Blog of Geography Study in SMA Negeri 1 Kota Sukabumi, Indonesia

GEOGRAPHY of SMA NEGERI 1 SUKABUMI

GEOGRAPHY of SMA NEGERI 1 SUKABUMI

Search This Blog

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

November 17, 2019

Pikirkan, Jiwai, Kerjakan. Bag. 1

 Sesuai dengan yang pernah digambarkan oleh Plato tentang 3 prototype manusia yang digambarkan melalui gambaran perbandingan anatara ukuran kepala dengan tangan, diamana seorang manusia normal yang memiliki ukuran tempurung kepala yang besar akan memiliki kompetensi berpikir lebih dibanding kompetensi psikomotorik (keterampilan/ kerjanya).  
Senada dengan prototipe manusia dari Plato tersebut, beberapa dari kita, kadang mengklasifikan karakteristik manusia kedalam dua jenis. Ada yang dominan dalam kemampuan berpikir, ada pula yang dominan dalam kemampuan bekerja secara fisik.
Kedua jenis potensi manusia itu merupakan anugrah yang jarang dimiliki oleh seorang manusia secara bersamaan. Bahkan, apabila merujuk pada Taksonomi-nya Bloom, kedua kemampuan itu pun tak cukup mewakili semua kemampuan yang dimiliki manusia, karena hanya mewakili  domain kognitif dan psikomotorik saja, minus  afektif . Tentu saja kita saat ini akan lebih cenderung untuk menggunakan Taksonomi Bloom dibanding klasifikasi dari Plato yang seperinya sangat terpengaruh pada keadaan masa itu di Yunani, tatkala Yunani terbagi menjadi dua kekuatan yang masing-masing  yang berkiblat ke Athena yang mewakili kemampuan berpikir dan yang berkiblat ke Sparta yang dikenal dengan kemampuan militernya. Maka serasa tidak lengkap, apabila mengkaji Perjalanan Sejarah bangsa Yunani tanpa menjelaskan peristiwa-peristiwa perkembangan dunia filsafat dan Ilmu Pengetahuan lainnya beserta peperangan besar yang menyertainya.
Rujukan lain yang menjadi penyebab kita di Indonesia, untuk membagi kompetensi manusia kedalam 3 domain adalah kesejajaran pengertian  tentang “budaya” yang oleh Bapak Prof. Koentjaraningrat dimaknai sebagai  “hasil cipta, karsa dan karya manusia.” Secara subjektif keIslaman, para Cendekia Muslim pun pada umumnya membagi  kompetensi manusia itu dalam 3 hal pokok yang harus dilakukan manusia saat mencari Keridlaan Ilahi, Tuhan Yang Maha Kuasa,  yakni berpikir, berdzikir dan beramal. 
Dalam mengelola roda organisasi dipemerintahan, ataupun swasta, mulai dari tingkat terendah, hingga  tertinggi, pencapaian tujuan organisasi hanya akan terwujud, jika semua komonen/ sub sistem yang ada didalam organisasi berjalan sesuai fungsinya. Secara lebih spesifik, pada factok sumber dayanya terfokus pada 3 hal yang menjadi satu kesatuan, yakni  gagasan, itikad/ kemauan  serta kinerja.  Dengan kata lain, program-program nckerja organisasi bisa terwujud sesuai dengan yang dicita-citakan, hanya jika seluruh sumber daya manusia ddalam organisasi itu bergerak  dalam satu kesatuan gagasan, kemauan dan langkah kerja yang sama.
Pada era terakhir ini pembagian kompetensi manusia pun semakin mengarah pada pembagian yang semakin rinci dengan karakteristik yang bersifat spesifik. Kita pun diperkenalkan dengan istilah Multi-Inteligensia,   yang diantaranya mecakup  IQ, EQ,  SQ, TQ, serta AQ.







November 12, 2019

Mencoba memahami kontroversi antara harapan dan kenyataan dunia politik praktis khas Indonesia saat ini.

"JIKA MENGKLAIM DIRI SEBAGAI SEORANG DEMOKRATIS, JANGAN PERNAH PUTUS ASA UNTUK BERHARAP MENGHARMONISASIKAN ANTARA Das Sollen dan Das Sein PARPOL di Indonesia."
Keberadaan Parpol di negara-negara yang menganut demokrasi adalah sebuah prasyarat mutlak. Bagaimana mungkin sebuah negara yang menganut faham demkrasi tak memiliki parpol politik, sedangkan parpol adalah wadah penyaluran aspirasi rakyat.
Menjadi paradoks/ thaja'iyah, jika karena kekecewaan terhadap parpol mengakibatkan masyarakat bernafsu membubarkan Legislatif. Paradoks, karena menunjukkan kerancuan berpikir. Tatkala disatu sisi, masyarakat menginginkan tegaknya demokrasi, sedangkan disisi lain, masyarakat sendiri menginginkan bubarnya DPR. Bagaimana bisa, sebuah masyarakat yang memilih demokrasi ingin membubarkan produk (wakil rakyat) hasil rekruitmen dan kaderisasi dari prasyarat demokrasi itu sendiri, yakni parpol. Bagaimana tidak, RRC yang merupakan negara yang sakit dalam berdemokrasi pun memiliki partai politik, walaupun tunggal, yakni Partai Komunis China.
Realitasnya masih banyak masyarakat yang masih saja belum bisa membedakan antara politik sebagai das sollen (sesuai yang diharapkan) dengan parpol sebagai das sein (kenyataan yang terjadi).
Di Indonesia, seperti dinegara lainnya, semua parpol memiliki berbagai akar sejarah kelahiran, jargon dan frame perjuangan.
Penamaan pun disesuaikan dengan isu yang diperjuangkan oleh setiap parpol yang telah dilahirkan tersebut.
Menilik pada namanya saja, saya yang bukan ahli politik bisa menafsirkan pesan tebtang isu yg diperjuangkan partai-partai tersebut.
Berdasarkan nama-nama parpol yang ada saat ini, secara bebas saya bisa menduga bahwa seharusnya parpol-parpol itu bergerak atas dasar isu perjuangan untuk konsisten, minimal salah satu dari beberapa hal, semisal :
1. Kebersatuan dalam Membangun Negara
2. Mementinkan kekaryaan
3. Memperjuang demokrasi
4. Memperjuangkan Sifat Amanah secara Nasional
5. Membangkitkan bangsa, dari ketertinggalan tentunya.
6. Memperjuangkan tegaknya keadilan dan tercapainya kesejahteraan
7. Memperjuangkan Hati Nurani Rakyat
8. Memperjuangkan Indonesia Raya
9. Memperjuangkan Nasionalisme yang demokratis.
Pada kenyataan dilapangan (Das Sein) ternyata banyak kader parpol yang malah :
1. Bercerai-berai, karena kepentingan egonya dalam membangun negara
2. Miskin dalam karya-karya yang bebas dari KKN
3. Mengkhianati, bahkan mengkerdilkan demokrasi
4. Tidak amanah secara pribadi, apalagi menaaional
5. Tidak mau bangkit, malah betah dengan ketertinggalan.
6. Mengkhianati keadilan, karena terkunkung ego menaejahterakan keluarga dan kerabat semata
7. Tak memperdulikan hati nurani rakyat.
8. Masih sering membuat gerakan yang mengkotak-kotakkan Insonesia.
9. Cenderung fasis, kadang berbalik tak memiliki patriotisme serta menipu atas nama demokrasi.
Walaupun realitasnya (Das Sein) demikian, namun kita masih berharap ada beberapa kadee parpol yang masih mau melangkah ataa dasar idealisme yang seharisnya (Das Sollen) dilakukan dalam berpolitik.
Sangat diharapkan, dikemudian hari maayarakat bisa memilah antara keberadaan parpol sebagai prasyarat demokrasi dengan sepak terjang kader parpol yang kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Lebih-lebih, jika menyadari bahwa demokrasi merupakan sistem terbaik dari semua sistem yang pernah hadir didunia yang memang ditakdirkan untuk tidak pernah sempurna.

