidup itu sederhana dan simpel dan hidup itu bawa santai saja
ReplyDeleteBetul pak karna hidup itu harus di jalani di nikmati dan di syukuri
ReplyDeletebetul pak , hidup itu harus bersyukur dan hidup itu harus kita jalani dengan senang hati dan apa ada nya
ReplyDeleteBetul pak, Seberat apapun beban masalah yang bapak hadapi saat ini, percayalah bahwa semua itu tidak pernah melebihi batas kemampuanmu
ReplyDeletebetul pak, hidup itu cuman sekali jadi kita harus bersyukur apapun keadaanya dan kita harus jalani sebaik mungkin
ReplyDeletePengennya comment di (https://adefathurahman.blogspot.com/2020/01/menggagas-nkri-dengan-4-ibukota-upaya.html) tapi loadingnya lama, ya udah di artikel ini aja. Jika Indonesia mempunyai 4 ibukota akan kah keempat ini kota ini saling akur satu sama lain? Dapat disimpulkan bahwa, jika Indonesia mempunyai 4 ibukota dan keempatnya tidak saling akur Indonesia akan mengalami perpecahan hal ini tentunya akan sangat merugikan bagi Indonesia.
ReplyDeleteBetul sekali pa!, karna setiap manusia harus memiliki pemikiran yang bagus dan tidak terlalu berlebihan untuk menanggapi sesuatu telalu berlebihan
ReplyDeleteYa betul paa, hidup itu simpel, terkadang kitalah yang membuat hidup kita menjadi sulit
ReplyDeleteBetul pak, hidup itu simple harus bnyk bersyukur dengan segala rintangan dan cobaan yg harus diterima serta menerima apapun keadaannya
ReplyDeleteMenurut saya untuk menjadikan Indonesia menjadi 4 ibu kota, bagi saya itu gagasan yang bagus, saya setuju karena bapak menjadikan ke-empat ibu kota itu menjadi 4 fungsi pemerintahan, yakni legislatif, Eksekutif, Yudikatif serta hankam. Tapi gagasan bapak ini harus di pikirkan secara matang-matang, karena tidak semua rakyat setuju, dan kita juga harus memikirkan apakah akan ada akibatnya jika ini benar-benar terjadi?
ReplyDeleteBetul pak, hidup itu simple kadang kitanya yang kurang bersyukur
ReplyDeletebetul pak,terkadang manusia selalu overthinking sebenernya gaboleh ya pak kaya gitu teh, harus punya pemikiran yang luas harusnya mah
ReplyDeletebetul pak, seharusnya di umur 40+ kita sudah mulai beristirahat ,maka dari itu harus di persiapkan dari sebelum lanjut umur dan hidup yang simple dan bersyukur
ReplyDeleteHidup mah simple pak, Kalo di surat Az Zariyat 56 mah "Allah menciptakan jin dan manusial melainkan mereka agar beribadah kepada-ku"
ReplyDeleteBener pak,hidup itu simple jangan terlalu berlebihan dalam melakukan sesuatu
ReplyDeleteBetul banget pak hidup jangan ambil pusing jalani yang sudah kita tentukan
ReplyDeleteMenurut saya untuk menjadikan indonesia 4 ibu kota itu bagus2 aja,tapi apakah itu akan lebih baik kedepanya jadi kita hrus benar2 memikirkan secara matang dan belum tentu rakya akan menerima begitu saja
ReplyDeleteBetul pak, kita sebagai manusia harus banyak banyak bersyukur
ReplyDeleteBetul pak, kita harus banyak banyak bersyukur
ReplyDeleteBetul pak hidup itu simpel asal kita bersyukur
ReplyDeleteBetul pak harus banyak bersyukur
ReplyDeleteHidup memang sesimple itu
ReplyDeleteTapi diri kita sendiri yang membuat semua itu berasa sulit
Di umur 40 sudah bukan waktu nya memikirkan nasib diri sendiri
Tapi harus memikirkan apa yang dapat kita berikan untuk semua orang
Dan juga segala sesuatu yang dilakukan dengan niat akan terlaksana
Intinya konsisten
Betul sekali pak saya setuju harus banyak bersyukur
ReplyDeleteBetul pa, kita hidup harus selalu bersyukur
ReplyDeleteMenurut saya tidak ada salahnya juga jika menjadikan Indonesia 4 ibu kota tetapi harus di barengi dengan pemerataan pembangunan yang adil sehingga bisa di terima masyarakat
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteKita sebagai manusia harus tetap bersyukur dalam kehidupannya walaupun kegagalan itu terjadi
ReplyDelete: 1. mengetahui persamaan dan perbedaan fenomena geosfer. 2. menganalisis berbagai masalah yang terjadi di permukaan bumi. 3. mencari solusi dari permasalahan yang terjadi di permukaan bumi, dan lain-lai
ReplyDeleteAssalaualaikum we.wb, setelah saya membaca blog ini saya menjadi paham bahwa hidup itu untuk dijalani bukan di pikirkan.sekian terimakasih
ReplyDeleteAssalamualaikum wr.wb benar sekali hidup itu jangan di pikirkan kita cukup menjalani saja. sekian terimakasih.
ReplyDelete