BERSAMBUNG

November 08, 2019

Upaya Peningkatan Minat Belajar Geografi Melalui Distance Learning berupa blog, facebook, quipper dan youtube pada Siswa Kelas 12 IPS SMA Negeri 1 Kota Sukabumi Tahun 2019

Ade Fathurahman, S.Pd.

Upaya Peningkatan Minat Belajar Geografi Melalui Distance Learning berupa blog, facebook, quipper dan youtube
pada Siswa Kelas 12 IPS SMA Negeri 1 Kota Sukabumi Tahun 2019 

(Tahun 2019, 35 halaman)

Ade Fathurahman, Guru Geografi SMA Negeri 1Kota Sukabumi Jawa Barat

ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk Penelitian Tindakan Kelas ini ditujukan agar penulis senantiasa mencari formulasi pemebelajaran Mata Pelajaran Geografi di SMA yang bisa menempati ruang keingin tahuan peserta didik, sehingga perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku yang diharapkan dalam stndar isi yang berkenaan dengan mata pembelajaran Geografi dapt terlaksana dalam proses belajar yang menyenangkan. Secara khusus ditujukan agar Siswa : “Siswa menjadi lebih respek, bahkan menjadi bagian dari gelombang gegnerasi yang mencintai, bahkan bertekad menjadi bagian dari sejarah pengembangan Geografi sebagi Ilmu Pengetahuan yang seksi dan niscaya harus dimiliki kompetensinya.”
Penelitian dilakukan dalam 2 siklus yang setiap siklus melalui tahapan-tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan an refleksi. Data  minat siswa didapat dari catatan/ dokumentasi keterlibatan siswa pada siklus pertama saat tidak menggunakan pembelajaran yang didominasi dengan tatap muka dan dokumentasi keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran yang didominasi oleh distance learning, baik melauimedia blog, quipper, youtube, facebook.
Hasil Pengamatan atas keterlibtan siswa pada pemebelajaran siswa yang didominasi distance learning pada KD Memahami konsep wilayah dan pewilayahan dalam perencanaan tata ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, Indikator Mencari informasi tentang konsep wilayah, pembangunan, dan tata ruang melalui berbagai sumber/media
 dikatakan BAIK.

Kata Kunci : Mencari informasi tentang konsep wilayah, pembangunan, dan tata ruang melalui berbagai sumber/media melalui pembelajaran Distance learning
SMA NEGERI 1 KOTA SUKABUMI
2019



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Zaman dalam tataran social berubah secara dinamis mengikuti dinamika manusia yang senantiasa menginginkan perubahan. Beberapa tatanan yang dianggap penting dan menjadi pembeda anatara manusia dengan makhluk hidup lainnya kadang terganggu kegaduhan yang ditimbulkan oleh dinamika lain. Pendidikan, khususnya pendidikamun formal yang berkarakteristik sebagai tatanan yang relatif permanen pun menjadi aspek terkena dampak dinamika perubahan social. Akselerasi perubahan yang paling dominan yang dirasakan manusia sebagai hasil budaya manusia saat ini adalah teknologi yang semakin mendekatkan jarak. Nyaris, hamper semua aspek kehidupan menggunakan teknologi informasi dalam mempercapat komunikasi dan memperpendek jarak melalui jaringan.
Generasi muda sebagai peserta didik di institusi paedagogik formal (persekolahan) yang terbiasa ternyamanakan (convenient) oleh jejaring, sepertinya kehilangan minat untuk berkutat terlalu lama disuatu tempat, kecuali dengan gdget mereka. Masalah besar pendidikan formal  yang memiliki standar lulusan yang sudah ditentukan sebelumnya adalah bagaimana menjadikan mereka mau mengoptimalisasikan kesempatan dan kemampuannya digadget dengan konten yang bersejajaran dengan kepentingan persekolahan, khususnya yang berhubungan dengan standar isi dan standar proses dalam pendidikan dilevelnya. Harapannya, tentu saja mereka tersadarkan, termotifasi, terstimulan minatnya untuk melakukan akfitas gadget mereka dengan konten-konten pembelajaran berbagai jenis mata pelajaran, terkhusus yang memerlukan dan urgen untuk senantiasa hadir dalam tampilan pembelajaran yang kontekstual, salah satunya Mata Pelajaran Geografi.
Berbagai perangkat keras teknologi pun disuguhkan menjadi peraga agar materi pembelajaran semakin hadir dan menjadi fokus perhatian peserta didik dalam pembelajaran. Saat ini berbagai bentuk alat peraga itu dapat dihadirkan dalam bentuk pembelajaran yang bisa menghadirkan peraga tersebut dalam bentuk teks, grafik, table, audio, gambar ataupun  video. Salah satunya sudah menjadi familiar sejak Tahun 2005 yang lalu adalah Microsoft Encyclopedia. Sayang, aplikasi ini, jika ingin bersifat interaktif memerlukan cost khusus untuk jangkauan kemampuan institutional. Dengan kehadiran Google Classroom, Edmodo, Youtube Tutorial Quipper dan sejenisnya , maka distance learning pun,  menjadi salah satu alternatif pembelajaran  yang selain merasuk pada habit milenia yang diduga bisa menstimulan minat perta didik dalam mempelajari berbagai kompetensi dasar yang menjadi tuntutan pada stiap mata pelajaran.
Berdasarkan pada latar belakang realitas diatas serta kerangka berpikir konseptuap yang dimiliki penulis sebagai pendidik Geografi salah satu SMA, maka penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian Tindakan kelas tentang “Upaya Peningkatan Minat Belajar Geografi Melalui Distance Learning berupa blog, facebook, quipper dan youtube pada Siswa Kelas 12 IPS SMA Negeri 1 Kota Sukabumi Tahun 2019.”

1.2 Rumusan Masalah
“Apakah Distance Learning berupa blog, facebook, quipper dan youtube bisa meningkatkan Minat Belajar Geografi Siswa Kelas 12 IPS SMA Negeri 1 Kota Sukabumi Tahun 2019?”

1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini ditujukan agar penulis senantiasa mencari formulasi pemebelajaran Mata Pelajaran Geografi di SMA yang bisa menempati ruang keingin tahuan peserta didik, sehingga perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku yang diharapkan dalam stndar isi yang berkenaan dengan mata pembelajaran Geografi dapt terlaksana dalam proses belajar yang menyenangkan.

1.4 Manfaat Dan Hasil Penelitian
a. Siswa : “Siswa menjadilebih respek, bahkan menjadi bagian dari gelombang gegnerasi yang mencintai, bahkan bertekad menjadi bagian dari sejarah pengembangan Geografi sebagi Ilmu Pengetahuan yang seksi dan niscaya harus dimiliki kompetensinya.”
b. Guru : “Meningkatkan kreatifitas untuk menciptak situasi dan kondisi belajar yang menyenangkan peserta didiknya.”.
c. Sekolah : “Menjadi bagian dari pmenuhan standar-standar Nasional pendidikan yang relevan, khususnya standar proses dan lulusan.”
d. Pengembangan Kurikulum : Menjadi bagian dari diagnosa awal bagi Pengembangan Kurikulum dimasa yang akan dating.”
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN RENCANA TINDAKAN

2.1 Peningakatan
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) arti kata peningkatan adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan, dsb). Jadi peningkatan adalah lapisan dari sesuatu yang kemudian membentuk susunan, peningkatan berarti kemajuan, penambahan keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik.
Adapun pengertian peningkatan yang dimaksudkan dari judul penelitian ini memiliki arti yaitu usaha untuk membuat minat belajar siswa menjadi lebih baik dari pada sebelumnya. Cara peningkatan minat belajar tersebut dilakukan dengan penggunaan distance larning.
2.2. Minat
  Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertatik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek ( Sumadi Suryabrata, 1988 : 109 ). Menurut Crow and Crow minat adalah pendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap orang, sesuatu, aktivitas-aktivitas tertentu. ( Johny Killis, 1988 : 26 )
Berdasarkan pendapat Crow and Crow dapat diambil pengertian bahwa individu yang mempunyai minat terhadap belajar, maka akan terdorong untuk memberikan perhatian terhadap Belajar tersebut.

2.3 Belajar
Menurut Hilgard (Suryabrata, 2001:232) menyatakan belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perbuatan yang ditimbulkan oleh lainnya.
  Selanjutnya menurut Gerow (1989:168) mengemukakan bahwa “Learning is demonstrated by a relatively permanent change in behavior that occurs as the result of practice or experience”. Belajar adalah ditunjukkan oleh perubahan yang relatif tetap dalam perilaku yang terjadi karena adanya latihan dan pengalaman-pengalaman.
Merujuk pada kedua pendapat diatas serta Taksonominya Bloom, maka dapat diberikan pengertian tentang belajar sebagai Latihan atau pengalaman-pengalaman yang khas yang disengaja yang menimbulkan perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku yang relatif tetap.
2.3 Distancce Learning 2)
                        Distance learning, merupakan bidang pendidikan yang berfokus pada pengajaran dan andragogy, teknologi, dan instruksi desain sistem yang bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada siswa yang tidak secara fisik "pada situs". Rather than attending courses in person, teachers and students may communicate at times of their own choosing by exchanging printed or electronic media, or through technology that allows them to communicate in real time and through other online ways. Ini memungkinkan guru dan siswa untuk berkomunikasi secara real time dan melalui cara online.
Tersedia jenis teknologi yang digunakan dalam distance learning, yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: sinkronis dan asynchronous. Synchronous technology is a mode of online delivery where all participants are "present" at the same time. Teknologi yang sinkronis adalah modus online pengiriman dimana semua peserta adalah "hadir" pada saat yang bersamaan. Requires a timetable to be organized. Membutuhkan waktu untuk berorganisasi. Asynchronous technology is a mode of online delivery where participants access course materials on their schedule. Asynchronous teknologi adalah modus online di mana peserta penyampaian materi kuliahnya akses pada jadwal mereka. Students are not together at the same time. Siswa tidak bersama pada saat yang bersamaan. Contohnya melalui telepon, videoconferencing, dan web conferencing. Sedangkan sinkronis belajar merujuk kepada sekelompok orang belajar hal-hal yang sama pada waktu yang sama di tempat yang sama. This is the type of pedagogy practiced in most schools and undergraduate programs, but not in graduate programs. Ini adalah jenis pengajaran yang dipraktikkan di sebagian besar sekolah dan sarjana program, tetapi tidak di program pascasarjana. Lecture is an example of synchronous learning. Kuliah ini merupakan contoh sinkronis belajar. But, with the advent of web conferencing tools, people can learn at the same time in different places as well. Tetapi, dengan kedatangan web conferencing alat, orang dapat mempelajari pada waktu yang sama di tempat berbeda juga. Contohnya audiocassette, videocassette, email, papan pesan forum, materi cetak dan pesan suara/fax.












BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas XII IPS SMA Negeri 1 Kota Sukabu yang berlokasi di di Jl. R.H. Didi Soekardi No. 124 Kota Sukabumi..  Jumlah siswa 17 orang, dengan latar belakang sosial ekonomi yang heterogen.

3.2 Persiapan Penelitian
  Untuk memperlancar pelaksanan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, kami telah mempersipkan instrumen dan penilaian.

3.3 Siklus Penelitian
PTK  ini menggunakan dua kali siklus, yaitu
Siklus pertama yang meliputi :
A. Pendahuluan
Mempersiapakan konsep materi yang akan dijadikan bahan pembelajaran yaitu :
3.1 Memahami konsep wilayah dan pewilayahan dalam perencanaan tata ruang
          wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota
Indikator :
Mencari informasi tentang konsep wilayah, pembangunan, dan tata ruang melalui berbagai sumber/media

B. Langkah Utama
1). Guru membagikan alamat jejaring  yang terdapat di UKBM Geografi Semester 5 yang relevan dengan Indikator :
 Alternative : www.adefathurahman.blogspot.com
https://www.youtube.com/watch?v=MoBIi7c_iHE
https://www.youtube.com/channel/UCYhK_tXp2ENLdLVdBbSGf1Q/videos
https://web.facebook.com/groups/geografismanegeri1sukabumi/
https://link.quipper.com/id/organizations/5538c55b87df07000301b868/classes/5d4b907a8824df342c00003a?active_assignment=5dad5d8f74dff460601e2410 berikut kode kelasnya.
2). Guru menjelaskan maksud pembelajaran yaitu Mencari informasi tentang konsep wilayah, pembangunan, dan tata ruang melalui berbagai sumber/media khususnya jejaring yang bisa berinteraksi langsung dengan guru,

C. Langkah Penutup
Guru memberikan penilaian kepada kelompok-kelompok siswa yang melakukan interaksi di jejaring, baik mengisi kuis di quipper, membuat komentas di blog, FB grup WA Grup, maupun di channel youtube.
Siklus kedua menunggu refleksi siklus ke-1

3.4 Pembentukan Instrumen
Untuk mendapatkan data yang valid dan akurat dari siswa, guru / kolaborator meneliti menggunakan instrumen berupa :
a. Catatan yang meliputi “ Persiapan, pelaksanaan dan penelitian “
b. Lembar evaluasi
c. Lembar Observasi
d. Angket

3.5 Analisa Dan Refleksi
Data yang dicatat tiap langkah meliputi :
a. Data keikutsertaan
b. Data taggapan langsung siswa atas kuesioner
Data di atas dianalisis secara berkala setiap langkah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui hasil yang sebenarnya berdasarkan tujuan kegiatan belajar mengajar (KBM) yang hendak dicapai.

BAB IV
HASIL PENELITIAN

Untuk mejadikan Pembelajaran Distance Learning menjadi kegiatan yang interaktif dan terintegrasi menjadi sebuah kesatuan tuntutan ketuntasan guru harus sering mengingatkannya. Sekalipun pada kenyataannya mereka sudah sudah terbiasa bagi siswa Keas 12 IPS lSMA Negeri 1 Kota Sukabumi,

Pertemuan berikutnya (2 jam pelajaran)
1). Disajikan dan dijabarkan KD hingga siswa memahami akan apa yang akan dipelajari
2). Menginterpretasikan materi pelajaran yang akan dijabarkan.
3). Menjelaskan indikator
4). Memonitor seluruh url jejaring
6). Mendiagnose kesulitan siswa
7). Melakukan penilaian

Angket siswa terhadap pelajaran Geografi
ª Dberikan sebelum memulai pembelajaran.
Hasilnya : Kurang berminat
ª Observasi aktivitas guru dalam perencanaan sangat baik, sedangkan dalam pelaksanaan diperoleh hasil baik
ª Observasi minat siswa dalam belajar diperoleh hasil cukup baik.

Refleksi I
  Disebabkan karena dalam melaksanakan tugasnya mengalami hambatan pengalaman kekurang berminatan  pada hal-hal yang bersifat akademis, maka pada awalnya hasilnya kurang baik.

Refleksi II
Dari data observasi minat siswa diperoleh hasil baik, hal ini karena siswa sudah mulai terbebas dari praduga “tak menyenangkan” setelah melihat bebrapa tampilan menyenangkan yang relevan dengan indikator pembelajaran yang diselingi dengan jelajah pada tema geografi yang tak berhubungan langsung

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
 Jika pada siklus pertama belum bisa mencapai hasil seperti yang diharapkan, karena siswa masih belum terpacu untuk menuntaskan penugasan,. Setelah mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dari jelajah url.,  maka pada pelaksanaan siklus kedua ada perubahan yang sangat berarti ke arah yang sangat baik. Siswa sudah menunjukkan peningkatan minat dalam belajar Geografi.
Maka dapat disimpulkan   Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas 12 IPS SMA Negeri 1 Kota Sukabumi dengan menggunkan pembelajaran Distance Learning ini dilaksanakan dalam 2 siklus itu signifikan memberikan perubahan yang cukup signifikan untuk peningkatan minat sisw dalam mempelajari Geografi.
5.2 Saran
Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, maka peneliti memberikan saran yang berkaitan dengan usaha peningkatan minat belajar bagi siswa sebaiknya menerapkan pembelajaran Distance Learning melalui jejaring on line.












DAFTAR PUSTAKA
Suryabrata_Sumadi,Psikologi_Pendidikan, Rajawali_Press, Jakarta :  2010
 https://ptkguru.wordpress.com/2008/05/19/penelitian-tindakan-kelas-ptk-upaya-meningkatkan-minat-belajar-geografi-melalui-model-pembelajaran-group-investigation-kelas-xi-ips-sma-muhammadiyah-ii-mojosari-mojokerto/
http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-minat-menurut-para-ahli.html
http://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214111720045.pdf
http://ridalatifah.blogs.uny.ac.id/2015/11/18/pengertian-belajar-dan-macam-macam-teori-belajar/


























November 03, 2019

GEOSTRATEGIS : KAJIAN HOLISTIK DAN KOORDINASI ANTAR BIDANG SEBUAH KENISCAYAAN


Sepertinya MENKOMINFO dan ESDM memiliki tugas khusus untuk mengakselerasi aksesibilitas masyarakat 3T dlm mendapatkan signal dan listrik.

Semua insight dari Pak MENDIKBUD baru  hanya bisa terlaksana secara teknis lapangan,  jika pemenuhan nfra struktur yang berhubungan aksesibilitas Infokom dan energi listrik relatif sudah merata dirasakan diseluruh Wilayah RI, khususnya daerah 3T.
Upaya dukungan antar bidiang pemerintahan harus mengacu pada rasa keadilan. Artinya relatif harus meminimalisir dampak ketidak-adilan/ diskriminatif ri dari berbagai lapisan elemen.Masyarakat Indonsia.
Pertanyaannya : "sudah adakah kesanggupan MENKOMINFO dan Kemnyrian ESDM berkolaborasi dengan dunia pendidikan yang dipimpin oleh seorang menteri yang merupakan bagian dari manusia perkotaan milenia.
Tentu saja masyarakat sedang dan akan berharap terjadinya kolaborasi yang harmonis, diantara ketiga sektor tersebut dalam mengakselerasi peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang tidak boleh ketinggalan dipergaulan masyarakat internasional. Harapan yang hanya akan terwujud melalui kajian holistik dan kerjasama antar bidang yang harmoni.
Semoga

Ade Fathurahman

HEGEMONI untuk Penguasaan Sumber Daya Alam dan Penjualan Senjata. "The Clash of civillizations and the remarking of the word order"nya Samuel Huntington kekinian.

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10215397245190630&id=1421912331
Stigma Terorist Islam  "ala Paman Sam" dulu, saat ini dipakai negara Komunis RRC kpd Etnik Uyghur di Xinjiang yg mempertahankan identitas kemuslimannya.
Hipotesis Samuel Huntington tentang Clash civilization (benturan peradaban) pun mendekati realitasnya. Sebuah prediksi yg memprovokasi para penentu kebijakan di negara-negara bekas penganut di kutub besar BLOK BARAT dan BLOK TIMUR yang tidak mendapatkan perlawanan yang berarti dari bekas penggiat KAA dan NON BLOK yang mencair, karena berkurangnya kemandirian.
Politik ekspansif yang dilancarkan negara-negara besar bekas blok barat dan timur pun sekarang berpindah gaya ala hegemoni dengan stigma pemberantasan teroris dan sparatis yang sebenarnya berujung pada perebutan hak kelola sumber daya negara-negara ketiga oleh mereka. Hal yang lebih mengkhawatirkannya adalah misi penjualan produk alat-alat pertahaan negara (persenjataan), melalui agen-agen mereka di pasar gelap senjata dalam skala kecil hingga sangat besar dengan menggunakan jalur yg sangat komplek. Untuk memsuksesi keluluasaan dalam penguasaan hak kelola sumber daya alam serta penjualan persenjataan ini negara-negaalra besar terindikasi menciptakan milisi-milisi bersenjata yang seolah-olah melawan mereka. Salah satu produk intelejensi tingkat tinggi negara-negara besar adalah merekayasa milisi-milisi bersenjata dari elemen-elemen masyarakat negara ketiga yang dibidik dengan kemasan seolah-olah menjadi lawan mereka. Alasan hal itu dilakukan adalah untuk memperingan misi hegemoni serta membungkus  ekspansi negara-negara besar terhadap penguasaan sumber daya alam negara-negara maju terhadap negara-negara ketiga, dimata dunia.

Bersambung.

Ade Fathurahman
Sukabumi, Indonesia. 
3 Nopember 2019

November 01, 2019

Proposal Lab IPS SMANSA Kota Sukabumi 2007


PROPOSAL
LABORATORIUM SOSIAL
SMA NEGERI 1 SUKABUMI


·         Ruang Belajar dengan Audio Visual
·         Museum
·         Simulasi Mini Bank
·         Simulasi Mini Market












SMA NEGERI 1 SUKABUMI
Jl. R.H. Didi Sukardi 186 Telp. 221371 Sukabumi








BAB I
PENDAHULUAN

I.                             Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan pendidikan perlu dilakukan upaya perluasan dan pemerataan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia, memalui peningkatan kualitas lembaga pendidikan, melaksanakan system pendidikan yang efektif dan efisien dalam menyongsong perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang makin deras. Efektifitas dan sfisiensi proses pendidikan membutuhkan dukungan sarana fisik yang memadai.
Dalam upaya memberikan kesempatan bagi siswa untuk lebih menguasai kompetensi dalam bidang ilmu sosial, diperlukan sarana pembelajaran yang menunjang peningkatan kompetensi ilmu sosial. Atas dasar pertimbangan tersebut dirasa perlu untuk dibuat Laboratorium Sosial sebagai konsekuensi logisnya.

II.     Dasar
Secara operasional pemikiran yang mendasari Proposal Laboratorium Sosial SMA Negeri 1 Sukabumia adalah :
  1. Keputusan Mendiknas No. 053 Tahun 2000 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM).
  2. UU No. 2 Tahun 1089 tentan SPM Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1989 No. 6, Tambahan Lembaran Negara No. 3390)
  3. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa barat tentang Pembentukan Dewan Sekolah.
  4. UU No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 No. 60, Tambahan Lembaran Negara No. 3839)
  5. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Pemerintah  Daerah Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 No. 54, Tambahan Lembaran Negara No. 3952)
  6. Peraturan Daerah Kota Sukabumi No. 14 Tahun 2000 tentang Kewenangan pemerintah Kota Sukabumi (Lembaran Daerah Tahun 2000 Nomad 18 Sedi D-9)
  7. Peraturan daerah Kota Sukabumi No. 17 Tahun 2000 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Pemerintah Daerah dan Sekretariat DPRD Kota Sukabumi (Lembaran Daerah Tahun 2000 No. 21 Seri D-I 1)
  8. Surat Edaran Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama No. 042/C3/LL/2003 tentang Penyaluran dana melaui Blockgrand dan Imbal Swadaya.
  9. Hasil analisis berbagai program yang diselenggarakan dan dilaksanakan Direktorat Pendidikan Menengah Umum Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam “Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah” (PMPBS)
  10. Upaya peningkatan mutu pendidikan, khususnya Sekolah menengah Atas (SMA) yang dilakukan pemerintah melalui bagian Proyek Perluasan dan Peningkatan mutu SMA di Jakarta dan Proyek Peningkatan Mutu SMA berupa Paket Bantuan Peningkatan Prasarana dan Sarana SMA/SMK Pola Imbal Swadaya Tahun Anggaran 2005.
  11. Program Bidang Pendidikan Menengah Umum Kanwil Propinsi Jawa barat untuk berpacu dalam prestasi.
  12. Visi Kota Sukabumi, sebagai pusat pelayanan terpadu dalam bidang Perdagangan, Pedidikan dan Kesehatan.
  13. Visi Dinas Pendidikan Kota Sukabumi, yaitu Dengan Pelayanan Prima pada Tahun 2010 terunggul di Jawa Barat.

III.   Identifikasi Tantangan Nyata yang dihadapi Sekolah
  1. Peningkatan layanan pembelajaran bagi siswa yang ingin meningkatkan kemempuan akademik dalam bidang ilmu sosial.
  2. Perlunya Laboratorium Sosial sebagai sarana dalam meningkatkan kompentensi siswa dalam bidang ilmu sosial.
  3. Perlunya sarana dan prasarana dalam menunjang pembelajaran siswa dalam bidang ilmu sosial.

IV. Sasaran / Tujuan Situasional Sekolah
Optimalisasi pelayanan pembelajaran untuk mendukung ketercapaian tujuan pembentukan Laboratorium sosial sebagai berikut :
  1. Kompetensi mata pelajaran sosial yang harus dicapai
  2. Proses pembelajaran mata pelajaran sosial
  3. Sebagai sarana praktik mata pelajaran sosial
  4. Meningkatkan pengetahuan dan kompetensi dalam mata pelajaran sosial.


 

 

 



BAB II

PROFIL SEKOLAH


I.     IDENTITAS SEKOLAH         :

1.      Nama Sekolah                          :   SMA Negeri 1 Kota Sukabumi
A.    SK Mendikbud                      :   Nomor 035/0/1997, tanggal 7 Maret 1997
B.     Nomor kode Rutin                 :   KPKN Kotamadya Sukabumi
          Alamat Sekolah                     Jl. RH. Didi Sukardi N0 186
                                                    Telp./Fax. (0266) 221371
C.    Rekening Bank                 
Nama Bank                        :   Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat ( Bank Jabar )
Nomor Rekening                 :   0006 042179 100
Alamat                              :   Jl. Jend. Ahmad Yani No. 35/37 Kota Sukabumi
Telepon Bank                   :   (0266) 221091
Nama Pemegang Rekening          :
1) Tatang Asep Mukharam Jabatan        Kepala Sekolah
2) Budhiman Jabatan Bendaharawan Rutin      

D.    NSS                                :  30.102.62.02.007
Kota                                 :  Sukabumi
Propinsi                            :  Jawa Barat

E.     Keadaan tanah                                   :   a.     Luas tanah milik  - 21.000 m2 (sudah sertifikat).
b.     Luas tanah  yang diperlukan   :
- Bangunan                        =  7.232 m2
- Yang belum digunakan =  5.019 m2
-  Halaman/taman            =  3.749 m2
-  Lapangan olah raga      =  2.500 m2
-  Lapangan Upacara        =  2.500 m2
-  Rumah jaga                     =  -     m2
c.     Listrik  :  22.800 kwh 

2.      Kepala Sekolah
a. Nama                                        :  Drs. H. Tatang Asep Mukharam
b. Pendidikan Terkhir                        :  Sarjana (S1)
c. Jurusan                                                :  Sejarah
d. Pelatihan Yang Pernah Diikuti      :
Tahun
Nama Pelatihan
Lama Pelatihan
Tempat Pelatihan
2002
2004



2005
2006
Workshop MGMP Dinas Pend. Propinsi Jawa Barat
1. Diklat Teknis dan Fungsional Kepala Sekolah
2. Citra Pelayanan Prima, PT Taspen Jakarta
3. Pelatihan Managemen Kepala SMA Dinas 
    Pendidikan Provinsi Jawa Barat

3 hari
7 hari
7 hari
5 hari
Bandung
Sawangan Bogor
Jakarta
Bandung


3. Keadaan Siswa

Tahun Pelajaran
Jumlah Siswa

Rasio Siswa baru thd. Pendaftar
Kelas 10
Kelas 11
Kelas 12
Jumlah
2003/2004
396
397
396
1189
64.27 %
2004/2005
398
399
397
1194
60.27 %
2005/2006
421
393
397
1211

2006/2007
436
394
412
1242


4. Keadaan Rombongan Belajar (kelas)

Tahun Pelajaran
Kelas 10
Kelas 11
Kelas 12
Umum
Aksel
SI
IPA
IPS
IPA
IPS
2003/2004
9
-
-
5
4
5
4
2004/2005
9
-
-
5
4
5
4
2005/2006
9
-
-
5
4
5
4
2006/2007
9
1
1
4
5
4
5

5.    LUSUSAN SMA NEGERI 1 ( 4 TAHUN TERAKHIR

LULUSAN TAHUN
PROGRAM IPA
PROGRAM IPS

JUMLAH
% KELULUSAN
L
P
JML
L
P
JML
2002/2003
75
124
199
97
84
181
380
100 %
2003/2004
97
125
222
75
99
174
396
100 %
2004/2005
70
144
214
89
90
179
393
100 %
2005/2006
79
135
214
93
90
183
397
99,9 %
2006/2007
114
139
253
82
77
150
412


6.    Keadaan Guru dan Karyawan/TU

Ijazah tertinggi
Jumlah
Jumlah
GT
GTT
TU Tetap
TU Tidak Tetap

S3/S2

3
-
-
-
S1
45
17
-
-
D3
2
2
-
-
D2/D1/SLTA
-
-
9
14
Jumlah
50
17
9
14
JUMLAH SELURUHNYA
90






6. Sarana dan Prasarana

Ruang

Ruang

Luas(M2)

Buku Perpustakaan
Jml Judul
Jml Buku
Teori/kelas
27
3.925,19

6.061
11.941
Laboratorium
3
537,76


Perpustakaan
1
196,61

Aula
1
201,15

Ruang BK
1
89,60

Ruang Guru
1
169

Lab. Bahasa
1
200

Mikro Teaching/Lab.Kom
1
195

Ruang TU
1
195

Ruang Kepsek
1
26

Ruang Wakasek
1
45

Masjid
2
427

Ruang Osis
1
16,27

Ruang Koperasi
1
30,98

Alat Kesenian
1
63

Ruang UKS
1
80

Ruang WC Kepsek
1
4

Ruang WC TU dan Guru
1
4

Ruang WC siswa putra dan putri
3
45


II.                    V I S I
Visi SMA Negeri 1 Kota sukabumi adalah “Unggul dan Terpadu dalam Pengembangan Fikir, Dzikir dan Amal”
III.                  MISI
1.    Mengembangkan pendidikan intelektual akademik untuk penguasaan ilmu pengetahuan agar mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi dalam berbagai jurusan keilmuan.
2.    Mengembangkan pendidikan humanistik yang menegaskan perkembangan kepribadian peserta didik, kecerdasan emosional, nilai-nilai moral, spiritual dan religiositas.2
3.    Penerapan serempak pendekatan proses dan hasil pembelajaran yang memberi keterampilan siswa maupun memproses perolehan belajar sehingga mampu berjalan mandiri dalam menyerap arus informasi iptek yang makin deras, dengan proses bermakna yang dialami siswa dalam pembelajaranakan memungkinkan pula lahirnya hasil belajar yang bermutu.

IV.                   STRATEGI
Strategi dalam mengejar visi damisi SMANegeri 1 Kota Sukabumi adalah :
1.    Perumusan misi kedalam tujuan-tujuan
2.    perumusan tujuan kedalam sasaran-sasaan
3.    inventarisasi program-program jangka pendek dan jangka panjang
4.    merumuskan program secara operasonal dalam kegiatan kegiatan tahunan

V.                       Potensi di lingkungan sekolah yang diharapkan mendukung sekolah .
a.    memiliki ruangan yang untuk penyelenggaraan kesenian
b.    dukungan siswa melalui dewan sekolah untuk dapat menyelenggarakan pendidikan kesenian
c.     memiliki sejumlah alat seni sunda yang dapat dimanfaatkan
d.    memiliki guru kesenian
e.    memiliki calon instruktur yang dapt mengembangkan seni
f.     memiliki instalasi listrik khusus ruangan yang memadai
g.    dukungan guru-guru melalui rapat-rapat

VI.                   Pretasi Siswa
1.    Juara I Renang Puti Gaya Kupu-kupu PORSEDIDA Kota Sukabumi 2003
2.    Juara III Renang Puta Gaya Dada PORSEDIDA Kota Sukabumi 2003
3.    Juara I Senam Puta PORSEDIDA Kota Sukabumi 2003
4.    Juara II Senam Puta PORSEDIDA Kota Sukabumi 2003
5.    Juara II Silat Putri PORSEDIDA Kota Sukabumi 2003
6.    Juara I Pidato Bahasa Sunda Puta PORSEDIDA Kota Sukabumi 2003
7.    Juara I Mengarang Bahasa Sunda Puta PORSEDIDA Kota Sukabumi 2003
8.    Juara III Dongeng Bahasa Sunda Puta PORSEDIDA Kota Sukabumi 2003
9.    Juara I Bulutangkis Puti PORSEDIDA Kota Sukabumi 2003
10.  Juara II Bulutangkis Puta PORSEDIDA Kota Sukabumi 2003
11.  Juara II Tenis Meja Putra PORSEDIDA Kota Sukabumi 2003
12.  Juara I, II, III Olimpiade Biologi TK kota 2004
13.  Juara II Olimpiade Fisika Tk kota 2004
14.  Juara II Olimpiae Matematika Tk kota 2004
15.  Juara II Olimpiade Komputer Tk Kota 2004
16.  Juara II Olimpiade Komputer Will Bogor 200
17.  Juara  I Lomba Mengarang Bahasa Sunda Tk Propinsi tahun 2004
18.  Juara I Lomba Menulis Puisi Sunda Tk. Propinsi tahun 2004
19.  Juara Lomba Pidato Bhs. Ingris tk Kota 2004 (Tema Islamic)
20.  Juara II Tahfiz Quran Tk Kota 2004
21.  Juara II Lomba Kebersihan Lingkungan Sekolah  Tk Kota 2004
22.  Juara I lomba Upacara Tk Kota 2004
23.  Juara I Spech Contes UMMI  Tk. Kota 2004
24.  Juara I Pidato Kwarcab Sukabumi tahun 2005
25.  Juara I Adzan Kwarcab Sukabumi tahun 2005
26.  Juara 2 Pidato di STAI Sukabumi tahun 2005
27.  Juara 2 Pidato di Hayyatan Thoyibah tahun 2005
28.  Juara 2 Top Dangdut di Mayofield Mall se Wil- Bogor tahun 2005
29.  Juara I Olimpiade Kimia Tk SMA se Kota Sukabumi tahun 2006
30.  Juara I Lomba Cepat-tepat se Kota Sukabumi Tahun 2006
31.  Juara I Olimpiade Komputer Tk SMA se Kota Sukabumi tahun 2006
32.  Juara III Olimpiade Astronomi Tk SMA se Kota Sukabumi tahun 2006
33.  Juara III Olimpiade Biologi Tk SMA se Kota Sukabumi tahun 2006
34.  Juara II Debat Bahasa Inggris se Kota Sukabumi Tahun 2006
35.  Juara 2 Listening Bahasa Inggris se Kota Sukabumi tahun 2006
36.  Juara I Pencak Silat tk Jawa Barat tahun 2006
37.  Juara I Sepak Takraw  se ko/kab Sukabumi tahun 2006
38.  Juara I Sepak Takraw  se kota Sukabumi tahun 2006
39.  Juara I Penyuluhan AIDS se Kota Sukabumi tahun 2006
40.  Juara I Kelas Light Taekwondo Smansa Open IV tahun 2007
41.  Juara II Kelas L Middle Taekwondo Smansa Open IV tahun 2007
42.  Juara I Kelas Middle Taekwondo Smansa Open IV tahun 2007
43.  Juara III Kelas MiddleTaekwondo Smansa Open IV tahun 2007
44.  Juara I Kelas Fly Taekwondo Smansa Open IV tahun 2007
45.  Juara I Kelas Bantam Taekwondo Smansa Open IV tahun 2007
46.  Juara I Kelas L Middle Taekwondo Smansa Open IV tahun 2007
47.  Juara II Kelas L Middle Taekwondo Smansa Open IV tahun 2007
48.  Juara I Kelas L Heavy Taekwondo Smansa Open IV tahun 2007
49.  Juara II Kelas L Heavy Taekwondo Smansa Open IV tahun 2007
50.  Juara I Kelas Heavy Taekwondo Smansa Openn 2007
51.  Juara I Kelas L Heavy Taekwondo Smansa Open IV tahun 2007
52.  Juara I Jaipongan STSI tahun 2007
53.  Juara I Lari 100 m PI Porseni 2007
54.  Juara 2 Tenis Meja PI Porseni 2007
55.  Juara 2 listening bhs Inggris tahun 2007
56.  Juara 2 lomba Speech Contest tahun 2007
57.  Juara 2 mengarang Bahasa Sunda tk SMA tahun 2007








BAB III
PROSES KBM DI LABOTARORIUM SOSIAL

Laboratorium sosial ini akan dipergunakan oleh siswa SMA Negeri 1 Sukabumi yang terdiri dari seluruh siswa kelas X, Siswa kelas XI dan XII Program IPS. Adapun mata Pelajaran yang akan mempergunakan laboratorium sosial adalah :
1.      Ekonomi dan Akuntansi
2.      Sosiologi dan antropologi
3.      Sejarah
4.      Geografi
Berdasarkan mata pelajaran yang akan mempergunakan laboratoriun sosial maka rencana isi laboratorium sosial adalah sebagai berikut :
1.      Ruang belajar yang representative dilengkapi dengan audio visual
Ruangan belajar yang nyaman dan representative dengan kapasitas 40 tempat duduk dilengkapi dengan satu unit Komputer, proyektor, papan tulis, layer dan sound sytem akan dimanfaatkan oleh seluruh mata pelajaran sosial dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) yang berbasis teknologi untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan berfikir dan kompetensi siswa dalam ilmu sosial.

2.      Museum
Untuk membantu meningkatkan pengetahuan dan kompetensi siswa dalam mata pelajaran Sejarah, Sosiologi dan Geografi, museum laboratorium sosial menyediakan pelayanan visual sebagai saran pengamatan dan praktik siswa.

3.      Simulasi Mini Bank
Dalam upaya meningkatkan kompetensi dalam mata pelajaran Akuntansi diberikan keterampilan dan pengalaman dalam pencatatan akuntansi perusahaan jasa dalam bidang perbankan, melalui simulasi kegiatan perbankan sebagai bekal bagi siswa di dunia kerja.

4.      Simulasi Mini Market
Diperguanakan oleh mata pelajaran Ekonomi dan Akuntansi. Siswa diberikan keterampilan dan pengalaman bisnis perdagangan melaui silmulasi dipadukan dengan system pencatatan akuntansi bagi perusahaan dagang sebagai bekal keretampilan di dunia kerja.


          











BAB III
RENCANA BIAYA LABORATORIUM SOSIAL

Laboratorium Sosial SMA Negeri 1 Sukabumi direncanakan akan mempergunakan ruangan yang akan dibangun diatas ruangan kelas 10.9 dan kela 11 IPA2 (lantai 2) Laboratorium sosial ini diperkirakan akan menghabiskan biaya sebesar Rp 319.100.000,- dengan perincian sebagai berikut :

Prasarana Kelas :
72 m2 x 2 = 144 m2 @ Rp. 1.200.00 = Rp. 172.800.000,-
Sarana Umum :
  1. Menyiapkan ruangan (menata dan pengecatan)         Rp.    5.000.000,-
Ruang belajar
  1. 1 unit komputer + printer                                            Rp     5.000.000,-
  2. 2 buah meja     @ Rp 300.000,-                                   Rp        600.000,-
  3. 40 buah kursi lipat bermeja @ Rp 300.000,-              Rp   12.000.000,-
  4. Perangkat dan materi pembelajaran                            Rp   15.000.000,-
  5. Audio Visual terdiri dari :
·         Sound sytem                                                         Rp      1.500.000,-
·         Televisi 28 inchi                                                   Rp      3.000.000,-
·         Tape                                                                      Rp      1.500.000,-
·         DVD Player                                                          Rp      1.200.000,-
·         Proyektor + layer                                                  Rp    10.000.000,-
Museum
  1. 3 buah lemari pajang @ Rp 1.500.000,-                     Rp     4.500.000,-
  2. Koleksi Museum                                                         Rp   80.000.000,-
·         Aneka kerajinan Nusantara
·         Aneka baju adat
·         Aneka batuan
·         Aneka peralatan tradisyonal
·         Aneka peralatan hidup tradisyonal
·         dll
Simulasi Mini Bank
  1. Peralatan simulasi mini bank
·         1 buah meja kasir                                                 Rp        500.000,-
·         4 buah meja bagian akuntansi @ Rp 300.000,-   Rp     1.200.000,-
·         Perlengkapan administrasi akuntansi                   Rp     2.000.000,-


Simulasi Mini Market

  1. Peralatan simulasi mini market
·         2 buah lemari etalase @ Rp 500.000                   Rp     1.000.000,-
·         1 buah meja kasir                                                 Rp        300.000,-
·         Perlengkapan simulasi mini market                     Rp.    2.000.000,- +

     Jumlah biaya yang dibutuhkan              Rp 319.100.000,-
    ( Tiga Ratus Sembilan Belas  Juta Seratus Ribu Rupiah)

























BAB IV
PENUTUP

Dengan segenap kemauan dan kemampuan yang  ada, kami mencoba merespon program-program yang diselenggarakan Direktorat Pendidikan Menengah Departemen Pendidikan Nasional sebagai bentuk tanggung jawab untuk mewujudkan inovasi dalam perumusan konsep-konsep baru bidang pendidikan. Tentunya rumusan persebut pada akhirnya akan nampak pada hasil proses pendidikan dimasa datang.
Harapan tersebut tentu didukung oleh keputusan keputusan yang stategis oleh sekolah sebagai ujung tombak pelaksanaan proses pendidikan.
Akhirnya bahwa segala yang kita lakukan untuk dunia pendidikan akan memperoleh hasil yang diharapkan yaitu manusia yang unggul dan terpadu dalam pengembangan fakir, zikir dan amal.
Untuk mengejar tujuan tersebut akhirnya semoga Alloh SWT memperkenankannya.

Sukabumi, Agustus 2007
Mengetahui ;                                                               Kepala SMA Negeri 1 Sukabumi
Ketua Komite ekolah



Djunani Somawinata                                                Drs. H. Tatang Asep Mukharam
NIP. 131106740




Featured Post/ Posting Unggulan

RENUNGAN HARDIKNAS 2016

Renungan HARDIKNAS 2016 Teruntuk anak-anakku, para mahasiswa yang baru, sedang dan akan belajar mendalami tentang HAM, versi idiologi manapu...